Pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi sumur

17 Dimaserasi etil asetat 400 ml Filtrat maserasi bertingkat menggunakan tiga jenis pelarut yaitu masing-masing dengan heksan, etil asetat dan etanol. Serbuk jahe diekstrak dua kali masing-masing dengan heksan 400 ml, selanjutnya residu diekstrak dua kali masing-masing dengan etil asetat 400 ml dan selanjutnya residu kedua diekstrak dua kali masing-masing dengan etanol 400 ml. Proses ekstraksi dilakukan pada suhu ruang dengan kecepatan rotasi 150 rpm selama 24 jam setiap tingkat. Tiap-tiap filtrat dipisahkan dari pelarut dengan cara penguapan dalam rotavapor. Pelarut pertama dan kedua diuapkan pada suhu 50 o C dan pelarut ketiga diuapkan pada suhu 70 o C. Sisa pelarut dihilangkan dengan gas nitrogen. Rendemen ekstrak jahe yang didapatkan dihitung sebagai persentase ekstrak mg ekstrak jahe setelah rotavapor 100 g serbuk jahe kering. Setelah itu dikeringkan dengan freeze drier untuk menghilangkan kadar air dalam ekstrak. Ekstraksi serbuk jahe dengan berbagai jenis pelarut dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Ekstraksi jahe dengan maserasi bertingkat

4. Pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi sumur

Pengujian aktivitas antimikroba mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Shan et al. 2007. Tujuan tahap ini adalah untuk mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak heksan, etil asetat dan etanol terhadap B. cereus, S. aureus dan S. Typhimurium. Masing-masing ekstrak jahe dilarutkan dalam DMSO. Sebagai media pertumbuhan digunakan media NA. Sebanyak 20 ml agar diinokulasikan dengan kultur bakteri yang mengandung bakteri uji sebanyak 10 5 CFUml. Selanjutnya dibuat 5 sumur pada media agar tersebut dengan diameter sumur 5 mm ketebalan 4 mm secara aseptis menggunakan alat pelubang agar steril. Kemudian setiap sumur dimasukkan 60 µl larutan ekstrak jahe konsentrasi 100 mgml, kontrol positif kloramfenikol 100 µgml air steril dan kontrol negatif DMSO. Setelah ditetesi dengan ekstrak jahe, cawan diinkubasi dengan posisi tidak dibalik pada suhu 37 o C Dipekatkan 70 o C dengan rotavapor Dihembuskan gas N 2 Dipekatkan 50 o C dengan rotavapor Dipekatkan 50 o C dengan rotavapor Ampas Ulangan Ulangan Ulangan Ampas Filtrat Dimaserasi heksan 400 ml 100 g serbuk jahe kering Filtrat Ekstrak heksan Ekstrak etil asetat Dimaserasi etanol 400 ml Ekstrak etanol Ampas Dihembuskan gas N 2 Dihembuskan gas N 2 18 selama 24 jam. Aktivitas penghambatan dihitung berdasarkan diameter penghambatan terhadap bakteri uji yang membentuk zona bening dan diukur menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,05 mm. Tahap ini dilakukan secara duplo dengan tiga kali ulangan. Zona penghambatan d = 2r yang diukur adalah diameter zona bening dikurangi dengan diameter sumur. Semakin lebar diameter penghambatan, maka aktivitas senyawa antimikroba semakin besar. Ekstrak yang menunjukkan aktivitas penghambatan terkuat akan dipilih untuk tahap penelitian selanjutnya. Tahap pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi sumur dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi sumur

5. Pengujian aktivitas penghambatan dengan metode dillution broth

Dokumen yang terkait

Efek Antiinflamasi Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian In Vivo)

4 99 95

Efek Analgesik Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinalle roscoe) Terhadap Inflamasi Pulpa pada Gigi Kelinci (Oryctolagus cuniculus) (Penelitian in vivo)

7 103 91

Formulasi Sediaan Gel dan Krim dari Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe)”.

24 174 112

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

Uji Efektivitas Ekstrak Jahe (Zingiber officinale Roscoe) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus viridans

2 44 61

Pengaruh Sari Jahe (Zingiber officinale Roscoe) terhadap Aktivitas Pertumbuhan Beberapa Bakteri Penyebab Infeksi Makanan

0 14 94

AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP SEL KANK

1 2 16

PENDAHULUAN AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE (Zingiber officinale Roscoe) DAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D.

0 1 17

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL JAHE Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe var rubrum) Terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Dan Candida albicans.

0 0 7

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var rubrum) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli, DAN Candida albicans Aktivitas Antimikroba Ekstrak Etanol Jahe Merah (Zingiber officinale Roscoe var rubrum) Terhada

0 0 14