Penerimaan Penerimaan dan Biaya HTI

5.2.2 Produk Industri

Produk yang dihasilkan dari industri pengolahan kayu PT Nityasa Idola adalah veneer. Veneer yang diproduksi PT Nityasa Idola memiliki ukuran lebar 126 cm dan ketebalan 2,2 mm. Secara umum veneer produksi PT Nityasa Idola terbagi menjadi dua kelas kualitas yaitu OOP dan Random. Pembagian kelas kualitas tersebut berdasarkan panjang dari veneer yang dihasilkan. Berikut adalah karakteristik dari OOP dan Random: Tabel 10 Perbedaan karakteristik OOP dan random No Karakteristik OOP random 1 Panjang 260 cm p10 cm p 260 cm 2 Lebar 126 cm 126 cm 3 Tebal 2,2 mm 2,2 mm 4 Proporsi Produksi 80 20

5.3 Penerimaan dan Biaya HTI

5.3.1 Penerimaan

Penerimaan HTI PT Nityasa Idola berasal dari penjualan kayu sengon hasil penjarangan komersil dan pemanenan. Hasil penjualan dihitung dengan mengkalikan volume kayu yang dihasilkan dengan tarif harga jual kayu sengon di wilayah sekitar HTI. Karena PT Nityasa Idola belum melaksanakan kegiatan penjarangan komersil dan pemanenan, maka untuk volume hasil panen kayu per hektar diasumsikan sebesar 25 m 3 untuk penjarangan komersial dan 125 m 3 untuk pemanenan. Asumsi tersebut didasarkan pada target perusahaan yang tercantum dalam buku Rencana Karya Umum PT Nityasa Idola. Untuk harga kayu sengon didasarkan pada harga beli kayu sengon yang ditetapkan Industri Veneer PT Nityasa Idola di Ngabang yaitu Rp 350.000m 3 . Tabel 11 menyajikan data dugaan volume kayu dan penerimaan yang didapatkan dari hasil kegiatan penjarangan dan pemanenan setiap tahunnya. Tabel 11 Tabel dugaan volume kayu dan penerimaan dari hasil kegiatan penjarangan dan pemanenan Tahun Volume Volume Volume Penerimaan Penerimaan Penerimaan Penjarangan m3 Pemanenan m3 Total m3 Penjarangan Rp Pemanenan Rp Total Rp 2008 2009 2010 2011 2012 7.100 7.100 2.485.000.000 2.485.000.000 2013 36.675 36.675 12.836.250.000 0 12.836.250.000 2014 30.000 30.000 10.500.000.000 0 10.500.000.000 2015 30.000 35.500 65.500 10.500.000.000 12.425.000.000 22.925.000.000 2016 30.000 183.375 213.375 10.500.000.000 64.181.250.000 74.681.250.000 2017 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2018 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2019 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2020 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2021 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2022 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2023 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2024 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2025 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2026 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2027 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2028 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2029 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2030 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 2031 30.000 150.000 180.000 10.500.000.000 52.500.000.000 63.000.000.000 Pada tahun – tahun awal kegiatan pengelolaan HTI Sengon, PT Nityasa Idola belum mendapatkan penerimaan. Penerimaan pertama didapatkan pada tahun 2012 yang berasal dari hasil penjarangan komersial tanaman tahun 2008. Besarnya penerimaan adalah sebesar Rp 8.750.000ha sehingga total penerimaan untuk tahun 2012 adalah sebesar Rp 2.485.000.000 dari hasil penjarangan komersil lahan seluas 284 ha. Sedangkan penerimaan dari kegiatan pemanenan baru didapatkan pada akhir daur pertama yaitu pada tahun 2016 dengan nilai sebesar Rp 43.750.000ha Penerimaan terbesar diperoleh pada tahun 2016 yang merupakan hasil penjarangan tanaman tahun 2013 dan pemanenan tanaman tahun 2009. Nilai penerimaan penjarangan pada tahun tersebut diperkirakan sebesar Rp 10.500.000.000 sedangkan untuk penerimaan pemanenan diperkirakan sebesar Rp 64.181.250.000. Total penerimaan pada tahun 2017 diperkirakan sebesar Rp 74.681.250.000.

5.3.2 Biaya