39
yang memiliki areal perladangan yang cukup luas antara lain, Kecamatan Kuala Kampar, Kecamatan Teluk Meranti, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kecamatan Ukui
dan beberapa kecamatan lainnya seperti, Kecamatan Bunut, Kecamatan Pelalawan, dan Kecamatan Langgam yang memiliki luas perladangan dengan kapsitas kecil.
Berdasarkan luasnya lahan padi perladangan sebesar 2.458,99 hektare sekitar 0,20 dengan rata-rata produksi ± 2,38 ton perhektare. Sedangkan untuk luas areal
pertanian bersifat persawahan ± 6.419,46 hektare, rata-rata produksi 3,51 ton perhektare, apabila ditotalkan secara kesulurahan luas areal pertanian yang sifatnya
perladangan maupun persawahan mencapai 8.878,45 hektare sekitar 0,71 dari total wilayah Kabupaten Pelalawan dengan luas 13.256,70 Km
2
.
2.3.2 Menakik Gotah
Selain bermata pencaharian sistem ladang berpindah sebagian penduduk memperoleh sumber kehidupan dengan cara menakik gotah yaitu suatu pekerjaan
mengambil getah lateks pada pohon karet alam belvea brasiliensis, dengan luas lahan yang digunakan untuk areal perkebunan karet sebesar 209.970 hektare. Untuk
mendapatkan lateks atau getah pohon karet disadat setiap hari, penyadatan dilakukan mulai pagi hingga siang hari selam enam hari berturut-turut setiap pekan, biasanya
untuk penyadapan getah karet bisa disadap setelah berumur 5-30 tahun, kemudian puncak produksi getahnya pada umur 14 tahun. Apabila getah karet sudah dipadatkan
atau disatukan hingga membentuk gotah ojol maka sepekan dalam sekali getah karet sadapan dijual ke pasar karet untuk dijual pada toke gota.
Universitas Sumatera Utara
40
2.3.3 Berikan menangkap ikan
Usaha menangkap ikan dilakukan di sungai suak dan danau tasik yang terdapat di kawasan hutan tanah ulayat soko, maupun di perairan Sungai Kampar
yang dijadikan milik bersama. Untuk mendapatkan ikan yang banyak mereka harus mencari lokasi bermukim sementara pondok tidak jauh dari tempat dimana
mendapatkan sumber kehidupan, dan beberapa alat tradisional yang digunakan untuk menangkap ikan yaitu lukah, tekalak, kail, jala, jaring, tuba, dan angkutan yang
digunakan menuju lokasi pencarian ikan, adalah sampan atau perahu dayung yang dirangkai atau dibuat sendiri dengan memanfaatkan kayu dari hutan alam, disamping
itu usaha perikanan masih melibatkan banyak anggota keluarga di dusun terutama bagi anggota kelurga yang tercatat sebagai mata pencaharian sebagai pencari ikan.
Peranan kepala rumah tangga begitu penting untuk menghidupi kebutuhan keluarga yang bekerja dibidang usaha perikanan sedangkan peran ibu bekerja sebagai
pedagang ikan borongan pada para pedagang pasar di hari pekan, kaum wanita biasanya juga membantu ekonomi keluarga dengan bekerja sebagai pedagang,
bercocok tanam, buruh, dan berkebun. Dalam pencarian ikan bagi penduduk tempatan Pangkalan Kerinci, dikerjakan dalam seharian tergatung pada musimnya, biasanya
ikan yang didapatkan selama berikan adalah ikan yang biasanya diminati oleh pembeli, antara lain ikan baung, selais, patin, lomak, motan, singkek, tuman, udang
galang, dan beberapa jenis ikan kering hasil produksi penduduk tempatan yaitu ikan asin, ikan salai, dan ikan kerasak.
Universitas Sumatera Utara
41
2.3.4 Menumbai Mengambil Madu Lebah