Saran Pengaruh PT. Riau Andalan Pulp And Paper (Rapp) Terhadap Masyarakat Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan (1993-2007)

121

5.2 Saran

Saran sebagai penulis mengenai Pengaruh PT. RAPP Terhadap Masyarakat Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau, sebagai berikut : Saran kepada Pemerintahan Kabupaten Pelalawan supaya arsip-arsip daerah tetap dijaga, untuk memudahkan proses pencarian sumber-sumber informasi bagi para peneliti selanjutnya. Pemerintah Kabupaten Pelalawan disarankan untuk lebih memperhatikan kehidupan masyarakat yang tinggal didaerah pesisir Sungai Kampar dan Sungai Kerinci, terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan lintas, puskesmas, listrik, sumber air dan kehidupan ekonomi masyarakat. Saran kepada mitra perusahaan PT. RAPP agar lebih memperhatikan sosial, ekonomi, dan lingkungan, khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal dekat areal pembuangan limbah industri. Diharapkan adanya kerjasama antara pihak perusahaan dan Pemerintah Kabupaten Pelalawan dalam mendukung pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan Community Development Department PT. RAPP, karena program pemberdayaan tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat Kabupaten Pelalawan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan untuk meningkatkan pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan, diperlukan peranan pekerja sosial profesional. Pelaku pemberdayaan masyarakat harus terdiri Universitas Sumatera Utara 122 dari beberapa kelompok pembinaan yang berkompeten dibidangnya, hal tersebut perlu diperhatikan oleh pihak Community Development Department mengingat masalah-masalah yang dihadapi masyarakat sangat berbeda-beda. Perlunya partisipasi masyarakat Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan dalm mendukung perusahaan RAPP yang merupakan devisa bagi negara. Pemerintah Kabupaten Pelalawn bersama masyarakat Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan mari bersama-bersama menjaga kelestarian lingkungan baik dari pengaruh pembuangan limbah industri, hutan alam, dan pembangunan drainase tataruang kota Pangkalan Kerinci penyelenggaraannya harus terarah. Universitas Sumatera Utara 18 BAB II KONDISI PANGKALAN KERINCI SEBELUM BERDIRI PERUSAHAAN PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER RAPP TAHUN 1993 Pangkalan kerinci merupakan wilayah yang sangat luas letaknya sangat strategis karena letaknya tidak jauh dari daerah pinggiran Sungai Kampar dan Sungai Kerinci. Konon cerita filosofi Pangkalan Kerinci menurut Kepala Adat Melayu asal- usul namanya adalah “kunci” ketika itu seorang pemuda asal Suku Lalang dari Kerajaan melayu sedang mendayuh samapan sambil membawa barang dagangannya untuk berjualan menggunakan sampan yang mana semua pedagang berkumpul sambil menukarkan barang dagangan kepada pedagang yang lain. Ketika pemuda tersebut mengarungi sungai tercampaklah sebuah anak kunci di kuala Sungai Kampar,jadi ketika itu ada seorang pemuda asal Suku payung datang untuk memayungi pemuda Suku lalang ketika menyelam ke sungai mencari anak kunci yang hilang, alasan dipayungi oleh pemuda asal Suku payung karena zaman kerajaan melayu dahulu terjalinnya kekompakan antara satu suku dengan suku lainnya terdiri dari : Suku lalang, Suku dayun, Suku Dolik, Suku antan-antan, Suku monti, dan lainnya. Jadi kunci yang tidak berhasil diketemukan pemuda asal Suku lalang menamai sungai tersebut Sungai Kerinci. 10 Pangkalan Kerinci dahulunya bagian dari Kecamatan Langgam, Kabupaten Kampar bagian hilir Bangkinang, Provinsi Riau. Dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 1956 tentang pembentukan Kabupaten 10 Wawancara, H. Anwar Cantik, Batin Lalang Kepala Suku sekaligus Kepala Lingkungan, Jalan Batin Lalang Simpang Kualo, Pangkalan Kerinci pada 21 September 2015. Universitas Sumatera Utara 19 Otonom dalam lingkungan Provinsi Sumatera Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 1967 masa pemerintahan Bupati R. Soebrantas. Dalam Sejarah Imperium Melayu tercatat, bahwa Kampar selaku tepat yang sangat strategis karena dijadikan sebagai lalu lintas pengiriman emas dan lada dari Kerajaan Melayu, yaitu Tun Mutahir bekas bendahara Tun Ali, sebagai penguasa pelaksana juga selaku bandar export emas dari daerah pedalaman yang banyak sungai. 11 Luas wilayah Kabupaten Kampar sekitar 1.490,2 Km, dengan konsep pembangunan dan pemberdayaan masyarakat sulit untuk dilaksanakan karena jauhnya jarak rentang kendali pemerintahan ibukota Kabupaten Kampar dengan wilayah kecamatan yang berada dibawah lingkungannya yang berjarak 125-260 Km yang mengakibatkan banyak program pembangunan berjalan tidak efektif dan lambat berkembang untuk mengejar ketertinggalan wilayah yang sudah cukup berkembang di Kabupaten Kampar Hulu dan Rokan Hulu. Salah satu kesulitan yang dihadapi minimnya sarana pendidikan, Kesehatan, Pembangunan sarana infrastruktur, Fasilitas air bersih, Listrik, Telpon, dan sebagainya masih terabaikan. Sedangkan luas wilayah Kecamatan ± 1.875 Km 2 terdiri dari daerah dataran tinggi luas sekitar ±1.149 Km 2 dan luas daerah rawa gambut ±726 Km, berikut luas wilayah Kabupaten Kampar berdasarkan penggunaan tanah tahun 1993, dapat dilihat pada tabel 1 berikut : 11 Dey Nazir Alwi, Sari Sejarah Kampar-Pekantua-Dan Pelalawan, Pangkalan Kerinci: Riau, Pemerintah Kabupaten Pelalawan, 1985, hal. 13. Universitas Sumatera Utara 20 Tabel 1 Luas Wilayah Kabupaten Kampar Menurut Jenis Penggunaan Tanah Dirinci Menurut Desa atau kelurahan Tahun 1993 Luas Wilayah Ha Kabupaten Kampar Tahun 1993 No. Desa atau Kelurahan Tanah Sawah Tanah Kering Bangunan Pekarangan Hutan Negara Lainnya Jumlah 1. Kuala Terusan __ 1.567 Ha 12 Ha 3.057 Ha 964 Ha 5.60 0 Ha 2. UPT. SP I Langgam 6 Ha 1.694 Ha 10 Ha __ 14 Ha 1.724 Ha 3. Sotol __ 3.550 Ha 62 Ha 3.088 Ha 2.000 Ha 8.700 Ha 4. Tambak 54 Ha 3.997 Ha 64 Ha 4.043 Ha 1.240 Ha 9.400 Ha 5. Pangkalan Kerinci __ 5.606 Ha 166 Ha 2.129 Ha 2.899 Ha 10.800 Ha 6. Rantau Baru __ 2.486 Ha 92 Ha 6.622 Ha 2.400 Ha 11.600 Ha 7. Langgam 28 Ha 4.216 Ha 162 Ha 4.094 Ha 3.200 Ha 11.700 Ha 8. Pangkalan Gondai __ 7.630 Ha 16 Ha 8.042 Ha 2.312 Ha 18.000 Ha 9. Penarikan __ 7.449 Ha 80 Ha 10.029 Ha 2.442 Ha 20.000 Ha 10. Sekijang 12 Ha 2.300 Ha 153 Ha 5.773 Ha 2.069 Ha 31.500 Ha 11. UPT. IV SP 5 __ __ __ __ __ __ 12. UPT. IV SP 6 __ __ __ __ __ __ 13. Segati __ 3.550 Ha 62 Ha 3.088 Ha 2.000 Ha 58.47 Ha Jumlah 100 Ha 72.929 Ha 858 Ha 87.092 Ha 26.521 Ha 187.500 Ha Keterangan : UPT Unit Pelayanan Transmigrasi : SP Satuan Pemilik Sumber : BPS Kabupaten Kampar Tahun 1993. Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis keadaan Pangkalan Kerinci di tahun 1965 adalah dusun tanah asal atau tanah kelahiran, kekuasaan pemerintahan dipimpin oleh seorang wali negeri dan Pebatinan-Kepenguluan kepala pesukuan, Universitas Sumatera Utara 21 topografi wilayah Pangkalan Kerinci aalah hutan rimba disekelilingi pohon-pohon besar, hewan seperti singa, harimau, melintas pada siang hari maupun malam hari disekitar hutan, sulitnya sumber kehidupan, jumlah pemukiman penduduk masih sedikit sekitar 5-10 KK, pada umumnya mereka tinggal di Desa Kuala Terusan daerah pinggiran sungai dengan pondasi rumah hanya berdinding papan seperti model limas atau rumah panggung. 12 Jika diperhatikan dari letak topografi, Kecamatan Langgam adalah dataran rendah berbukit-bukit dan bergelombang ± 60 dengan kemiringan 5-35 mempunyai jenis tanah pudsol merah kuning, rawa gambut yang mengandung jenis tanah andosol, juga termasuk kawasan rawan banjir yang mengakibatkan naiknya air Sungai Kampar pada musim hujan akibat dari struktur tanah rawa gambut sehingga air sulit untuk diserap kedalam tanah. Kecamatan Langgam terletak pada ketinggian ± 75 meter diatas permukaan air laut dengan suhu maksimum 34,74 C dan suhu minimum 18,90 C dengan batasan wilayah, sebagai berikut 13 : Sebelah Utara : Berbatasan dengan Tingkat II Bengkalis Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Kampar Kiri Lipat Kain, Bangkinang Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Tingkat II Indragiri Hulu Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Bunut dan Kecamatan Pangkalan Kuras 12 Wawancara, H. Anwar Cantik, BatinLalang Kepala Suku dan Kepala Lingkungan, Jalan Batin Lalang Simpang Kualo, Pangkalan Kerincipada 21 September 2015. 13 Kecamatan Langgam Dalam Angka Tahun 1993, log.cit, hal. 1. Universitas Sumatera Utara 22 Gambar 1 PETA KECAMATAN LANGGAM Sumber : BPS Provinsi Riau, website http:riau.bps.go.id . Pada masa pemerintahan Kabupaten Kampar, wilayah ini dibagi atas 4 Kecamatan ditambah 1 Kecamatan Pembantu, yang sudah dimulai sejak pemerintahan Sultan Syarif Jaafar 1866-1872, 14 yaitu : 14 H. Tenas Efendy, Mohd Hasbi, dkk., Lintasan Sejarah Pelalawan Dari Pekantua Ke Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci: Pemerintah Kabupaten Pelalawan, 2005, hal.182. Universitas Sumatera Utara 23 1. Kecamatan Langgam : Ibukota Langgam 2. Kecamatan Bunut : Ibukota Pangkalan Bunut 3. Kecamatan Pangkalan Kuras : Ibukota Sorek I 4. Kecamatan Kuala Kampar : Ibukota petodaan kemudian pindah ke Teluk Dalam 5. Kecamatan Pebantu Kerumutan : Ibukota KopauKerumutan Kabupaten Kampar terletak antara pada 1 Lintang Utara, 101 -75 Bujur Timur sampai 103 -25 Bujur Timur, dengan pusat pemerintahan di Bangkinang. Untuk mencapai ibukota Kabupaten Kampar dapat ditempuh melalui jalan darat maupun jalur sungai yang membutuhkan waktu cukup lama, akan tetapi jalan satu-satunya dapat dilalui melaui jalur sungai menggunakan sarana transportasi air yaitu pompong menempuh waktu perjalanan 20 jam dari Desa Kuala Kampar- Pekanbaru-Teratak buluh-Bangkinang. Selain jalur sungai akses menuju Kabupaten Kampar ditempuh melalui jalan darat atau jalan setapak tanah yang menghubungkan daerah pedalaman dengan daerah pesisir selama 2 hari-2 malam perjalanan. Pada masa bergabung dalam pemerintahan Kabupaten Kampar wilayah Pangkalan Kerinci termasuk wilayah yang cukup berpotensi karena memiliki banyak lahan kosong disekelilingi hutan dan kayu besar sebagai wilayah yang mampu menciptakan peluang kerja untuk penduduk tempatan maupun warga pendatang dari berbagai ragam etnis, disebabkan oleh faktor pendorong berdirinya beberapa perusahaan besar, yakni PT. Stanvec PT. Expan Petroleum tahun 1983, PT. Indosawit 1986-1990 dan PT. Riau Andalan Pulp and Paper RAPP mulai dibangun sejak 1993. Mulai Universitas Sumatera Utara 24 dari berdirinya industri pengolahan minyak bumi mulai terlihat perubahan pembangunan infrastruktur jalan minyak yang menghubungkan wilayah yang sulit dijangkau seperti daerah Dayun, Kabung, Kewedanaan Pelalawan, Bunut, Pangkalan Sorek, Pangkalan Kuras, dan lainnya. Kemudian dengan masuknya industri perkebunan mendorong masuknya warga pendatang awal tahun 1989 khususnya daerah Pulau jawa untuk mencari pekerjaan atau sumber kehidupan yang baru. Setelah itu berdirinya pabrik kertas yang merupakan perusahaan terbesar di Asia Tenggara yang bergerak dalam produksi bubur kertas dan kertas, mulai tahun 1993 merupakan awal merancang pembangunan pabrik sampai tahun 1995 perusahaan PT. RAPP mulai menjalankan aktivitas pabrik bubur kertas, bahan baku untuk awal pembuatan bubur kertas diperoleh penebangan hutan alam selang beberapa tahun kemudian berlakunya peraturan dari Mentri kehutanan pihak perusahaan mulai menjalankan sistem penanaman bibit pohon Kayu akasia. 15 Seiring perkembangan perusahaan PT. RAPP justru sebagai penyumbang atau berkontribusi dalam pelaksanaan Kabupaten baru yang sudah lama direncanakan mulai tahun 1998, kemudian ditetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999, tanggal 20 Oktober 1999 mengenai Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Karimun, Natuna, Kuantan singingi, dan Kota Batam. Kabupaten Pelalawan terletak antara 1 25 Lintang Utara dan 0 20 Lintang Selatan, 100 42- 103 28 Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : 15 Wawancara, H. Anwar Cantik, Batin Lalang Kepala suku sekaligus Kepala lingkungan, Jalan Batin Lalang Simpang Kualo, Pangkalan Kerinci 21 September 2015. Universitas Sumatera Utara 25 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Siak Sri Indrapura dan Kabupaten Bengkalis. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru. Pada wilayah Kabupaten Pelalawan terbentang sebuah sungai, yakni Sungai Kampar. Sungai Kampar adalah salah satu sungai yang terbesar dan terpanjang alirannya di Pulau Suatera, yang bermuara di Selat Sumatera atau Selat Malaka. Sungai Kampar panjangnya lebih kurang 325 kilometer dan kedalam 6 meter. 16 Luas wilayah Kabupaten Pelalawan adalah ± 13.256,70 Km 2 beriklim tropis dengan temperatur udara antara 19 -36 C. Kabupaten Pelalawan telah berkembang mejadi 12 Kecamatan, terdiri dari 4 Kecamatan Definitif dan 8 Kecamatan Pembantu 17 , diantaranya : Kecamatan Definitif 1. Kecamatan Langgam : Luas, 916,61 Km 2 2. Kecamatan Bunut : Luas, 1.339,96 Km 2 16 Dey Nazir Alwi, op.cit, hal. 3. 17 H. T. Ubaidillah, Profil Pariwisata Kabupaten Pelalawan Tuah Negeri Seiya Sekata, Dalam Majalah, Pangkalan Kerinci: Dinas Pariwisata, Kesenian, Dan Kebudayaan Kabupaten Pelalawan, hal. 8-10. Universitas Sumatera Utara 26 3. Kecamatan Pangkalan Kuras : Luas, 2.158,68 Km 2 4. Kecamatan Kuala Kampar : Luas, 4.656,34 Km 2 Kecamatan Pembantu 1. Kecamatan Pangkalan Kerinci : Luas, 616,40 Km 2 2. Kecamatan Ukui : Luas, 407,73 Km 2 3. Kecamatan Pelalawan : Luas, 930,63 Km 2 4. Kecamatan Pangkalan Lesung : Luas, 472,73 Km 2 5. Kecamatan Kerumutan : Luas, 773,86 Km 2 6. Kecamatan Teluk Meranti : Luas, 217,49 Km 2 7. Kecamatan Bandar Petalangan : Luas, 365,26 Km 2 8. Kecamatan Bandar Sekijang : Luas, 98,90 Km 2 Gambar 2 PETA KABUPATEN PELALAWAN Sumber : Dinas Pemerintahan Pertanahan Kabupaten Pelalawan. Staff Pengaturan Penataan Pertanahan Bapak Gusnah Yusuf. Universitas Sumatera Utara 27

2.2. Keadaan Penduduk