Sebaran Bentuk Lahan HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 6. Sebaran Bentuk Lahan, Titik Pengamatan dan Posisi Transek Tabel 4 dan Gambar 5 tersebut menunjukkan bahwa di lokasi penelitian dijumpai semua bentuk lahan menurut Klasifikasi Savigear yaitu puncak lereng, punggung lereng dan kaki lereng. Bagian puncak lereng terbagi lagi berdasarkan kemiringannya, yaitu datar sampai landai. Bagian punggung lereng mempunyai kemiringan yang bervariasi dari datar sampai sangat curam. Hal yang sama juga terjadi pada bagian kaki lereng, mempunyai kemiringan lereng datar sampai agak curam. Bagian punggung lereng merupakan satuan bentuk lahan dengan variasi kemiringan lereng yang bervariasi. Bentuk lahan yang bervariasi yang terjadi pada areal yang sempit, memiliki iklim yang sama dan penggunaan lahan sama, dapat menurunkan sifat dan ciri tanah berbeda.

5.2 Keragaman Karakteristik Morfologi Tanah Menurut Bentuk Lahan .

Karakteristik tanah yang diamati di lapang meliputi susunan dan ketebalan horison, warna tanah, tekstur tanah dan konsistensi tanah. Untuk melihat bagaimana sifat morfologi tanah bervariasi pada suatu bentuk lahan maka dibuat transek lereng yang disajikan pada Gambar 6 dan Gambar Lampiran 1-4. Lokasi penelitian memiliki sifat morfologi tanah yang beragam. Keragaman tersebut ditunjukkan dengan perkembangan susunan horison, wana, tekstur dan konsistensi pada setiap horison. Secara umum di lokasi penelitian dijumpai 4 kelompok morfologi tanah dengan variasi yang cukup besar. Di dalam masing- masimg kelompok sebenarnya masih dijumpainya perbedaan-perbedaan morfologi, tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan. Kelompok tersebut merupakan kelompok dengan sifat morfologi yang mempunyai susunan horison A, AB dan Bt, mempunyai warna berkisar dari cokelat gelap hingga merah 7,5 YR 32 - 2,5 YR 46, dengan tekstur lempung liat berpasir dan lempung liat berdebu agak halus, liat berdebu, liat berpasir dan liat halus, adanya selaput liat pada horison bawah dan kemungkinan adanya horison argilik, tanah tersebut berbahan induk batu liat. Sedangkan sifat morfologi tanah dengan susunan horison A, AB dan B dan A, B dan BC, memiliki warna cokelat gelap hingga merah 7,5 YR 32 - 2,5 YR 46, konsistensi gembur dalam keadaan lembab pada semua lapisan, tidak adanya selaput liat dan horison argilik pada lapisan bawah, dan pada beberapa lokasi, terdapat tanah yang sering jenuh air sehingga memiliki warna kelabu kebiruan dibawah horison A, tanah tersebut berbahan induk abu volkan. Dan sifat morfologi tanah dengan susunan horison A, B dan Bt, memiliki warna cokelat gelap hingga cokelat kuat 7,5 YR 34- 58, konsistensi teguh dalam keadaan lembab, terdapat horison penciri argilik dan pada kedalaman 50 cm terdapat batu kapur, tanah tersebut berbahan induk batu kapur. Titik-titik pengamatan yang memiliki bentuk lahan sama tetapi memiliki sifat morfologi tanah berbeda disajikan pada Gambar 7a-7b. Hal ini ditunjukkan oleh sifat morfologi pada puncak lereng B, dengan perbedaan susunan horison pada lapisan bawah yaitu B dan Bt, warna tanah dan tekstur tanah pada setiap lapisan. Pada kaki lereng A, memiliki perbedaan susunan horison pada lapisan bawah yaitu B, Bt dan Bg, warna tanah, tekstur dan konsistensi pada setiap lapisan, bahkan pada titik pengamatan ST 50 terjadi proses gleisaisi dibawah horison A sehingga memiliki horison Bg. Pada punggung lereng C, memiliki perbedaan susunan horison pada lapisan bawah yaitu Bt dan B, warna tanah, tekstur dan konsistensi pada setiap lapisan, pada pengamatan ST 32 dan 33 terdapat batu kapur pada kedalaman 50cm. Pada punggung lereng B memiliki perbedaan warna tanah dan tekstur pada setiap lapisan. Sedangkan pada punggung lereng D, memiliki perbedaan susunan horison pada lapisan bawah yaitu Bt, B dan BC, warna tanah, tekstur dan konsistensi pada setiap lapisan. Dan pada punggung lereng E memiliki perbedaan susunan horison pada lapisan bawah yaitu Bt dan B, warna tanah dan tekstur pada setiap lapisan. Sebaliknya data hasil pengamatan sifat morfologi pada empat transek, menunjukkan bahwa pada bentuk lahan yang berbeda dijumpai sifat morfologi tanah yang sama Gambar 8. Contohnya yaitu ST 43 transek 4 berupa punggung lereng 8 B dengan ST 54 transek 4 berupa punggung lereng 27 E, ST 99 transek 2 berupa punggung lereng 8 B dengan ST 137 transek 2 berupa kaki lereng 2 A, ST 94 transek 2 berupa punggung lereng 20 D dengan ST 91 transek 2