Pengaturan Skenario Penetapan Zonasi Kawasan Konservasi

dikonservasi adalah 100. Demikian pula dengan fitur yang lain disesuaikan dengan perencanaan yang diinginkan. Pada Tabel 10 terlihat bahwa beberapa target di ketiga skenario diatas sama yaitu daerah pemijahan 100, daerah pari 40, daerah ikan katak 40, dan daerah lumba-lumba 30. Penetapan target daerah pemijahan 100 dengan harapan bahwa semua daerah pemijahan yang merupakan DPL akan terpilih menjadi zona inti. Target konservasi yang bervariasi dari ketiga skenario adalah terumbu karang dan daerah pembesaran. Perbedaan target tersebut dengan harapan adanya variasi luas zona inti yang terpilih dan lokasinya. Dari ketiga skenario diatas dilakukan running Marxan, sehingga diperoleh beberapa output file antara lain output1_best, output1_mvbest, output1_sen, output1_ssoln dan output1_sum . File o utput1_best adalah best solution, output1 _mvbest adalah tabel evaluasi pencapaian target fitur konservasi oleh proses marxan, output1 _sen adalah file berisi tentang skenario yang digunakan, output1 _ssoln adalah frekuensi sebuah satuan perencanaan terpilih dan output1_sum adalah nilai cost, planning unit dan Boundary Length tiap kali proses. Penentuan BLM optimal Salah satu file output ouput yaitu output1_sum memuat data tentang cost, planning units luas area dan boundary length panjang batas tepi . Data tersebut merupakan data hubungan antara nilai hubungan antara cost, planning units luas area dan boundary length panjang batas tepi . Dari Tabel 11 terlihat bahwa nilai BLM yang dicobakan berkisar dari 0- 10.000, menghasilkan 11 macam hasil tiap skenario. Nilai biaya dan luas area tiap skenario bervariasi dan mempunyai kecenderungan yang hampir sama yaitu nilainya berbanding lurus dengan meningkatnya nilai BLM. Kecenderungan nilai panjang batas agak berbeda, terlihat dari nilainya menurun dengan meningkatnya nilai BLM dan pada saat mencapai nilai tertentu akan mengalami peningkatan. Nilai BLM yang digunakan dalam Marxan adalah nilai BLM optimal yang diperoleh berdasarkan matriks hubungan luas area kawasan dengan panjang batas tepi kawasan yang optimal. Data dari Tabel 11 dibuat matrix dengan dua komponen yaitu panjang batas tepi kawasan boundary length dan luas area planning units sehingga diperoleh kurva seperti pada Gambar 12. Nilai BLM optimal terdapat pada titik belok pada kurva tersebut. Pada ketiga skenario terlihat bahwa nilai BLM optimalnya sama yaitu pada BLM 2500. Tabel 11 Nilai biaya, luas area dan panjang batas tiap BLM BLM Biaya Luas Area Panjang Batas Skenario 1 1 369 1 727 405 1 1 385 1 720 405 10 1 381 1 719 404 50 1 389 1 718 399 100 1 426 1 719 394 500 1 767 1 718 354 1 000 1 835 1 719 308 2 500 1 957 1 862 266 5 000 3 488 3 372 357 7 500 5 410 5 173 454 10 000 6 876 6 464 507 Skenario 2 1 672 2 063 458 1 1 684 2 056 458 10 1 694 2 055 457 50 1 756 2 055 454 100 1 789 2 055 447 500 2 117 2 054 386 1 000 2 178 2 056 328 2 500 2 340 2 225 291 5 000 3 986 3 802 389 7 500 5 850 5 488 475 10 000 7 453 6 899 537 Skenario 3 1 672 2 063 458 1 1 686 2 055 457 10 1 695 2 055 456 50 1 752 2 055 453 100 1 785 2 055 446 500 2 098 2 055 384 1 000 2 177 2 056 327 2 500 2 327 2 215 288 5 000 4 016 3 831 389 7 500 5 937 5 601 482 10 000 7 813 7 316 558 Berdasarkan Gambar 12 terlihat bahwa BLM optimal merupakan keadaan terbaik karena pada keadaan tersebut merupakan kompromi terbaik antara panjang batas kawasan dan luas kawasan. Pada BLM dibawah optimal, batas kawasan yang demikian panjang, tetapi luasannya kecil maka akan tidak efisien keadaannya, karena semakin panjang batas kawasan, semakin besar biaya yang diperlukan bagi pengelolaanpengawasan. Begitu juga dengan keadaan BLM diatas optimal, kawasan juga tidak efisien karena kawasan konservasi yang dipilih menjadi terlalu luas dan akan menutup peluang bagi kegiatan lain yang bermanfaat. Gambar 12 Hubungan antara luas area terhadap panjang batas tepi pada Skenario 1.

5.2.4. Peta Hasil Skenario

Pada Skenario 1, zonasi yang dihasilkan Marxan untuk kawasan Basilika Gambar 13 terpilih zona inti seluas 218,76 hektar atau 9,39 dari 2.329,5 hektar luas terumbu karang. Skenario 1 memiliki target konservasi daerah pemijahan 100, terumbu karang dan daerah pembesaran sebesar 30. Warna merah merupakan zona inti yang terpilih. Penyebaran zona inti yang terpilih hanya terdapat pada daerah pemijahan dan sedikit di sisi timur Pulau Liwutongkidi. Zona pemanfaatan terbatas warna kuning menyebar didekat zona inti dan juga sedikit Pulau Liwutongkidi. Sedang zona pemanfaatan tradisional warna hijau tesebar merata disebagian besar daerah terumbu karang. - 100 200 300 400 500 600 - 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 P a nj a n g B a ta s Luas Area 44 Gambar 13 Zonasi kawasan pada Skenario 1.