16
Gambar 1 Peta lokasi penelitian
Persentase penutupan karang merupakan perbandingan antara hasil pengukuran karang hidup terhadap panjang total transek dengan persamaan
sebagai berikut English, et. al
, 1994:
X100 L
L N
i i
=
Dimana : N
i
= Persentase Penutupan karang L
i
= Panjang total lifeform jenis ke-i L = Panjang total transek
b. Data Ikan
Data ikan karang diperoleh dengan metode pengamatan visual Visual Census Method
yang menggunakan transek garis yang sama untuk pengamatan data karang, sehingga dapat diperoleh deskripsi rinci mengenai
kondisi komunitas karang tempat ikan tinggal. Pencatat data ikan karang berenang di atas transek garis sepanjang 70 meter sambil mencatat seluruh
spesies ikan dan kelimpahannya yang ditemukan sejauh 2,5 m ke kiri dan 2,5 m ke kanan dari transek garis English,
et. al , 1994.
c. Data Lamun
Pengamatan lamun juga dilakukan dengan metode transek kuadrat. Transek tersebut dilakukan tegaklurus dengan garis pantai yang dianggap
mewakili tiap stasiun. Pada setiap transek, data yang diambil dengan menggunakan petak berukuran 1 X 1 m, dengan jarak antara petak 10 m.
Untuk mengetahui besarnya sumberdaya, dilakukan pengamatan persentase penutupannya dengan formula sebagai berikut Setyabudiandi
et al
. 2009: C
= ∑ C
i
N Dimana:
C = Persen penutupan lamun C
i
= Persen penutupan lamun tiap substasiun N = Jumlah substasiun
d. Data Pemijahan Ikan
Daerah pemijahan ikan merupakan areal yang sangat penting dalam penentuan zonasi kawasan konservasi. Data daerah pemijahan ini
diperoleh dari wawancara dengan nelayan setempat yang mengetahui lokasi yang sering ditemukan ikan yang matang gonad.
e. Ruaya Mamalia
Ruaya mamalia juga sangat penting dalam zonasi kawasan konservasi. Hal ini dilakukan demi keberlanjutan hidup dari mamalia tersbut.
Informasi ruaya mamalia dapat dilakukan pengamatan langsung di lapangan dan dari informasi masyarakat yang sering melihat mamalia tersebut.
f. Data DPL
DPL daerah perlindungan laut
adalah daerah perlindungan yang dibentuk masyarakat desa yang difasilitasi oleh Program Coremap. Tiap
desa wilayah binaan Coremap mempunyai satu DPL yang berfungsi
untuk menjaga dan memperbaiki keanekaragaman hayati pesisir dan laut.
Data DPL berupa titik koordinat dan luas DPL tiap desa binaan yang diperoleh dari Unit Pengelola Program Coremap di Kabupaten Buton. Dalam
penentuan zonasi ini diharapkan masing-masing DPL dapat terakomodir sebagai zona inti dalam KKLD.
3.2.2. Fitur Biaya Cost
Fitur biaya dalam input
Marxan berupa data sosial tentang pemanfaatan sumberdaya dan kawasan, yang meliputi pelabuhan, jalur kapal, daerah
penangkapan dan kegiatan lain. Data tersebut diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan berupa hasil wawancara dengan masyarakat
pengguna langsung sumberdaya tersebut.
3.3. Analisis Data
Menganalisis zonasi kawasan konservasi, diperlukan dua macam input data, yaitu data fitur konservasi dan data fitur biaya. Fitur konservasi adalah fitur
yang mempunyai idikator yang mengharuskan daerah tersebut dikonservasi. sedang fitur biaya yang menyebabkan biaya konservasi meningkat. Masing-
masing parameter mempunyai tingkat kepentingan dan kualitas data yang