4.3.8 Pengaruh Kebutuhan Ibu terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal
Dari hasil tabulasi silang antara kebutuhan ibu dengan pemanfaatan pelayanan
Jampersal diperoleh data bahwa dari 82 responden yang memiliki kebutuhan dalam kategori baik sebanyak 20,73 yang memanfaatkan pelayanan Jampersal.
Berdasarkan hasil uji fisher antara variabel kebutuhan ibu terhadap pemanfaatan pelayanan Jampersal diperoleh nilai p 0,001 p 0,05, artinya ada hubungan yang
bermakna antara kebutuhan terhadap pemanfaatan pelayanan. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.27 berikut:
Tabel 4.27 Pengaruh Kebutuhan Ibu terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal
No Kebutuhan
Pemanfaatan Pelayanan Jampersal Nilai
p Tidak
Ya Total
f f
∑f
1 Tidak Baik
1 7,69 12 92,31 13
100 p0,001
2 Baik
65 79,27 17 20,73
82 100
Total 66
69,47 29 30,53
95 100
4.4 Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk menentukan variabel bebas faktor predisposisi, pemungkin dan kebutuhan yang paling berpengaruh terhadap
pemanfaatan pelayanan Jampersal di wilayah kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi. Uji yang digunakan dalam analisis multivariat ini adalah uji regresi logistik
berganda dengan metode Backward. Namun, sebelum uji multivariat dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pemilihan variabel yang memenuhi syarat untuk
dimasukkan ke dalam uji multivariat.
Universitas Sumatera Utara
Variabel yang terpilih untuk dimasukkan ke dalam uji multivariat ditentukan dari hasil analisis uji bivariat dimana bila hasil analisis bivariat didapat nilai p 0,25
akan dimasukkan ke dalam uji multivariat. Faktor yang akan dipertimbangkan untuk masuk tiap seleksi dilihat dari nilai
p setiap variabel. Pada setiap tahapan seleksi, variabel yang tidak signifikan dikeluarkan satu per satu mulai dari variabel yang memiliki nilai p terbesar. Setiap
tahap selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama hingga seleksi terakhir diperoleh variabel yang seluruhnya berhubungan signifikan p 0,05.
Dari hasil analisis multivariat diperoleh bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan Jampersal adalah fasilitas. Kekuatan
hubungan dapat dilihat dari nilai OR Exp {B} dengan kekuatan hubungan OR = 123.500. Hasil analisis dapat terlihat pada tabel 4.29 dibawah ini :
Tabel 4.29 Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik Berganda
No Variabel
B Nilai p
Exp B
1. 2.
3.
Seleksi 1 Tahu
Fasilitas Kebutuhan
.546 4.717
-1.109 0,215
0,001 0,001
0,381 2.041
92.784
Constant -1,433
1. 2.
Seleksi 2 Fasilitas
Kebutuhan -1.019
0,667 0,001
0,001 0,075
0,656
Constant -1.219
1. 2.
Seleksi 3 Didik
Fasilitas -1.118
5.007 0,215
0,001 0,327
149.493
Constant 0,263
1
Seleksi 4 Fasilitas
4.816 0,001
123.500 Constant -1,872
V
ariabel yang akan dikeluarkan dalam tahapan seleksi
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis regresi logistik ini, diperoleh model persamaan sebagai berikut:
P =
1 1+
�
−�
dimana, y= -1,872 + -1.118 didik + 5.007 fasilitas
Contoh interpretasi pada salah seorang responden no. 10, dimana dari hasil penelitian diperoleh bahwa sikap baik dan fasilitas baik adalah :
y = -1.872-1.118 didik +5.007fasilitas y = -1,872 -1.118 1 +5.007 1
y = 2017 maka : � =
1 1 + e
−2017
P = 0,067 Ini berarti probabilitas responden untuk memanfaatkan pelayanan Jampersal
dengan karakteristik yang sama seperti di atas adalah 6,7 .
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Analisis Bivariat
5.1.1. Pengaruh Umur terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa umur 26-35 tahun dewasa awal adalah umur terbanyak pada responden yaitu 57,9 . Proporsi umur responden 26 -
35 tahun dewasa akhir yaitu 32,73 memanfaatkan pelayanan Jampersal.Hasil uji statistik chi-square didapat nilai p = 0,215
α 0,05 artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara umur responden dengan pemanfaatan pelayanan Jampersal. Ini
berarti pada variabel umur proporsi yang memanfaatkan dan yang tidak memanfaatkan pelayanan Jampersal tidak jauh berbeda, ini dapat dilihat dari proporsi
tabulasi silang dimana pemanfaatan pelayanan Jampersal oleh responden kelompok umur remaja akhir sebanyak 19,23, dewasa awal sebanyak 32,73 dan kelompok
umur dewasa akhir sebanyak 42,86. Hasil penelitian yang berbeda dikemukan oleh Megawati 2005 bahwa umur
memengaruhi kinerja perawat di RSU Pirngadi Medan. Kinerja perawat sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal dari perawat. Dari hasil uji
statistik diperoleh bahwa umur memiliki perbedaan proporsi yang bermakna dengan jumlah pekerjaan perawat dan antara umur dengan inisiatif.
Universitas Sumatera Utara