V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kadar Air
Pohon sebagai tumbuhan membutuhkan air untuk proses metabolisme. Air diserap oleh xilem bersama unsur hara yang dibutuhkan. Air yang dikandung
dalam kayu diekspresikan dalam bentuk persen kadar air. Kadar air didefinisikan berat air dinyatakan dalam persen terhadap berat kering oven kayu. Tabel 4
dibawah ini merupakan hasil pengukuran kadar air pada beberapa jenis kayu.
Tabel 4. Kadar Air Pada Masing-masing Bagian Pohon Yang Diteliti.
Jenis Bagian Pohon
Rata-rata
Pangkal Ujung Bscp Cabang Kulit Ranting Daun
Keruing
28.55 18.49 17.52 22.42 16.63 23.49 23.44 21.50
Bangkirai
21.58 19.06 18.12 21.11 17.46 16.77 18.39 18.93
Resak
24.95 17.91 24.34 26.31 18.81 17.07 18.25 21.09
Meranti Merah
16.86 18.52 18.37 17.21 16.83 18.24 20.27 18.04
Meranti Kuning
30.84 24.27 22.04 16.95 19.04 16.89 17.86 21.13
Nyatoh
28.41 22.91 24.39 24.98 24.69 16.20 19.70 23.04
Mersawa
21.99 20.36 17.59 20.23 15.59 15.79 17.78 18.48
Benuang
38.16 22.81 19.85 28.91 42.76 11.36 12.77 25.23
Ubar
23.00 20.14 24.56 26.81 19.19 17.04 18.93 21.38
Kumpang
22.71 15.77 18.68 15.42 17.32 16.31 19.24 17.92
Medang
25.26 20.56 23.82 20.83 24.23 18.87 20.23 21.97
Sawang
21.11 17.24 20.06 20.15 22.41 13.89 15.43 18.61
Ulin
19.23 18.30 22.96 19.90 17.45 15.26 16.72 18.55
Rata-rata
24.82 19.72 20.95 21.63 20.95 16.71 18.39
Keterangan
:
Bscp Batang setelah cabang pertama
Bagian pohon yang diukur kadar airnya adalah pangkal batang, ujung batang bebas cabang, batang setelah cabang pertama, kulit, ranting, dan daun.
Berat awal contoh yang diukur adalah pada saat berat kering udara. Kadar air tertinggi rata-rata bagian pohon adalah bagian pangkal 24,82 dan pada jenis
pohon adalah Benuang Octomeles sumatrana 25,23 sedangkan kadar air terendah pada bagian ranting 16,70 dan pada jenis pohon yaitu Kumpang
Diospyros sp,. Hasil pengukuran menunjukan bagian pangkal batang memiliki kadar air
tertinggi. Hal ini dapat disebabkan faktor anatomi kayu dimana secara umum kayu pada bagian pangkal cukup dewasa sehingga memiliki dinding sel yang tebal
sehingga dapat menyimpan air lebih banyak. Daun yang memiliki luas permukaan yang besar dan poristomata akan sangat mudah sekali menguapkan air yang
disimpan sehingga kadar air yang diketahui dari hasil pengukuran dalam berat contoh kondisi kering udara tidak lebih besar dari pangkal batang yaitu 18,38
karena selama pengambilan contoh sampai pengujian, secara alami teruapkan. Kadar air bagian ujung batang bebas cabang adalah 19,72 lebih rendah
dari pada bagian batang setelah cabang pertama dan cabang yaitu 20,95 dan 21,63. Hal ini dimungkinkan karena faktor kayu juvenil kayu muda lebih
banyak terdapat pada bagian batang setelah cabang pertama dan pada cabang kandungan selulosanya tinggi hampir sama dengan kayu juvenil Tsoumis, 1991.
Dalam Haygreen dan Bowyer 1986, kadar air bagian kulit sebanding dengan kadar air kayu. Hasil pengukuran menunjukan kadar air kulit kayu relatif
sama terutama dengan bagian batang setalah cabang pertama yaitu 20,95.
5.2 Berat Jenis Kayu