jam. Perendaman dilakukan secara otomatis dengan menggunakan alat Sakura
®
tissue processor selama satu malam. Setelah melalui serangkaian proses di atas, potongan organ dimasukkan
kedalam alat pencetak yang berisi parafin cair Sakura
®
tissue embedding console. Letak potongan ditahan agar posisi potongan organ tetap berada di
tengah. Setelah mulai membeku, kembali ditambahkan parafin hingga alat pencetak penuh lalu parafin dibiarkan mengeras dan diberi label. Selanjutnya blok
parafin yang berisi potongan organ dipotong menggunakan mikrotom dengan ketebalan 5µm. Hasil potongan akan berbentuk pita ribbon. Untuk
menghilangkan lipatan akibat pemotongan pada pita, pita diletakkan di atas permukaan air hangat 45
C. Sediaan diangkat dari permukaan air dengan menggunakan gelas objek yang sebelumnya telah dilapisi dengan larutan albumin
sebagai perekat. Selanjutnya sediaan dikeringkan pada suhu 60 C selama satu
malam. Selanjutnya preparat dimasukkan ke dalam larutan silol untuk
dideparafinasi sebanyak dua kali. Setelah proses deparafinasi dilakukan proses rehidrasi. Proses rehidrasi diawali dengan mencelupkan preparat ke dalam larutan
alkohol absolut sampai larutan alkohol 80. Pencelupan pada masing-masing larutan dilakukan selama dua menit. Setelah melalui proses rehidrasi preparat
dicuci dengan air mengalir dan dikeringkan.
3.3.7 Pewarnaan Sediaan Histopatologi
Proses selanjutnya adalah proses pewarnaan sediaan histopatologi. Pada penelitian ini dilakukan dua pewarnaan yaitu pewarnaan Hematoksilin Eosin HE
dan pewarnaan Periodic Acid Schiff PAS. Pewarnaan HE dilakukan agar perubahan-perubahan umum yang terjadi pada jaringan dapat diamati. Pewarnaan
PAS dilakukan agar perubahan pada sel goblet dapat terlihat. Pewarnaan hematoksilin dilakukan lebih dulu dan dilanjutkan dengan
pewarnaan eosin. Pewarnaan hematoksilin dilakukan dengan menggunakan pewarna Mayer’s Hematoksilin selama delapan menit, kemudian dibilas dengan
air mengalir, dicuci dengan lithium karbonat selama 15-30 detik, dibilas dengan
air, dan diwarnai dengan pewarna eosin selama 2 menit. Selanjutnya sediaan dicuci dengan menggunakan air mengalir untuk menghilangkan pewarna eosin
yang berlebih sebelum akhirnya diangkat dan dikeringkan. Setelah sediaan kering, sediaan dicelupkan ke dalam alkohol 90
sebanyak 10 kali celupan, alkohol absolut I sebanyak 10 kali celupan, alkohol absolut II selama 2 menit, silol dua kali ulangan masing-masing selama dua menit.
Setelah itu sediaan ditetesi perekat permount dan kemudian ditutup dengan gelas penutup cover glass dan dibiarkan kering. Setelah itu sediaan dapat diamati
dengan mikroskop cahaya. Pewarnaan Periodic Acid Schiff PAS merupakan pewarnaan khusus.
Sediaan yang sudah dideparafinasi digenangi dengan periodic acid 1 selama 10 menit. Periodic acid 1 yang digunakan harus dalam keadaan segar atau baru
dibuat. Setelah digenangi dengan periodic acid 1 sediaan dicuci dengan akuades. Sediaan digenangi kembali dengan Schiff reagent selama 20 menit
kemudian dibilas dengan air sulfit sebanyak tiga kali. Setelah itu sediaan dicuci dengan air mengalir dan bilas menggunakan akuades. Setelah sediaan dibilas
dengan akuades dilakukan proses dehidrasi dan sediaan ditutup dengan menggunakan cover glass dan diamati menggunakan mikroskop cahaya.
3.3.7 Pengamatan Sediaan Histopatologi