Costumer Experience Uraian Teoritis .1 Generasi Internet

Mind Share Top Of Mind Market Share Commitment Share Last Usage Future Intention Gambar 2.1 Pengukuran Top Brand Index 1. Top of mind awereness, yaitu didasarkan atas merek yang pertama kali disebut oleh responden ketika kategori produknya disebutkan. 2. Last used, yaitu didasarkan atas merek yang terakhir kali digunakan atau dikonsumsi oleh responden dalam satu re-purchase cycle. 3. Future intention, yaitu didasarkan atas merek yang ingin digunakan atau dikomsumsikan di masa mendatang.

2.1.4 Costumer Experience

Menurut Schmitt 2003: 17Costumer Experience CE adalah tentang bagaimana perusahaan memahamai pengalaman pelanggan melalui hubungan langsung atau tidak langsung dengan strategi masing-masing perusahaan ketika hubungan bisnis terbangun. Experience lebih berorientasi kepada proses. Dalam berpengalaman berbelanja, experience lebih dari sekedar mendapatkan produk apa yang diinginkan oleh konsumen, tetapi juga aktivitas yang merupakan bagian dari proses berbelanja, seperti desain lingkungan, pelayanan staf, kualitas produk, diskon, dan lain-lain serta apa yang dirasakan konsumen ketika berbelanja. TOP BRAND Top Brand Index Universitas Sumatera Utara Dalam bisnis secarasektor dan organisasi individu, perusahaanakan menyelidiki secara detail pengalaman mana yang paling berkesan pada mereka. Berikut adalah kerangka costumer experience management meliputi 5 langkah. 1 Menganalisis pengalaman secara umum atas diri pelanggan Untuk menganalisa konteks sosial budaya, perlu menganalisa konteks bisnis yang merupakankebutuhan dan solusi yang akan mempengaruhi pengalaman konsumen. Ada beberapa cara untuk menganalisis pengalaman pelanggan Schmitt, 2003:56. 1. Mengidentifikasi konsumen untuk menjadi target dengan merencanakan pengalaman yang telah dibuat. 2. Membagi seputar pengalaman, yang bertolak belakang dari sudut pandang konsumen. 3. Menelusuri keseluruhan pengalaman sepanjang titik kontak antara konsumen dan perusahaan, mulai dari kesadaran dalam membeli produk, pemanfaat produk, dan penjualan. 4. Melakukan survei secara teratur dapat mempengaruhi pengalaman konsumen. 2 Membangun pondasi pengalaman pelanggan Mebangun pondasi pengalaman pelanggan merupakan titik penghubung utama antara strategi dan implementasi. Experiential Positioning penempatan pengalaman menggambarkan bahwa merekitu tetap bertahan.Experiential Value Promise EVP juga dalam hal ini menjelaskan apa yang akan diperoleh oleh konsumen merupakan pengalaman yang setara dengan proposisi nilai fungsional, yang seringkali bersifat umum dalam sebuah merek yang diharapkan, EVP bermanfaat untuk memikirkan istilah tipe pengalaman dalam Experiential Marketing. Hal ini termasuk pengalaman sensorik rasa, pengalaman affektif perasaan, pengalaman kognitif berpikir, pengalaman fisik, perilaku dan gaya hidup serta pengalaman identitas sosial yang dihasilkan yang berhubungan dengan suatu kelompok atau Universitas Sumatera Utara kultur Schmitt, 2003: 105-106, yaitu : 1. Sense. Pengalaman yang mengarah pada lima indera yaitu nilai konsumen yang diciptakan melalui penglihatan, suara, sentuhan, rasa dan penciuman. 2. Feel. Pengalaman yang mengarahkan perasaan dari dalam pada konsumen dan emosi. Nilai konsumen diciptakan melalui pengalaman efektif yang diarahkan pada perasaan positif yang dihubungkan dengan merek. 3. Think. Pengalaman dalam intelektual yaitu menciptakan nilai konsumen. 4. Act. Pengalaman ini untuk perilaku dan gaya hidup, menciptakan nilai yang memperlihatkan suatu gaya hidup alternatif atau cara alternatif dalam menjalankan bisnis. 5. Relate.Pengalaman yang memuat pengalaman sosial. Sekaligus menciptakan nilai untuk konsumen dengan memberikan identitas sosial. 3 Merancang pengalaman merek Pengalaman merek meliputi tentang estetika suatu produk yang fungsinya sebagai dasar untuk pengalaman merek konsumen.Pengalaman merek konsumen juga meliputi look and feel dalam logo dan tanda, kemasan, serta ruang gerai.Dalam aspek Brand Experience pengalaman merek ini meliputi the Product Experience pengalamanproduk yang merupakan dasar dari pengalaman konsumen, yang meliputi atribut fungsi dari produk bekerja. Dalam hal ini produk yang bermutu tinggi, akan menjadi sebuah pertimbangan, dan dalam aspek the look and feel atau melihat dan merasakan konsumen tidak hanya menilai fitur, tetapi ada pada logo, simbol, atau kemasan, sedangkan pada aspek Experiential Communications komunikasi pengalaman ini berpusat pada fitur dan manfaat dan hasil fungsional yang dapat meningkatkan penjualan. Universitas Sumatera Utara 4 Struktur antar pelanggan Pondasi pengalaman diimplementasikan dalam interfase pelanggan. Dalam hal ini sangat penting untuk membuat struktur, isi dan gaya dari interaksi yang dinamis untuk menghasilkan atau memberi informasi dan pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Aspek Interface Design meliputi esensi dan fleksibilitas yang mana untuk menstrukturisasi interfase sebuah pelanggan membutuhkan gambaran mengenai operasi kunci, interaksi, dan pertukaran.Pelayanan pegawai yang selalu tanggap sangat dibutuhkan dalam fleksibilitas konsumen.Style and Substance gaya dan substansi juga mengacu pada interfase yang tepat pada bauran gaya dan substansi. Gaya dalam konteks ini menunjukkan cara mengekspresikan esensi dan fleksibilitas dalam interfase, sedangkan substansi memperlihatkan kenyataan. Time waktu memperlihatkan perubahan secara nyata dari waktu ke waktu.Hal ini perlu diketahui tentang bagaimana konsumen dikelompokkan dalam setiap perubahan waktu.Pengalaman konsumen menjadi kunci utama untuk mendapatkan dan menarik pelanggan kembali. 5 Keterlibatan inovasi secara terus-menerus Inovasi berkontiribusi dalam Customer Experience Schmitt, 2003: 172 yaitu: 1. Inovasi bisa meningkatkan nilai tambah dalam menjalankan bisnis dengan perusahaan. 2. Inovasi bisa meningkatkan masa bertahan kesinambungan konsumen dengan memberikan solusi-solusi baru sehingga mendapatkan pengalaman baru. 3. Inovasi menghasilkan produk yang relevan dan bisa menyenangkan. Penggabungan pengalaman yang menyeluruh atas produk baru serta pengembangannya adalah proses yang sangat menggairahkan yang melibatkan konsumen. Untuk mencapai sasaran ini sangat penting memahamieksperiental secara menyeluruh yang meliputi desain yang unik serta menimbulkan kreatifitas. Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Costumer Royalty dan Net Promoter Score