dengan indikator satu pertanyaan, variabel endogen yaitu loyalitas konsumen menggunakan empat pertanyaan. Setiap pertanyaan diukur
menggunakan skala likert dengan kategori sebagai berikut: Sangat setuju
: skor 5 Setuju
: skor 4 Cukup setuju
: skor 3 Tidak setuju
: skor 2 Sangat tidak setuju
: skor 1 Skor yang diperoleh dari seluruh pernyataan pada kuesioner selanjutnya
menjadi input bagi perhitungan metode Structural Equation Modeling SEM dengan menggunakan program LISREL 8.50.
2.10. Penelitian Terdahulu
Tinjauan penelitian terdahulu disajikan sebagai pembanding dengan penelitian-penelitian yang pernah ada terkait dengan topik dan alat analisis
yang penulis teliti. Rahmat Darmawan 2009 mengangkat topik penelitian mengenai “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Loyalitas
Pelanggan Hypermarket Giant Taman Yasmin Bogor”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk menganalisis tingkat persepsi pelanggan,
nilai pelanggan, daya saing, kualitas pelayanan jasa, dan loyalitas pelanggan Giant Taman Yasmin. Kedua untuk menganalisis pengaruh persepsi
pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, dan kualitas pelayanan jasa terhadap loyalitas pelanggan Giant Taman Yasmin. Ketiga untuk menganalisis
variabel yang memberikan pengaruh paling besar terhadap loyalitas pelanggan Giant Taman Yasmin. Pengolahan data dalam penelitian
menggunakan software LISREL 8.30. hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat persepsi pelanggan, nilai pelanggan, daya saing, kualitas pelayanan
jasa dan loyalitas pelanggan di Giant Taman Yasmin tergolong baik atau tinggi. Analisis SEM menyatakan bahwa keempat variabel berpengaruh
positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan dengan nilai loading factor
γ dan t-value masing-masing variabel yaitu : persepsi pelanggan sebesar 0,35 dan 4,03, nilai pelanggan sebesar 0,19 dan 3,17, daya saing
sebesar 0,24 dan 3,24 dan kualitas pelayanan jasa sebesar 0,38 dan 4,29.
Variabel kualitas pelayanan jasa memiliki pengaruh paling besar terhadap loyalitas pelanggan Giant Taman Yasmin dengan nilai loading factor γ
sebesar 0,38. Galih Hendro Asmoro 2009 dalam penelitian yang berjudul “Analisis
Pengaruh Situasi Konsumen terhadap Perilaku Impuls Buying studi kasus Hypermarket
Giant Taman Yasmin Bogor”. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengidentifikasi perilaku pembelian impulsif konsumen Giant
Taman Yasmin. Kedua untuk menganalisis pengaruh karakteristik situasi konsumen terhadap perilaku pembelian impulsif konsumen Giant Taman
Yasmin. Tujuan ketiga untuk menganalisis karakteristik situasi konsumen yang paling berpengaruh terhadap perilaku pembelian impulsif. Metode
pengolahan data menggunakan software LISREL 8.30 untuk mengetahui hubungan antar variabel laten. Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat
perilaku impuls buying konsumen Giant Taman Yasmin tergolong sedang. Analisis SEM menyatakan karakteristik lingkungn fisik berpengaruh positif
dan signifikan terhadap perilaku impuls buying dengan nilai loading factor γ sebesar 0,38 dan t-value sebesar 2,00, sedangkan keempat karakteristik
situasi konsumen lainnya memiliki nilai loading factor masing-masing lingkungan sosial sebesar 0,087, karakteristik waktu sebesar -0,071, tujuan
sebesar -0,012 dan suasana hati sebesar -0,019 dimana keempat karakteristik tersebut memiliki nilai t-value dibawah 1,98. Karakteristik lingkungan fisik
memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku impuls buying karena memiliki nilai loading factor γ paling besar yaitu 0,38. Hasil penilaian
goodness of fit GOF menyatakan model memiliki nilai chi-square sebesar 53,41, p-value sebesar 0,383183, CMINdf sebesar 1,047, RMSEA sebesar
0,022, GFI sebesar 0,94, dan nilai AGFI sebesar 0,90. Dari nilai-nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian
ini dinyatakan baik dan dapat diterima. Nina Melati Putri 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Kepuasan dan Loyalitas Konsumen terhadap Kartu Seluler IM3 studi kasus: Mahasiswa Program Strata-1 Institut Pertanian Bogor”, menjelaskan bahwa
dari keseluruhan atribut yang diteliti, IM3 memiliki persepsi dimata
konsumen dalam hal tarif SMS yang terjangkau. Atribut pada kuadran I prioritas utama adalah tarif telepon terjangkau, sinyal atau jaringan kuat,
kejernihan suara dan kecepatan dalam penyelesaian keluhanmasalah. Kuadran II pertahankan prestasi berupa atribut kejelasan dan kelengkapan
informasi dalam berbagai media, harga voucer isi ulang yang murah, tarif internet terjangkau, tarif SMS terjangkau dan jangkauan wilayah luas.
Kuadran III prioritas rendah adalah fitur dan layanan menarik, bonus dan hadiah serta pelayanan prima. Kuadran IV berlebihan terdapat atribut
kemasan stater packkartu perdana menarik, harga stater packkartu perdana murah dan kemudahan mendapatkan voucer isi ulang. Berdasarkan
perhitungan CSI tingkat kepuasan konsumen kartu seluler IM3 sebesar 74,40 persen, berada pada kategori puas 0,66-0,80. Konsumen kartu
seluler IM3 sudah memiliki loyalitas yang tinggi, ditunjukkan dengan banyaknya responden yang termasuk kriteria advocates sebanyak 62 persen.
Rekomendasi untuk meningkatkan kepuasan terhadap konsumen kartu seluler IM3 dari analisis IPA adalah memprioritaskan rekomendasi
perbaikan kinerja pada kuadran I yaitu tarif telepon terjangkau, sinyal atau jaringan kuat, kejernihan suara dan kecepatan dalam penyelesaian
keluhanmasalah.
III. METODOLOGI PENELITIAN