d. Data Pemijahan Ikan
Daerah pemijahan ikan merupakan areal yang sangat penting dalam penentuan zonasi kawasan konservasi. Data daerah pemijahan ini
diperoleh dari wawancara dengan nelayan setempat yang mengetahui lokasi yang sering ditemukan ikan yang matang gonad.
e. Ruaya Mamalia
Ruaya mamalia juga sangat penting dalam zonasi kawasan konservasi. Hal ini dilakukan demi keberlanjutan hidup dari mamalia tersbut.
Informasi ruaya mamalia dapat dilakukan pengamatan langsung di lapangan dan dari informasi masyarakat yang sering melihat mamalia tersebut.
f. Data DPL
DPL daerah perlindungan laut
adalah daerah perlindungan yang dibentuk masyarakat desa yang difasilitasi oleh Program Coremap. Tiap
desa wilayah binaan Coremap mempunyai satu DPL yang berfungsi
untuk menjaga dan memperbaiki keanekaragaman hayati pesisir dan laut.
Data DPL berupa titik koordinat dan luas DPL tiap desa binaan yang diperoleh dari Unit Pengelola Program Coremap di Kabupaten Buton. Dalam
penentuan zonasi ini diharapkan masing-masing DPL dapat terakomodir sebagai zona inti dalam KKLD.
3.2.2. Fitur Biaya Cost
Fitur biaya dalam input
Marxan berupa data sosial tentang pemanfaatan sumberdaya dan kawasan, yang meliputi pelabuhan, jalur kapal, daerah
penangkapan dan kegiatan lain. Data tersebut diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan berupa hasil wawancara dengan masyarakat
pengguna langsung sumberdaya tersebut.
3.3. Analisis Data
Menganalisis zonasi kawasan konservasi, diperlukan dua macam input data, yaitu data fitur konservasi dan data fitur biaya. Fitur konservasi adalah fitur
yang mempunyai idikator yang mengharuskan daerah tersebut dikonservasi. sedang fitur biaya yang menyebabkan biaya konservasi meningkat. Masing-
masing parameter mempunyai tingkat kepentingan dan kualitas data yang
berbeda-beda, sehingga Data yang tela
dengan sistem presenta
data habitat habitat.sh
Adapun alur tabulasi file
Gambar 2 Alur tabul Secara umum pr
shapefile yaitu
Plannin Cost.shp seperti yang
proses pembuatan heks units
Pu.shp, Abundan
heksagon dengan wujud Pengolahan 3 b
menghasilkan 4 buah fi Bound.dat yang menja
Conservation Land Usin data yang akan digunaka
Pembobotan Fitur Penentuan bobo
konservasi dengan bo konservasi, demikian j
Basilika, bobot nilai ber modifikasi Workshop T
dengan mempertimbang ga penalti faktor dendanya
penalty factor juga b
elah dikelompokan dimasukkan kesatuan per ntabsent
. Data konservasi yang sudah dimasukk .shp
dan data fitur biaya disebut data biaya ile data sebagai berikut :
bulasi input file data Marxan dengan Arcview dan C proses penyiapan data untuk Marxan terfokus pa
ning units Pu.shp,
Abundance Habitat.shp,
g tampak pada Gambar 2. File tersebut dihasilka ksagonal lengkap dengan proses
cropping . File
dance Habitat.shp, dan
Cost Cost.shp adalah
jud serupa namun berbeda fungsi dan isi tabelnya buah
shapefile dilakukan dengan bantuan CL
file tabular yaitu Abundance.dat, Target.dat, Un njadi
input Marxan. CLUZ merupakan singk
sing Zoning adalah
tools yang digunakan untuk m
akan sebagai input
Marxan.
bot nilai fitur konservasi dan fitur biaya sangat bobot tinggi diperhitungkan untuk memenu
juga dengan fitur biaya. Untuk Kawasan K berkisar antara 1–6 Tabel 1. Nilai tersebut be
TNC CTC 2006 in
Darmawan and Darmaw ngkan kepentingan dan kulitas data.
berbeda. perencanaan
kkan disebut a
cost.shp .
n CLUZ. pada 3 buah
, dan Cost
ilkan setelah ile
Planning lah
shapefile ya.
CLUZ akan Unit.dat dan
gkatan dari menyiapkan
at unik. Fitur nuhi target
Konservasi berdasarkan
awan 2007