47
5.1.2.3. Aksesibilitas dan Sirkulasi
Kebun Anggrek dapat diakses dengan mudah walaupun letaknya berada di sisi belakang atau sebelah barat laut TKL. Jarak yang harus ditempuh untuk
mencapai Kebun Anggrek cukup jauh dari gerbang yakni sekitar 500 m. Kondisi topografi jalan yang bergelombang menambah kesan jauh tersebut.
Di sebelah barat Kebun Anggrek terdapat akses dari Desa Buku berupa jalan yang ditutupi oleh perkerasan berupa plester dari semen yang mulai berlumut. Hal
ini membahayakan karena jalan menjadi licin jika turun hujan. Akses masuk utama Kebun Anggrek berupa jembatan yang menghubungkan Kebun Anggrek
dengan areal TKL lainnya yang terpisah oleh Kali Bangkong. Jembatan ini terletak di sisi selatan Kebun Anggrek, berdekatan dengan Bumi Perkemahan.
Setelah melintasi jembatan, untuk mencapai ke dalam kawasan Kebun Anggrek terdapat akses berupa jalan yang ditutupi oleh conblock. Jalan ini dapat dilewati
oleh kendaraan bermotor roda dua maupun empat milik pengelola. Saat ini kondisi jalan tersebut cukup baik meskipun di sela-sela conblock ditumbuhi oleh
rumput liar. Kondisi jalan akses menuju Kebun Anggrek dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19 Kondisi jalan akses menuju Kebun Anggrek
Jembatan menuju Kebun Anggrek Akses utama menuju Kebun Anggrek Akses dari desa buku Akses Kebun Anggrek dari barat
48
Dalam area Kebun Anggrek, terdapat jalur sirkulasi yang menghubungkan pintu gerbang dan rumah kaca maupun rumah pengelola berupa tangga. Adanya
tangga ini dikarenakan beda ketinggian sebesar 2 m antara letak pintu gerbang dengan rumah kaca dan pengelola. Terdapat pula akses antar rumah kaca berupa
jalan bersemen yang saat ini kondisinya mulai ditumbuhi rumput liar di sisi sampingnya.
Di sebelah selatan rumah kaca, tepatnya di area yang dipenuhi oleh pohon jati terdapat akses menuju Sungai Progo. Akses ini tidak mudah dilalui karena
kondisi jalur sirkulasi di dalamnya belum memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna. Sirkulasi hanya berupa jalan setapak hasil bukaan
dari semak yang tumbuh di sela-sela pohon jati sehingga orang yang melintasinya mengalami kesulitan dengan semak yang masih melintang dan menghalangi orang
untuk melangkah. Kondisi jalur sirkulasi di dalam Kebun Anggrek dapat dilihat pada Gambar 20.
Gambar 20 Kondisi jalur sirkulasi di dalam Kebun Anggrek
Sirkulasi berupa jalan setapak hasil bukaan dari semak yang tumbuh di sela- sela pohon jati ini memungkinkan pengunjung dapat mengakses Sungai Progo
dari dalam Kebun Anggrek padahal keberadaan Sungai Progo dapat membahayakan bila sungai sedang mengalir deras. Bahaya yang ditimbulkan
Tangga menuju rumah kaca Sirkulasi sekitar rumah kaca Jalan setapak sekitar pohon jati
49
50
berupa kemungkinan pengunjung terseret ke dalam aliran sungai mengingat antara Kebun Anggrek dengan Sungai Progo tidak dibatasi oleh pengaman berupa
pagar maupun vegetasi. Hal ini memungkinkan pengunjung Kebun Anggrek memiliki kesempatan mengakses Sungai Progo dengan bebas. Untuk itu perlu
pembatas antara Kebun Anggrek dan Sungai Progo untuk membatasi pengunjung mengakses Sungai Progo secara bebas. Pembatasnya dapat berupa vegetasi yang
ditanam rapat. Vegetasi yang dipilih berupa semak agar pemandangan Sungai Progo masih bisa terlihat dari dalam Kebun Anggrek. Kondisi akses dan sirkulasi
Kebun Anggrek saat ini secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 21.
5.1.2.4. Hidrologi