2
jet  coaster ,  dan  lain-lain  yang  selanjutnya  berkembang  dengan  adanya  Kebun
Anggrek.  Kebun  Anggrek  saat  ini  merupakan  kebun  pembibitan  anggrek. Pengelola  TKL  akan  mengembangkan  Kebun  Anggrek  sebagai  salah  satu  obyek
wisata. Saat  ini  di  dalam  Kebun  Anggrek  belum  memiliki  obyek  maupun  atraksi
wisata yang dapat menarik minat pengunjung. Penutupan lahan di Kebun Anggrek didominasi  oleh  Pohon  Jati.  Selain  Pohon  Jati,  di  dalam  Kebun  Anggrek  juga
terdapat  dua  buah  rumah  kaca  dan  satu  buah  rumah  pengelola  untuk  menunjang aktivitas  pembibitan  di  dalamnya.  Aktivitas  di  Kebun  Anggrek  hanya  berupa
pembibitan  sampai  pada  tahap  perbesaran  anggrek  sedangkan  pembungaannya dilakukan  di  Kopeng.  Sehingga  di  dalam  Kebun  Anggrek  tidak  menampilkan
anggrek yang sudah berbunga. Sirkulasi hanya terdapat pada akses masuk dan di sekeliling rumah kaca. Banyak hal yang masih harus ditata di Kebun Anggrek ini
jika akan dikembangkan sebagai suatu obyek wisata. Komponen yang menunjang fungsi wisata seperti atraksi, pelayanan, transportasi, informasi, dan promosi harus
direncanakan  dengan  baik  dalam  kawasan  agar  menunjang  keberhasilan  wisata yang akan dilaksanakan Gunn, 1994. Oleh karena itu, studi perencanaan lanskap
ini  perlu  dilakukan  dengan  harapan  hasil  studi  dapat  memberikan  sumbangan pemikiran  dalam  menata  lanskap  Kebun  Anggrek  sebagai  obyek  wisata  dengan
komoditas  anggrek  sebagai  daya  tarik  utamanya.  Sehingga  potensi  yang  dimiliki Kebun  Anggrek  dapat  dikembangkan  secara  maksimal  sebagai  alternatif  obyek
wisata yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke TKL.
1.2.  Tujuan
Tujuan umum studi ini untuk membuat rencana lanskap bagi pengembangan Kebun  Anggrek  TKL  Magelang  sebagai  obyek  wisata  melalui  penataan  ruang,
sirkulasi, dan penyediaan fasilitas penunjang wisata. Adapun tujuan khusus yang hendak dicapai yaitu:
1. Mengidentifikasi  dan  menganalisis  kondisi  biofisik  Kebun  Anggrek  TKL
untuk pengembangan kegiatan wisata.
3
2. Mengidentifikasi  dan  mengembangkan  potensi  wisata  di  Kebun  Anggrek
TKL. 3.
Merencanakan  lanskap  Kebun  Anggrek  TKL  sebagai  obyek  wisata  dengan menata ruang, sirkulasi, dan fasilitas yang mendukung wisata.
1.3.   Manfaat
Hasil studi ini diharapkan dapat bermanfaat dalam: 1.
Memberikan sumbangan pikiran perencanaan lanskap bagi pengelola dalam pengembangan obyek wisata Kebun Anggrek di TKL.
2. Memberikan  alternatif  atraksi  wisata  di  TKL  untuk  meningkatkan  jumlah
pengunjung. 3.
Memberikan  informasi  bagi  berbagai  pihak  yang  ingin  mengetahui  hasil studi tentang perencanaan lanskap obyek wisata kebun anggrek di TKL.
4. Memberikan  pengalaman  bagi  mahasiswa  studi  untuk  menerapkan  ilmu
yang didapatkan selama kuliah khususnya dalam bidang perencanaan.
1.4.   Kerangka Pikir Studi
Kebun  Anggrek  memiliki  potensi  untuk  dikembangkan  sebagai  obyek wisata  di  TKL.  Untuk  merencanakan  obyek  wisata  ini  dibutuhkan  analisis
terhadap  aspek  biofisik  yang  terdiri  dari  topografi,  hidrologi,  vegetasi, aksesibilitas dan sirkulasi, visual, iklim, serta tanah untuk mengetahui potensi dan
masalah  yang ada di tapak terkait dengan kesesuaian  aktivitas wisata  yang dapat dilakukan  di  Kebun  Anggrek.  Topografi  dan  vegetasi  dianalisis  secara  spasial
sedangkan  hidrologi,  aksesibilitas  dan  sirkulasi,  visual,  iklim,  serta  tanah dianalisis secara deskriptif. Dikarenakan saat ini di dalam Kebun Anggrek belum
ada atraksi wisata, maka analisis aspek wisata dilakukan secara deskriptif. Seluruh aspek yang dianalisis secara spasial dioverlay untuk menghasilkan zona intensitas
aktivitas wisata. Konsep  dihasilkan  dengan  melihat  kondisi  aspek  biofisik  dan  wisata  yang
dimiliki tapak. Konsep ini terdiri dari konsep dasar, yang menjadi tujuan
4
Zona Intensitas Aktivitas Wisata Konsep dan Pengembangan
perencanaan,  dan  konsep  pengembangannya.  Konsep  ini  kemudian  disesuaikan dengan hasil analisis aspek biofisik dan wisata.
Hasil overlay digabungkan dengan hasil analisis deskriptif dan konsep untuk menghasilkan  sintesis  dalam  bentuk  rencana  blok  blockplan.  Blockplan  ini
kemudian  dikembangkan  sehingga  menghasilkan  rencana  lanskap  obyek  wisata kebun  anggrek  di  Taman  Kyai  Langgeng  beserta  arahan  desainnya.  Gambar  1
menunjukkan kerangka pikir studi.
Gambar 1  Kerangka pikir studi Kebun Anggrek
Rencana Lanskap Obyek Wisata Kebun Anggrek Taman Kyai Langgeng
 Topografi  Vegetasi
 Hidrologi  Aksesibilitas
dan Sirkulasi  Visual
 Tanah  Iklim
 Atraksiobjek wisata  Sarana dan Prasarana
 Pengelola  Pengunjung
Aspek Biofisik Aspek  Wisata
Blockplan Taman Kyai Langgeng
5
II. TINJAUAN PUSTAKA