Obesitas Pada Anak Anak Usia Sekolah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Obesitas Pada Anak

Kata obesitas berasal dari bahasa latin: obesus, obedere yang artinya gemuk atau kegemukan. Obesitas merupakan keadaan berat badan anak yang melebihi dari berat badan ideal sebagai akibat penumpukan zat gizi terutama karbohidrat, lemak, dan protein Almatsier,2010. Obesitas pada anak merupakan konsekuensi dari asupan kalori energi yang melebihi jumlah kalori yang dilepas atau dibakar melalui proses metabolisme tubuh Wahyu, 2010. Sedangkan menurut Jahari dalam Sartika 2011 obesitas disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis seperti pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, dan pemeliharaan kesehatan. Pengertian kegemukan berbeda dengan obesitas. Namun jika ketidakseimbangan jumlah energi tersebut terus berlangsung, maka kegemukan pada anak dapat berlanjut menjadi obesitas. Obesitas merupakan keadaan IMT anak yang berada di atas persentil ke-95 pada grafik tumbuh kembang anak sesuai jenis kelaminnya CDC, 2000. Sedangkan menurut WHO dalam Depkes RI 2012 obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak berlebihan dengan ambang batas IMTU 2 Standar Deviasi

2.2. Anak Usia Sekolah

Menurut UU No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak dikutip dari Suprajitno 2004, anak sekolah adalah anak yang memiliki umur 6 sampai 12 tahun yang masih duduk di sekolah dasar dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai usianya. Anak anak usia sekolah dasar memiliki ciri khas yaitu, anak anak gemar berkelompok sehingga perhatian utama mereka tertuju pada keinginan diterima oleh teman sebaya sebagai anggota kelompok. Kemudian, anak pada usia ini merupakan anak dengan usia penyesuaian diri, yaitu suatu masa ketika anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui oleh kelompok dalam penampilan, berbicara, dan perilaku. Artinya, anak sudah bisa menentukan pilihan sendiri dan terpengaruh oleh luar terutama dalam hal pemilihan makanan. Pada usia sekolah dasar, anak mengalami perkembangan biologis, yaitu pertumbuhan rata-rata 5 cm per tahun untuk tinggi badan. Berat badan meningkat 2 sampai 3 kg per tahun untuk berat badan. Pada usia ini pembentukan jaringan lemak lebih cepat perkembangannya daripada otot. Artinya, pada usia ini anak rentan terhadap obesitas. Anak pada usia dini memiliki perkembangan psikososial yang berada dalam tahap industri inferior Ericsson dalam Suprajitno, 2004. Dalam tahap ini anak mampu melakukan dam menguasai ketrampilan yang bersifat teknologi dan sosial.Anak-anak akan sangat mudah menyerap teknologi, permainan-permainan yang bersifat teknologi yang justru meminimalisir aktivitas fisik. Pada tahap ini juga anak mulai belajar tentang peraturan-peraturan yang berlaku, menerima peraturan. Artinya, jika orangtua menerapkan aturan yang ketat tentang pola makan, maka asupan gizi lebih teratur. Apalagi akhir masa kanak-kanak sering disebut usia berkelompok yang ditandai dengan adanya minat terhadap aktivitas teman-teman dan meningkatnya keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota kelompok. Menurut Suprajitno 2004 masalah –masalah yang sering terjadi pada anak usia ini meliputi bahaya fisik dan psikologi. Bahaya fisik terdiri atas penyakit-penyakit infeksi, kegemukan, dan kecelakaan. Penyakit-penyakit infeksi terjadi berhubungan dengan kebersihan diri, dan kegemukan terjadi bukan karena adanya perubahan pada kelenjar tapi akibat banyaknya karbohidrat yang dikonsumsi sehingga anak kesulitan mengikuti kegiatan bermain, sehingga kehilangan kesempatan untuk mencapai ketrampilan yang penting untuk keberhasilan sosial. Sedangkan bahaya psikologi meliputi kesederhanaan dan kecanggungan. Kecanggungan muncul akibat anak mulai memiliki kemampuan membandingkan kemampuannya dengan teman sebaya, sehingga bila muncul perasaan tidak mampu dapat menjadikan anak rendah diri. 2.3. Epidemiologi Obesitas 2.3.1. Berdasarkan tempat