MAKRUH MEMUJI ORANG

MAKRUH MEMUJI ORANG

1. Dari Abu Musa ra., ia berkata: Nabi saw., m endengar seseor ang m em uj i orang lain dengan set inggi- t ingginya, kem udian beliau bersabda: “ Kam u t elah m em binasakan at au m em at ahkan punggung seseorang.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

2. Dari Abu Hurairah ra., bahwasanya ada seseorang yang dicerit akan di hadapan rasulullah saw ., dan ada orang yang m em uj inya dengan kebaikan, kem udian nabi saw., bersabda: “ Janganlah kam u m em uj i, karena berart i kam u t elah m em ot ong- m ot ong leher kawanm u.” Beliau m engulangi sabdanya berkali- kali. Apabila salah seorang di ant ara kalian harus m em uj inya m aka hendaklah ia berkat a: “ Saya kira ia begini, begit u,” apabila ia m enget ahui bahw a saudaranya it u sepert i it u, sedangkan yang akan m enent ukan adalah Allah, dan t idak boleh ada seseorang dipuj i m elebihi puj ian kepada Allah.” ( HR. Bukhar i dan Muslim )

3. Dari Ham m am bin Harits dari Miqdad ra., bahwasanya ada seseor ang m em uj i Usm an ra., kem udian Miqdad segera j ongkok dan m enaburkan kerikil ke m ukanya, lant as Usm an bert anya kepadanya: “ Mengapa kam u berbuat sepert i it u?” I a m enj awab: “ Sesungguhnya rasulullah saw ., besabda: “ Apabila kalian m elihat ada orang yang m em uj i, m aka t aburkanlah t anah ke m uka m ereka.” ( HR. Muslim )

Hadit s- hadit s di at as m enunj ukan t ent ang larangan m em uj i, t et api m asih banyak j uga hadit s- hadit s shahih yang m em bolehkan m em uj i. Adapun unt uk m em pert em ukan hadit s- hadit s yang berbeda it u, para ulam a berpendapat bahw a apabila orang yang dipuj i it u sem purna im annya dan diperkirakan t idak akan t erpengaruh oleh puj ian it u, m aka sem ua puj iannya t idaklah diharam kan dan t idak pula dim akruhkan. Tet api j ika dikhaw at irkan orang yang m endapat puj ian it u akan m erubah sikapnya, sehingga ia berlaku som bong dan sebagainya, m aka m em uj i it u dilarang. Adapun hadit s yang m em bolehkan m em uj i di ant aranya adalah, sabda Rasulullah saw ., kepada Abu Bakar ra., “ Aku berharap sem oga kam u t erm asuk dari golongan m ereka ( yakni golongan orang- orang yang dapat m asuk sur ga dar i ber bagai pint u surga) ” Dan dalam hadit s lain, Rasulullah saw ., bersabda kepada Abu Bakar ra.,: “ Kam u bukanlah t erm asuk dari golongan m ereka ( yakni golongan orang- orang yang m enj uraikan kainnya karena som bong) .” Dan Rasulullah saw ., j uga pernah bersabda kepada Um ar ra.,: “ Set an t idak akan m elihat kam u berj alan pada suat u j alan m elainkan set an it u m enyim pang, m encari j alan lain.”

Dokumen yang terkait

METODE PENELITIAN Alat dan Bahan

0 0 6

1 UJI PENGARUH SURFAKTAN TWEEN 80 DAN SPAN 80 TERHADAP SOLUBILISASI DEKSTROMETORFAN HIDROBROMIDA

0 2 10

Pengaruh Pemberian Oksigen Melalui Masker Sederhana dan Posisi Kepala 30º Terhadap Perubahan Tingkat Kesadaran Pada Pasien Cedera Kepala Sedang Di RSUD Ulin Banjarmasin 2015

0 0 9

PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SELAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 3BULAN DENGAN LAMA PEMAKAIAN LEBIH DARI 1 TAHUN DI BPM KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN Indah Cahyani Titik Kurniawati) )Akademi kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : abdi_husadayahoo

0 0 12

PERBEDAAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI SDN 2 PEGULON DAN REMAJA PUTERI TUNA GRAHITA SLB SWADAYA KABUPATEN KENDAL

0 0 8

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA MAHASISWA AKBID ABDI HUSADASEMARANG SEMESTER II TINGKAT 1 TAHUN AKADEMIK 2012/2013

0 0 16

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN LAMA PERSALINAN KALA 1 DI BPM NY ESTI WIJAYANTI, AM.KEB GENUK KOTA SEMARANG Ayu Fatikhah Widyah Setiyowati) ) Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang Korespondensi : wiwidwidyahyahoo.com ABSTRAK - HUB

0 0 17

Perubahan dan Kesinambungan Kebijakan- Kebijakan Ekonomi Makro: Kasus Indonesia dan Malaysia Tahun 1997-1999

0 0 40

Kontrol Sipil atas Militer dan Kebijakan Pertahanan di Indonesia Pasca Orde Baru

0 0 34

Direktorat Pengembangan Teknologi Industri Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

0 0 104