tanah agar top soil tidak terkupas. Pohon yang sudah roboh direncek dan kemudian batang dan rantingnya ditinggal di lantai hutan.
Tebang dan rencek diawali dengan menebang pohon dengan diameter lebih dari 10 cm dengan membuat takik terlebih dahulu. Pucuk pohon yang
ditebang kemudian direncek sedangkan batang utama ditarik dengan winch dozer dan dibuang di tempat yang tidak efektif. Penebangan dilakukan ke satu arah
rebah mengikuti kontur alam. Batang, cabang dan ranting dari pohon harus rata permukaan tanah dan terlepas dari tunggul atau pohon lain.
5.1.3 Penanaman
Kegiatan penanaman secara umum terbagi menjadi empat tahapan yaitu seleksi bibit siap tanam, pengangkutan bibit, pembuatan lubang tanam dan
penanaman.
5.1.3.1 Seleksi Bibit Siap Tanam
Sebelum dilakukan kegiatan penanaman, hal pertama yang dilakukan adalah kegiatan penyeleksian bibit. Kegiatan ini dimaksudkan agar bibit yang
ditanam nanti akan dapat tumbuh dengan baik di lokasi penanaman. Tentunya kegiatan penyeleksian ini dilakukan sesuai dengan standar Bibit Siap Tanam
BST yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tabel 9 Standar bibit siap tanam
No Bagian Bibit
Standar 1
Tinggi Bibit Lebih dari 20 cm
2 Daun
Tidak terserang hama dan penyakit tanaman, jumlah daun lebih dari 3 tangkai
3 Batang
Lurus, bertajuk 4
Batang berkayu 20 dari tinggi
5 Diameter leher akar
Lebih dari 3 mm 6
Perakaran Kompak dan utuh, tidak growong, tidak patah bila diayun 5
kali
5.1.3.2 Pengangkutan Bibit
Setelah bibit-bibit di persemaian diseleksi, kegiatan selanjutnya adalah pengangkutan ke lokasi penanaman. Bibit lolos seleksi tersebut diangkut
menggunakan alat angkut yang aman dari hal-hal yang menyebabkan kerusakan
pada bibit saat pengangkutan. Alat angkut yang biasa digunakan dalam kegiatan pengangkutan bibit adalah jonder, mobil operasional kantor atau kalau dalam
keadaan yang tidak memungkinkan kendaraan roda empat untuk masuk maka digunakan motor. Bibit disusun rapi dalam rak bibit yang diletakkan di alat
transport dan diberi naungan agar bibit tidak kering saat pengangkutan. Bibit dibawa sesuai dengan kapasitas maksimal alat angkut ke tempat penyimpanan
bibit sementara yang berada dekat dengan lokasi penanaman. Setibanya di lokasi, bibit disimpan di tempat yang teduh dan aman. Bibit harus diusahakan berada
pada lokasi yang dekat dengan sumber air dan maksimum bibit disimpan selama tiga hari di lokasi penyimpanan sementara. Bibit-bibit yang belum ditanam harus
dipelihara sesuai dengan standar pemeliharaan di persemaian hingga bibit tersebut ditanam agar tidak mati.
5.1.3.3 Pembuatan Lubang Tanam
Setelah bibit diangkut ke lokasi penanaman dan lahan sudah siap untuk ditanam, kegiatan beranjak ke kegiatan penanaman. Salah satu bagian penting dari
kegiatan penanaman adalah pembuatan lubang tanam. Lubang tanam sangat mempengaruhi kemampuan bertahan bibit saat ditanam. Lubang tanam dibuat
dengan ukuran panjang dan lebar masing-masing 20 cm dan kedalaman 20 cm. Pembuatan lubang tanam dengan ukuran tersebut dimaksudkan agar ruang gerak
pertumbuhan akar tidak terlalu sempit sehingga akar dapat berfungsi maksimal dalam mencari unsur hara sehingga pertumbuhan bibit baik. Pastikan bahwa
tanah di sekitar lubang tanam harus dicangkul, dibalik dan digemburkan agar kemampuan aerasi tanah tetap terjaga. Lubang tanam tersebut dibuat dengan jarak
tanam 3m x 3m sesuai dengan standar yang telah ditetapkan PT Nityasa Idola.
5.1.3.4 Penananaman