Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Aksesibilitas

yang dilindungi antara lain adalah Beruang Madu Helarctus malayanus, OwaKlempiau Hilipbates spp., Rusa Cervus spp., dan Burung RangkongRangkok Bucherostidae spp.. Tipe hutan di areal IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur termasuk dalam tipe hutan hujan tropika Low Land Tropical Rain Forest. Sebaran jenis komersial didominasi kelompok kayu Meranti Dipterocarpaceae yang terdiri dari : Meranti Shorea spp., Kapur Dryobalanops spp., Mersawa Anisoptera spp., Nyatoh Palaqium spp., Durian burung Durio spp., Gronggang Cratoxilon celebious, Jelutung Dyera spp., Resak Vatica spp., Melapi Shorea spp., Bengkirai Shorea laevifolia, dan Keruing Dipterocarpus spp.. Kelompok Rimba Camuran terdiri dari : Benuang Octomeles malaccensis, Bintangor Callopylum spp., Medang Litsea firma Hook.f, Kempas Koompasia malaccensis, Ubar Dillenia pulchella, Kulim Scodocarpus spp., Kumpang, Sawang, Pulai Alstonia spp., dan kelompok Kayu Indah yang terdiri dari : Ulin Eusideroxylon zwageri, Rengas Gluta renghas, dan Sindur Sindora spp..

4.7 Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat

Penduduk desa yang berada disekitar IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur hampir seluruhnya merupakan Etnis Dayak dan sisanya merupakan Suku Melayu, Tionghoa, dan Jawa. Etnis Dayak yang berdomisili di wilayah IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur adalah Dayak Kapus, Dayak Laman Tawa, Dayak Laman Tuha, dan Dayak Keluas. Mayoritas Agama yang dipeluk oleh penduduk adalah agama Katolik. Kedua terbesar adalah agama Kristen Protestan dan sisanya pemeluk agama Islam dan agama lainnya. Pada umumnya mata pencaharian penduduk desa di sekitar IUPHHK PT. Suka Jaya Makmur adalah petani tradisional yang lebih dikenal sebagai peladang berpindah. Selain berladang sebagian penduduk desa juga mempunyai aktifitas di kebun karet, sawah dan mengumpulkan biji tengkawang pada musim buah.

4.8 Aksesibilitas

Areal unit hutan produksi PT. Suka jaya Makmur memiliki tingkat aksesibilitas yang tinggi. Untuk menuju areal tersebut dapat melalui dua macam rute, yaitu : a. Jalan darat yang melalui ruas jalan Ketapang - Siduk 60 km. Siduk – Desa Sei Kelly 61 km, dan Desa Sei kelly Base Camp 38 km. Sebagian besar keadaan jalan darat tersebut dapat dilalui kendaraan bermotor pada musim kemarau. b. Jalan air melalui Sungai Pawan antara Ketapang – Log Pond di Desa Sei Kelly ± 3 jam dengan speed boat dan jalan darat Log pond - Base Camp 38 km. Untuk mencapai ke setiap bagian hutan dapat melalui jalan darat berupa jalan pengerasan yang keadaannya sangat baik. Sedangkan di dalam bagian hutannya banyak terdapat jalan-jalan pengerasan dan jalan tanah yang dalam rencana akan dikembangkan menjadi jalan cabang maupun jalan batas petak. Untuk menuju Kota Ketapang lewat udara dapat melalui Lapangan Udara Rahardi Oesman. Lapangan udara tersebut dapat didarati pesawat jenis Twin Otter dari Pontianak dan Semarang. Hubungan antara Ketapang dengan Pontianak dilaksanakan oleh perusahaan penerbangan Deraya dan Dirgantara Air Service DAS dengan frekuensi penerbangan dua kali sehari dalam seminggu. Sedangkan dari Jakarta dan Semarang, hubungan udara tersebut hanya dilayani oleh Merpati Nusantara Airways MNA dengan frekuensi tiga kali seminggu. V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kadar Air