2.3.4. Struktur Tanah
Menurut Soil Survey Staff 1993, struktur merupakan gumpalan- gumpalan kecil dari butir-butir tanah yang terjadi karena butir-butir pasir, debu
dan liat terikat satu sama lain oleh suatu perekat antara lain bahan organik, oksida- oksida besi dan lain-lain. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk,
ukuran dan kemantapan ketahanan yang berbeda-beda. Apabila unit-unit struktur tersebut tidak terbentuk, maka tanah tersebut dapat dikatakan tidak berstruktur.
Menurut bentuknya struktur dapat dibedakan menjadi: lempeng, prisma, tiang, gumpal bersudut, gumpal membulat, granular dan remah. Bentuk tanah
yang tidak berstruktur disebut lepas dan pejal massif. Ukuran struktur berbeda-beda sesuai dengan bentuknya Hardjowigeno,
1995. Struktur lempeng mempunyai ketebalan kurang dari 1 mm sampai lebih dari 10 mm, struktur prisma dan tiang antara kurang dari 10 mm sampai lebih dari
100 mm, struktur gumpal antara kurang dari 5 mm sampai lebih dari 50 mm, struktur granular kurang dari 1mm sampai lebih dari 10 mm dan struktur remah
kurang dari 1mm sampai lebih dari 5 mm. Tingkat perkembangan struktur ditentukan berdasarkan atas kemantapan
atau ketahanan bentuk struktur tanah tersebut terhadap tekanan. Ketahanan struktur tanah dibedakan menjadi :
1. Tingkat perkembangan lemah butir-butir struktur tanah mudah hancur.
2. Tingkkat perkembangan sedang butir-butir struktur tanah agak sukar
hancur. 3.
Tingkat perkembangan kuat butir-butir struktur tanah sangat sukar hancur.
Ketahanan struktur tersebut ditetapkan sesuai dengan jenis tanah dan tingkat kelembaban tanah Hardjowigeno, 1995.
2.3.5. Konsistensi Tanah
Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir-butir tanah atau daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Hal ini ditunjukkan oleh
daya tahan tanah terhadap gaya yang akan mengubah bentuk Hardjowigeno, 1995. Menurut Rachim dan Suwardi 1999, konsistensi tanah mencakup :
1. Ketahanan bahan tanah terhadap perubahan bentuk atau pecah.
2. Ketahanan tanah terhadap penetrasi.
3. Plastisitas, kekerasan, dan kelekatan bahan tanah terhadap jenuh air.
4. Sifat yang ditunjukkan oleh bahan tanah terhadap tekanan.
Sifat-sifat konsistensi tanah harus disesuaikan dengan kandungan air pada tanah tersebut, apakah tanah dalam keadaan lembab, basah atau kering.
Konsistensi tanah dalam keadaan lembab, dibedakan menjadi konsistensi gembur mudah diolah sampai teguh agak sulit diolah. Dalam keadaan kering,
dibedakan menjadi lunak sampai keras. Dalam keadaan basah dibedakan plastisitasnya yaitu dari plastis sampai tidak plastis atau kelekatannya yaitu dari
tidak lekat sampai lekat. Dalam keadaan lembab atau kering konsistensi tanah ditentukan dengan meremas segumpal tanah. Bila gumpalan tersebut mudah
hancur maka tanahnya dikatakan berkonsistensi gembur lembab atau lunak kering. Bila gumpalan tanah sukar hancur dengan remasan tersebut, tanah
dikatakan berkonsistensi teguh lembab atau keras kering. Sedangkan dalam keadaan basah ditentukan mudah tidaknya melekat pada jari melekat atau tidak
melekat atau mudah tidaknya membentuk bulatan dan kemampuannya
mempertahankan bentuk tersebut Soil Survey Staff, 1998.
2.4 Sifat Fisik Tanah