PencairanKlaim Pendanaan Jampersal .1 Pengertian Jampersal

tingkat pertama sehingga perlu dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Kasus tidak dapat ditatalaksana paripurna di fasilitas kesehatan karena keterbatasan SDM, keterbatasan peralatan dan obat-obatan. 2. Dengan merujuk dipastikan pasien akan mendapat pelayanan paripurna yang lebih baik dan aman di fasilitas kesehatan rujukan. 3. Pasien dalam keadaan aman selama proses rujukan. Fasilitas kesehatan tingkat pertama swasta seperti Bidan Praktik Mandiri, Klinik Bersalin, Dokter praktik yang berkeinginan ikut serta dalam program ini harus mempunyai Perjanjian Kerja Sama PKS dengan Dinas Kesehatan KabupatenKota selaku Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK atas nama Pemerintah Daerah setempat yang mengeluarkan ijin praktiknya. Sedangkan untuk fasilitas kesehatan tingkat lanjutan baik pemerintah maupun swasta harus mempunyai Perjanjian Kerja Sama PKS dengan Dinas Kesehatan KabupatenKota selaku Tim Pengelola Jamkesmas dan BOK KabupatenKota yang diketahui oleh tim Pengelola Jamkesmas dan BOK Provinsi.

2.3.7 PencairanKlaim

Pembayaran atas pelayanan Jampersal dilakukan dengan cara klaim. Pada daerah lintas batas, fasilitas kesehatan yang melayani sasaran Jampersal dari luar wilayahnya, tetap melakukan klaim kepada Tim PengelolaDinas Kesehatan setempat dan bukan pada daerah asal sasaran Jampersal tersebut. Tim Pengelola Jamkesmas Pusat dapat melakukan realokasi dana antar kabupatenkota, dengan Universitas Sumatera Utara mempertimbangkan penyerapan dan kebutuhan daerah serta disesuaikan dengan ketersediaan dana yang ada secara nasional.

2.3.8 Pendanaan

Pendanaan Jampersal merupakan bagian integral dari pendanaan Jamkesmas, sehingga pengelolaannya pada Tim PengelolaDinas Kesehatan KabKota tidak dilakukan secara terpisah baik untuk pelayanan tingkat pertamapelayanan dasar maupun untuk pelayanan tingkat lanjutanrujukan. Pengelolaan dana Jamkesmas di pelayanan tingkat pertama atau pelayanan dasar dilakukan oleh Dinas Kesehatan selaku Tim Pengelola Jamkesmas Tingkat KabupatenKota sedangkan pelayanan tingkat lanjutanrujukan dilakukan oleh RS. Ketentuan Umum Pendanaan : 1. Pendanaan Jamkesmas dan Jampersal di pelayanan dasar dan pelayanan rujukan merupakan belanja bantuan sosial bansos bersumber APBN yang dimaksudkan untuk mendorong pencapaian program, percepatan pencapaian MDG’s 2015 serta peningkatan kualitas pelayanan kesehatan termasuk persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan. 2. Dana belanja bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada angka 1 adalah dana yang diperuntukkan untuk pelayanan kesehatan dan rujukan pelayanan dasar peserta Jamkesmas, pelayanan persalinan serta rujukan resiko tinggi persalinan peserta Jamkesmas dan masyarakat sasaran yang belum memiliki jaminan persalinan sebagai penerima manfaat jaminan. Universitas Sumatera Utara 3. Dana Jampersal di pelayanan kesehatan dasar disalurkan ke rekening Dinas Kesehatan KabupatenKota, terintegrasi menjadi satu kesatuan dengan dana Jamkesmas. 4. Setelah dana tersebut disalurkan Kementerian Kesehatan ke rekening Dinas Kesehatan sebagai penanggung jawab program tersebut berubah menjadi dana peserta Jamkesmas dan masyarakat penerima manfaat Jampersal. 5. Dana Jamkesmas dan Jampersal yang disalurkan sebagaimana pada poin 1 sd 4 di atas, bukan bagian dari dana transfer daerah ke Pemerintah KabupatenKota sehingga penggunaan dana tersebut tidak melalui Kas Daerah Perdirjen Perbendaharaan Nomor : Per-21PB2011. Setelah hasil verifikasi klaim dibayarkan sebagai penggantian pelayanan kesehatan, maka status dana menjadi pendapatan fasilitas kesehatan untuk daerah yang belum menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD PPK-BLUD, sedangkan bagi fasilitas kesehatan daerah yang sudah menerapkan PPK-BLUD, pendapatan tersebut merupakan pendapatan lain-lain PAD yang sah, selanjutnya pemanfaatannya mengikuti ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

6. Pembayaran pelayanan persalinan dan KB bagi peserta Jamkesmas maupun

penerima manfaat Jampersal di pelayanan dasar dan di pelayanan rujukan oleh fasilitas kesehatan dilakukan dengan mekanisme “klaim”. 7. Jasa pelayanan KB di pelayanan kesehatan dasar diklaimkan pada Tim pengelola Jamkesmas dan BOK di Dinas Kesehatan sesuai dengan besaran yang ditetapkan, Universitas Sumatera Utara sedangkan jasa pelayanan KB di pelayanan lanjutan mengikuti pola pembayaran INA-CBG’s. Pengorganisasian kegiatan Jampersal dimaksudkan agar pelaksanaan manajemen kegiatan Jampersal dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pengelolaan kegiatan Jampersal dilaksanakan secara bersama-sama antara pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupatenkota. Dalam pengelolaan Jampersal dibentuk Tim Pengelola di tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupatenkota. Pengelolaan kegiatan Jampersal terintegrasi dengan kegiatan Jaminan Kesehatan Masyarakat Jamkesmas dan BOK.

2.4 Penelitian Lain tentang Jampersal

Melalui Jurnal Penelitian dengan judul Pengaruh Program Jampersal terhadap Pemilihan Tempat dan Penolong Persalinan di Desa Nagrak Kecamatan Ciater kabupaten Subang diketahui bahwa sebanyak 20 persalinan di desa tersebut masih ditolong oleh dukun dan 45 dilakukan di rumah karena alasan ekonomi. Hasil penelitian tersebut didapat bahwa pengetahuan tempat persalinan 60 kurang, tentang penolong persalinan 56,7 baik, dan tentang Jampersal 60 baik. Sebelum ada program Jampersal 60 ibu hamil memilih bersalin di rumah dan 57 memilih ditolong dukun. Setelah ada program Jampersal 46,67 ibu memilih bersalin di polindes dan 66,67 memilih ditolong bidan desa. Kesimpulan penelitian ini program Jampersal memiliki pengaruh yang bermakna pada pemilihan tempat persalinan pada ibu hamil di Desa Nagrak. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin, dan Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Puskesmas 24 Jam Di Kecamatan Pamatang Silimahuta Kabupaten Simalungun Tahun 2014”,

3 77 146

Pengaruh Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung Dan Faktor Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Serbangan Kabupaten Asahan

3 52 118

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pendukung dan Kebutuhan Ibu Balita terhadap Pemanfaatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Alue Bilie Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya

0 31 129

Pengaruh Faktor Predisposisi, Kebutuhan dan Pemungkin Ibu Hamil terhadap Pemanfaatan Antenatal Care (ANC) di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Limun Kota Medan

12 76 133

Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin Dan Kebutuhan Terhadap Pemanfaatan Sarana Pelayanan Antenatal Oleh Ibu Hamil Di Kelurahan Pasir Bidang Kecamatan Sarudik Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2010

0 49 98

Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PEMUNGKIN DAN KEBUTUHAN TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS PARONGIL KABUPATEN DAIRI Petunjuk Pengisian

0 0 21

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan - Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi

0 0 32

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Faktor Predisposisi, Pemungkin dan Kebutuhan terhadap Pemanfaatan Pelayanan Jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil Kabupaten Dairi

0 0 9

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI, PEMUNGKIN DAN KEBUTUHAN TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN JAMPERSAL DI PUSKESMAS PARONGIL KABUPATEN DAIRI TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kes

0 1 18

1. Pengetahuan tentang Pemanfaatan Jampersal - Pengaruh Faktor Predisposisi Pemungkin dan Kebutuhan Ibu Bersalin terhadap Pemanfaatan Program Jaminan Persalinan di Desa Bandar Khalifah Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan

0 0 43