Rencana Sirkulasi Rencana Vegetasi

80

5.4.2. Rencana Sirkulasi

Sirkulasi yang direncanakan bertujuan untuk menghubungkan antar ruang yang terbentuk. Sehingga sirkulasi yang dikembangkan terbagi atas sirkulasi produksi dan sirkulasi wisata. Sirkulasi produksi merupakan jalur pengelolaan dan produksi anggrek baik berupa lintasan alat-alat pertanian maupun untuk pengangkutan hasil. Sirkulasi untuk alat-alat pertanian direncanakan menyatu dengan jalur pejalan kaki di Kebun Anggrek. Hal ini untuk efisiensi luasan Kebun Anggrek. Lebar jalan yang direncanakan untuk sirkulasi produksi sebesar 4 m. Jalan ini dapat dilalui oleh mobil pengelola untuk mengangkut hasil anggrek yang akan didistribusikan ke pasar. Sedangkan lebar jalan untuk sirkulasi produksi di sekitar rumah kaca direncanakan sebesar 1,7 m. Jalur sirkulasi produksi ini akan ditutupi oleh material perkerasan dari semen dengan motif anggrek sebagai unsur dekoratifnya. Sirkulasi wisata merupakan sirkulasi yang menghubungkan pengunjung dengan ruang-ruang wisata yang terbentuk. Sikulasi ini mencakup sirkulasi di dalam rumah kaca untuk wisata budidaya, sirkulasi di dalam paranet untuk interpretasi, serta sikulasi di luar bangunan yang digunakan untuk mengakses atraksi-atraksi wisata dalam Kebun Anggrek. Sirkulasi wisata direncanakan memiliki lebar 1-2 m. Material penutupnya berupa perkerasan berupa semen dan batu-batuan kecil.

5.4.3. Rencana Vegetasi

Di dalam rencana vegetasi ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang contoh vegetasi yang akan digunakan di tapak sesuai dengan konsep yang telah dijelaskan sebelumnya yakni vegetasi utama dan pendukung. Vegetasi utama yang direncanakan di tapak adalah anggrek. Peletakkan anggrek ini mempertimbangkan habitasi anggrek yakni dari anggrek yang ditanam di atas tanah sampai yang menempel di pohon Gambar 36. Anggrek yang dikembangkan terbagi menjadi tiga tujuan. Pertama, anggrek untuk tujuan budidaya dan ekonomi. Anggrek dengan tujuan ini dimaksudkan untuk dibudidayakan sampai tahap pembungaan sehingga hasil dari penjualan 81 bunga dapat menjadi salah satu sumber pendapatan bagi Kebun Anggrek. Anggrek yang dikembangkan adalah Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis yang ditanam pada pot. Adapun alasan pemilihan Anggrek Bulan sebagai komoditas budidaya dikarena saat ini spesies tersebut sedang dikembangkan di tapak dan berdasarkan wawancara dengan pihak pengelola, Anggrek Bulan merupakan icon Kota Magelang sehingga diharapkan dengan pembudidayaan Anggrek Bulan ini, Kebun Anggrek ini dapat menjadi salah satu icon wisata Kota Magelang. Gambar 36 Beberapa habitasi anggrek Sumber: Dokumentasi Vera DD. Anggrek dengan tujuan kedua yang dikembangkan di tapak adalah anggrek yang dimaksudkan sebagai obyek interpretasi. Anggrek dengan tujuan ini direncanakan ditempatkan pada ruang wisata yaitu untuk obyek interpretasi di taman anggrek paranet dan hutan anggrek. Anggrek sebagai obyek interpretasi dipilih anggrek hybrid dan anggrek spesies. Alasan pemilihan anggrek hybrid ini dikarenakan mudah berbunga dibanding anggrek spesies. Dengan keberadaan anggrek hybrid ini, di tapak akan menampilkan anggrek berbunga setiap waktu. Display bunga di taman anggrek dapat diganti-ganti bunganya secara periodik misal 2-4 kali dalam setahun. Pergantian bunga anggrek secara periodik ini membuat suasana kebun menjadi dinamis dan tidak monoton sehingga pengunjung dapat datang lebih dari 1 kali setahun dengan sajian display anggrek yang berbeda setiap berkunjung. Sedangkan anggrek yang ditampilkan pada hutan Di atas tanah Di atas sabut kelapa Menempel di batu Menempel di pohon 82 anggrek adalah anggrek epifit yang menempel di batang pohon. Adapun anggrek epifit yang digunakan adalah Dendrobium biggibum yang rajin berbunga. Anggrek dengan tujuan ketiga yang dikembangkan yaitu untuk pendukung keindahan tapak. Anggrek dengan tujuan ini hanya sebagai elemen estetis kebun dan bukan sebagai obyek interpretasi. Anggrek yang dipilih adalah anggrek spesies dan hybrid yang rajin berbunga. Beberapa dipilih anggrek yang tahan panas karena akan ditempatkan pada area-area yang minim naungan seperti sekitar area pelayanan. Rencana vegetasi dapat dilihat pada Tabel 9. Vegetasi pendukung merupakan vegetasi yang keberadaannya dimaksudkan untuk mendukung kehidupan anggrek, penambah keindahan, dan penyangga Kebun Anggrek. Vegetasi yang dimaksud dapat bermanfaat dalam kehidupan anggrek seperti sebagai tempat menempel anggrek epifit. Vegetasi sebagai habitat anggrek epifit menggunakan Pohon Jati yang dipertahankan di tapak. Untuk menempelkan anggrek pada batang Pohon Jati yang licin maka sebelumnya batang pohon ditempeli media yang bisa menahan air sehingga anggrek epifit dapat melekat dengan baik. Adapun media tanam yang digunakan dapat berupa pakis maupun sabut kelapa Gambar 37. Gambar 37 Media tanam pada batang pohon yang licin Sumber: Iswanto, 2002 Vegetasi pendukung sebagai penambah nilai estetik dipilih semak dan perdu yang dipadu dengan anggrek secara harmonis. Rencana vegetasi pendukung tersaji pada Tabel 10. Beberapa image groundcover, semak dan perdu yang direncanakan dapat dilihat pada Gambar 38. Dengan pakis Dengan sabut kelapa 83 Tabel 9 Rencana vegetasi utama Tujuan Letak Golongan Genus Image Reference Spesies Budidaya dan ekonomi Ruang produksi rumah kaca Anggrek spesies Anggrek bulan Phalaenopsis amabilis Obyek interpretasi Ruang wisata utama hutan Anggrek spesies Dendrobium Dendrobium bigibbum Ruang wisata utama paranet Anggrek spesies Phalaenopsis Oncidium lanceanum Oncidium Dendrobium Cattleya Anggrek hybrid Doritaenopsis Brassolaeliocattleya Aranda Brassolaeliocattleya Estetis Ruang pendukung wisata dan ruang produksi sekitar rumah kaca Anggrek spesies Vanda Renanthera storiei Renanthera Anggrek hybrid Mokara Mokara red Ascocenda Tabel 10 Rencana vegetasi pendukung Sumber Gambar: www.tohgarden.com, flickr.com 84 Golongan Nama Spesies Latin Lokal Groundcover Aglaonema sp. Sri rezeki Asparagus sp. Ekor tupai Asplenium nidus Paku sarang burung Bromelia sp. Bromelia Caladium sp. Keladi hias Calathea sp. Maranta Carex morrowoii Kucai Chlorophytum sp. Lili paris Nephrolepis sp. Paku jejer Palisota barteri Palisota Phylodendron sp. Daun pilo Zephyranthes sp. Bawang brojol Semak Anthurium crystallinum Kuping gajah Canna sp. Bunga tasbih Costus sp. Pacing Dieffenbachia sp. Daun bahagia Cycas revoluta Sikas Nicolaia sp. Honje Perdu Heliconia sp. Pisang hias Pandanus amaryllifolia Pandan wangi Dracaena sp. Drasena Pachystachys lutea Lolipop Gambar 38 Beberapa tanaman groudcover, semak, dan perdu yang direncanakan Sumber: Lestari dan Kencana, 2008 Aglaonema sp. Bromelia sp. Pachystachys lutea Cycas revoluta Heliconia sp. Canna sp. 85 Vegetasi penyangga merupakan vegetasi yang membatasi sekaligus mengamankan tapak dari gangguan alam maupun manusia dari luar tapak. Vegetasi penyangga berfung si untuk mencegah erosi khususnya pada lahan yang curam dan rawan terhadap erosi, selain itu juga dapat menjaga ketersediaan air tanah sekaligus mempertahankan kondisi ekologis lingkungan. Vegetasi penyangga yang digunakan adalah pohon jati dan bambu yang merupakan vegetasi eksisting yang dipertahankan keberadaannya.

5.4.4. Rencana Aktivitas Wisata