Supply Wisata Supply dan Demand Wisata

6 dimana mereka biasa tinggal dan bekerja, fasilitas dibuat untuk melayani kebutuhan mereka dalam beraktivitas selama tinggal di tempat tujuan tersebut.

2.2.2. Supply dan Demand Wisata

Gunn 1997 menyatakan bahwa wisata digerakkan oleh dua faktor kekuatan yaitu demand dan supply. Kedua faktor tersebut harus seimbang karena keduanya saling memberikan pengaruh satu sama lain terhadap pasar.

2.2.2.1. Supply Wisata

Supply adalah penawaran. Dalam wisata, sesuatu yang ditawarkan berupa pengembangan fisik dan program wisata untuk wisatawan. Supply wisata tersusun dari lima komponen yang saling tergantung satu sama lain. Adapaun kelima komponen tersebut, yaitu: 1. Atraksi attractions Atraksi merupakan komponen paling penting dari supply wisata. Atraksi diadakan untuk dua tujuan. Tujuan pertama yaitu untuk membujuk, memikat, atau merangsang wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata. Tujuan kedua, atraksi memberikan kepuasan pengunjung. Pengadaan atraksi tergantung pada keberadaan sumber daya alami dan kebudayaan yang dimiliki tapak. Oleh karena itu, distribusi dan kualitas dari kedua sumber daya tersebut merupakan faktor kuat dalam pengembangan wisata. Gunn 1997 mengklasifikasikan atraksi wisata menjadi dua yaitu touring circuit dan longer-stay. Touring circuit adalah atraksi yang dikunjungi dalam sebuah perjalanan wisata yang waktunya terhitung pendek. Dalam klasifikasi ini, atraksi membutuhkan sumber daya, desain, dan program yang spesifik untuk wisatawan yang berturut-turut akan berkunjung tiap harinya. Sedangkan longer- stay membutuhkan sumber daya, desain, dan program untuk wisatawan yang akan tinggal lebih dari sekedar kunjungan singkat. 7 2. Pelayanan services Menurut Gunn 1994, pelayanan memiliki pengaruh yang kuat di bidang ekonomi. Pengaruh ekonomi terkuat berasal dari pelayanan yang diberikan oleh bisnis travel. Akomodasi, layanan makan dan minum, transportasi, agen perjalanan, dan bisnis travel lainnya membuat ketenagakerjaan, pendapatan, dan pajak meningkat. Selain itu, pelayanan merupakan fasilitator utama dalam wisata sehingga dalam merencanakan pelayanan berupa penginapan, penyediaan makanan, dan transportasi harus diintegrasikan dengan perencanaan atraksi wisata. Dengan begitu, atraksi yang direncanakan dapat didukung dengan baik oleh pelayanan yang menjadi fasilitatornya. 3. Transportasi transportation Gunn 1994 menyatakan bahwa keberlangsungan semua komponen wisata tergantung terhadap transportasi. Bagian yang mendasari kesuksesan dari hotel, layanan makanan, hiburan, toko, dan atraksi adalah pemahaman terhadap perubahan tren dalam transportasi. Transportasi memberikan hubungan yang penting antara kota dan atraksi dalam area perkotaan dan atraksi tersebut membutuhkan pertimbangan perencanaan yang baik. Perencanaan transportasi untuk pengembangan wisata penting diadakan untuk semua jenis perjalanan untuk mengurangi konflik yang terjadi. Lennard dan Lennard dalam Gunn 1994 menyatakan bahwa prinsip transportasi yang seimbang digunakan untuk semua komunitas, dengan mengikuti aturan sebagai berikut: a. Mengakomodasikan kebutuhan orang b. Menekankan pada akses yang baik untuk menghindari kemacetan c. Menyeimbangkan transportasi dengan penggunaan lahan d. Menggunakan model matematika e. Memperioritaskan kebutuhan manusia f. Mempertimbangkan fungsi sosial g. Menggunakan batasan untuk parkiran h. Dirancang dalam skala manusia 8 i. Mengelola sumber daya manusia j. Meningkatkan nilai visual dan estetik Cara seseorang untuk menemukan suatu jalan merupakan bagian dari transportasi yang tidak dapat diabaikan. Passini dalam Gunn 1997 mendeskripsikannya sebagai suatu kemampuan wisatawan dalam memetakan untuk memahami lingkungan. Sehingga sebuah penanda jalan perlu diperhatikan keberadaannya untuk membantu mengarahkan pengunjung dalam memahami lingkungannya. Tanda pengarah tanda panah, penanda jarak membantu wisatawan membuat pilihan. Terkadang tanda pengarah ambigu atau salah desain maupun penempatan sehingga pesan tidak tersampaikan. Penanda jalan harus dibuat informatif agar pesan yang terkandung di dalamnya diterima dengan baik oleh pengguna jalan. Desain lanskap dapat juga diberikan pada penanda jalan. Untuk pedestrian, material perkerasan dari warna dan teksturnya dapat efektif mengarahkan pengunjung. 4. Informasi information Komponen penting wisata lainnya adalah informasi bagi wisatawan. Informasi sebelum melakukan perjalanan penting untuk rute dan informasi tapak. Beberapa agensi wisata masih menyalahartikan dengan promosi. Menurut Gunn 1994, promosi dibuat untuk menarik perhatian sedangkan informasi adalah deskripsi dari peta, buku panduan, video, majalah, artikel, narasi panduan wisata, brosur, dan anekdot wisatawan. Gunn 1997 menjelaskan bahwa pengunjung membutuhkan penanda jalan untuk mengarahkan jalan dan membutuhkan penjelasan mengenai lokasi pelayanan serta atraksi yang ditawarkan dalam suatu kawasan wisata, dan kesemuanya tersebut didapatkan dari komponen informasi. 5. Promosi promotion Promosi merupakan komponen terakhir yang dibutuhkan setelah atraksi, pelayanan, transportasi, dan informasi telah dikembangkan. Promosi yang terlalu dibesar-besarkan seharusnya dihindari. Proses perencanaan wisata yang paling 9 penting adalah menjamin promosi akan berisi dengan benar pada waktu yang tepat dan untuk segmen perjalanan yang tepat. Komponen promosi meliputi semua ajakan dan bujukan yang biasa digunakan untuk mempengaruhi wisatawan mengikuti sebuah perjalanan. Ada empat bentuk promosi yaitu iklan berbayar, publisitas, hubungan masyarakat, dan insentif.

2.2.2.2. Demand Wisata