Horison Tanah Sifat Morfologi Tanah di Lapang

Gambar 1. Klasifikasi Lereng Menurut Savigear 1960, dalam Darmawan, 1987 Secara ringkas proses-proses geomorfik yang terjadi pada bentuk lahan dan sering terjadi secara bersamaan adalah erosi, transportasi dan deposisi. Erosi tidak berpengaruh nyata jika tida ada selisih ketinggian lereng. Secara umum proses erosi lebih banyak terjadi pada bagian atas lereng, sedangkan proses transportasi lebih banyak terjadi pada lereng bagian tengah dan proses deposisi terjadi pada lereng bagian bawah Wiradisastra et al., 1999.

2.3 Sifat Morfologi Tanah di Lapang

Sifat morfologi adalah sifat-sifat tanah yang dapat diamati dan dipelajari di lapang. Pengamatan sifat morfologi tanah yang dilakukan di lapang dapat melalui pengamatan secara pemboran dan pembuatan profil. Beberapa sifat morfologi tanah yang umum diamati di lapang antara lain: horison tanah, warna tanah, tekstur dan struktur tanah, dan konsistensi tanah.

2.3.1. Horison Tanah

Menurut Soil Survey Staff 1975 Horison tanah merupakan lapisan di dalam tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan tanah yang terbentuk sebagai hasil dari proes pembentukan tanah. Horison tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu horizon horizon genetik dan horizon diagnostik penciri. Horison genetik mencerminkan jenis perubahan sifat tanah yang terjadi akibat dari proses pembentukan tanah. Sedangkan horison diagnostik adalah horison yang mungkin terdiri dari beberapa horison genetik yang sifat-sifatnya dinyatakan secara kuantitatif dan digunakan sebagai penciri dalam klasifikasi tanah Soil Survey Staff, 1998. Soil survey Staff 1998 mengemukakan bahwa terdapat enam horison genetik utama lapisan utama di dalam tanah yang masing-masing diberi simbol huruf kapital O, A, E, B, C, dan R. Huruf-huruf kapital tersebut merupakan simbol dasar. Huruf dan angka kemudian ditambahkan untuk melengkapi penamaan horison. Horison O merupakan lapisan yang didominasi oleh bahan organik, baik yang pernah jenuh air dalam waktu yang lama maupun tidak pernah jenuh air. Horison A merupakan horison tanah mineral yang terbentuk pada permukaan tanah di bawah horison O, horison A merupakan akumulasi bahan organik halus yang bercampur dengan bahan mineral yang tidak didominasi oleh sifat horison E atau menunjukkan sifat sebagai pengolahan tanah. Horison E adalah horison tanah mineral yang mempunyai ciri utama hilangnya liat silikat, Fe, Al, bahan organik, atau kombinasinya. Horison B merupakan horison yang terbentuk di bawah horison A, E atau O, dan didominasi oleh hilangnya seluruh atau sebagian besar struktur batuan asli. Horison B adalah lapisan penimbunan dari unsur-unsur yang tercuci pada horison E. Horison C adalah horison yang tidak termasuk batuan induk keras yang sedikit dipengaruhi oleh proses pedogenesis dan tidak mempunyai sifat-sifat horison O, A, E, dan B. Sedangkan horison R merupakan batuan keras yang tidak dapat hancur bila direndam dalam air selama 24 jam. Dalam sebuah horison terjadi lapisan perubahan dari satu horison utama ke satu horison utama lain dibawahnya, seperti AB, EB, BA, BE, BC. Horison ini memiliki campuran sifat kedua horison utama yang berkaitan. Lambang horison utama yang ditulis di depan menunjukkan bahwa sifat horison utama mendominasi sifat horison peralihan dan sebaliknya. Horison AB adalah horison peralihan yang memiliki sifat horison A dan B, tetapi didominasi oleh sifat horison A. Sedangkan horison kombinasi adalah horison yang terdiri dari dua bagian yang berbeda yang memiliki sifat-sifat yang dapat dikenal sebagai dua horison utama dan dengan garis miring seperti AB, EB, BC. dalam hal ini bagian horison diukur menurut volumenya, apakah lebih besar atau lebih kecil sebagai penyusun horison kombinasi. Horison AB berarti volume bagian horison A lebih besar dari pada volume bagian horison B pada horison kombinasi tersebut Rachim dan Suwardi, 1999. Dalam pengamatan horison dalam suatu profil di lapang, harus ditentukan batas antar horison dan kejelasan topografi serta batas dan bentuk topografi. Kelas batas dan kejelasan topografi horison ditentukan berdasarkan: sangat jelas lebar peralihan 2cm, jelas lebar peralihan 2-5 cm, berangsur lebar peralihan 5-12 cm, baur lebar peralihan 12 cm. Sedangkan batas dan bentuk topografi ditentukan berdasarkan: rata, berombak, tidak teratur dan putus.

2.3.2. Warna Tanah