Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas Di Sd Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

(1)

(2)

5. D1-3 Akademik 6. Strata 1-3 1. Nama Ibu :

2. Pendidikan Terakhir Ibu? 1. Tidak Sekolah 2. SD

3. SLTP 4. SLTA

5. D1-3 Akademik 6. Strata 1-3

D. Pekerjaan Orangtua dan Besar Uang Jajan

1. Apa pekerjaan bapak? 1. Pegawai Negeri 2. Pegawai Swasta 3. Wiraswasta 4. Tidak bekerja 2. Apa pekerjaan ibu? 1. Pegawai Negeri 2. Pegawai Swasta

3.Wiraswasta 4. Tidak bekerja 3. Berapa besar uang jajan per hari?

E. Riwayat Keturunan

1. Apakah ibu menderita obesitas ? 1. Ya 2. Tidak

2. Apakah Ayah menderita obesitas? 1. Ya 2. Tidak

F. AKTIVITAS FISIK.

Aktivitas Ringan Durasi

Ya Tidak

Duduk

naik motor naik angkutan antar jemput les di sekolah les di luar sekolah les bahasa inggris mengasuh adik


(3)

mencuci piring nonton TV main play station main komputer belajar di rumah Total

Aktivitas Sedang Durasi

Ya Tidak

bermain di sekolah Berjalan

Bersepeda

kegiatan pramuka bermain musik paduan suara Menyapu

menyiram tanaman

membersihkan tempat tidur Total

Aktivitas Berat Durasi

Ya Tidak

Menari

drum band


(4)

sepak bola Basket Renang Badminton Taekwondo Lari

Aerobik Kasti

Sit up

Total

G. FREKUENSI DAN JENIS MAKANAN

1. Berapa kali Anda makan dalam sehari? 1. ≤ 3 kali/hari 2.≥ 3 kali/hari 2. Apakah Anda membawa bekal ke sekolah? 1. Ya 2. Tidak


(5)

Formulir Food Frequency No Jenis/Bahan

Makanan

Frekuensi Makan (tulis dalam berapa kali)

Keterangan

≥1 kali/hari 1-5 Kali/Ming gu

≤2

kali/bulan Tidak Pernah

11 Sumber

Karbohidrat Nasi

Mie Roti Ubi Kentang Jagung Sereal

22 Sumber

Protein Sapi

Ayam Telur Ikan

Udang, Cumi, Tempe


(6)

33 Sayur-sayuran

Bayam Kangkung Sawi Wortel Jipang Timun Kol Lainnya... 44

J

Buah-buahan Nanas Pisang Pepaya Semangka Melon Manngga

Apel Anggur Jeruk

55 Minuman

-Soft drink -Susu -Teh Manis


(7)

66 Fast food

Pizza Burger Gorengan Bakso Ice cream


(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

Lampiran 3

ANALISIS UNIVARIAT Umur

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid <= 9

tahun 84 55.6 55.6 55.6

> 9

tahun 67 44.4 44.4 100.0

Total 151 100.0 100.0

Jenis Kelamin

Riwayat Ibu

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 87 57.6 57.6 57.6

Obesitas 64 42.4 42.4 100.0

Total 151 100.0 100.0

Riwayat Ayah

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 71 47.0 47.0 47.0

Obesitas 80 53.0 53.0 100.0

Total 151 100.0 100.0

Riwayat Keturunan

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ada 39 25.8 25.8 25.8

Tidak

Ada 112 74.2 74.2 100.0

Total 151 100.0 100.0

83 55.0 55.0 55.0

68 45.0 45.0 100.0

151 100.0 100.0 perempuan

laki-laki Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(14)

Uang Jajan

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid <=

8500 82 54.3 54.3 54.3

> 8500 69 45.7 45.7 100.0

Total 151 100.0 100.0

Bekal

Frekuensi Makan Karbohidrat

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tinggi 30 19.9 19.9 19.9

rendah 121 80.1 80.1 100.0

Total 151 100.0 100.0

Frekuensi Makan Protein

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tinggi 64 42.4 42.4 42.4

rendah 87 57.6 57.6 100.0

Total 151 100.0 100.0

Frekuensi Makan Sayuran

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tinggi 138 91.4 91.4 91.4

rendah 13 8.6 8.6 100.0

Total 151 100.0 100.0

Frekuensi Makan Buah-Buahan

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

107 70.9 70.9 70.9

44 29.1 29.1 100.0

151 100.0 100.0

y a tidak Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(15)

Valid tinggi 96 63.6 63.6 63.6

rendah 55 36.4 36.4 100.0

Total 151 100.0 100.0

Frekuensi Minuman

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tinggi 71 47.0 47.0 47.0

rendah 80 53.0 53.0 100.0

Total 151 100.0 100.0

Frekuensi Makan Fast food

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid rendah 137 90.7 90.7 90.7

tinggi 14 9.3 9.3 100.0

Total 151 100.0 100.0

Aktivitas Fisik

Frequenc

y Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak

Aktif 52 34.4 34.4 34.4

Aktif 99 65.6 65.6 100.0

Total 151 100.0 100.0

Status Anak

60 39.7 39.7 39.7

91 60.3 60.3 100.0

151 100.0 100.0

obesitas tidak obesit as Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulat iv e Percent


(16)

Analisis Bivariat Umur dengan Status Anak

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for umurk (<= 9 tahun / > 9

tahun) .547 .283 1.058

For cohort statusanak = obesitas

.698 .471 1.034

For cohort statusanak = tidak obesitas

1.276 .970 1.679

N of Valid Cases 151

Crosstab

28 56 84

33.3% 66.7% 100.0%

32 35 67

47.8% 52.2% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0% Count

% wit hin umurk Count

% wit hin umurk Count

% wit hin umurk 9-10 tahun

11-12 tahun umurk

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

3.240b 1 .072 .094 .051

2.665 1 .103

3.239 1 .072 .094 .051

.094 .051

3.219c 1 .073 .094 .051 .027

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 26.62. b.

The standardized st at ist ic is -1. 794. c.


(17)

Jenis Kelamin dengan Status Anak Crosstab

42 41 83

50.6% 49.4% 100.0%

18 50 68

26.5% 73.5% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0% Count

% wit hin JK Count % wit hin JK Count % wit hin JK perempuan

laki-laki JK

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

9.090b 1 .003 .003 .002

8.110 1 .004

9.273 1 .002 .003 .002

.003 .002

9.030c 1 .003 .003 .002 .001

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 27.02. b.

The standardized st at ist ic is 3.005. c.

Risk Esti mate

2.846 1.428 5.670

1.912 1.219 2.997

.672 .518 .872

151 Odds Rat io f or JK

(perempuan / laki-laki) For cohort statusanak = obesitas

For cohort statusanak = tidak obesitas

N of Valid Cases

Value Lower Upper

95% Conf idence Interv al


(18)

Riwayat Ibu Dengan Status Anak

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval Lower Upper Odds Ratio for Statusibu

(Normal / Obesitas) .596 .308 1.155 For cohort statusanak =

obesitas .736 .498 1.086

For cohort statusanak =

tidak obesitas 1.233 .936 1.625

N of Valid Cases 151

Crosstab

30 57 87

34.5% 65.5% 100.0%

30 34 64

46.9% 53.1% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0%

Count

% wit hin Statusibu Count

% wit hin Statusibu Count

% wit hin Statusibu Normal

Obesit as St at usibu

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

2.365b 1 .124 .134 .086

1.876 1 .171

2.360 1 .125 .134 .086

.134 .086

2.349c 1 .125 .134 .086 .041

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 25.43. b.

The standardized st at ist ic is -1. 533. c.


(19)

Riwayat Ayah dengan Status Anak

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper Odds Ratio for statusayah

(Normal / Obesitas) .348 .175 .689 For cohort statusanak =

obesitas .522 .336 .811

For cohort statusanak =

tidak obesitas 1.502 1.153 1.958

N of Valid Cases 151

Crosstab

19 52 71

26.8% 73.2% 100.0%

41 39 80

51.3% 48.8% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0%

Count

% wit hin stat usay ah Count

% wit hin stat usay ah Count

% wit hin stat usay ah Normal

Obesitas statusay ah

Total

obesitas tidak obesit as statusanak

Total

Chi-Square Tests

9.421b 1 .002 .003 .002

8.426 1 .004

9.585 1 .002 .003 .002

.003 .002

9.358c 1 .002 .003 .002 .001

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 28.21. b.

The standardized st at ist ic is -3. 059. c.


(20)

Riwayat Keturunan dengan Obesitas Crosstab

23 16 39

59.0% 41.0% 100.0%

37 75 112

33.0% 67.0% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0% Count

% wit hin Rkat Count % wit hin Rkat Count % wit hin Rkat Ada

Tidak Ada Rkat

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

8.128b 1 .004 .005 .004

7.080 1 .008

8.006 1 .005 .007 .004

.007 .004

8.074c 1 .004 .005 .004 .003

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 15.50. b.

The standardized st at ist ic is 2.841. c.

Risk Esti mate

2.914 1.377 6.167

1.785 1.231 2.588

.613 .411 .912

151 Odds Rat io f or Rkat

(Ada / Tidak Ada) For cohort statusanak = obesitas

For cohort statusanak = tidak obesitas N of Valid Cases

Value Lower Upper

95% Conf idence Interv al


(21)

UangJajan dengan Status Anak Crosstab

27 55 82

32.9% 67.1% 100.0%

33 36 69

47.8% 52.2% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0% Count

% wit hin uangjajank Count

% wit hin uangjajank Count

% wit hin uangjajank <= 8500

> 8500 uangjajank

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

3.474b 1 .062 .069 .045

2.879 1 .090

3.477 1 .062 .069 .045

.069 .045

3.451c 1 .063 .069 .045 .024

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 27.42. b.

The standardized st at ist ic is -1. 858. c.

Risk Esti mate

.536 .277 1.036

.688 .464 1.022

1.286 .979 1.688 151

Odds Rat io f or uangjajank (<= 8500 / > 8500)

For cohort statusanak = obesitas

For cohort statusanak = tidak obesitas N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Conf idence


(22)

Frekuensi Makan Karbohidrat dengan Status Anak

Crosstab

6 24 30

20.0% 80.0% 100.0%

54 67 121

44.6% 55.4% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0%

Count % wit hin

skorkarbokategorik Count

% wit hin

skorkarbokategorik Count

% wit hin

skorkarbokategorik tinggi

rendah skorkarbokategorik

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

6.089b 1 .014 .021 .010

5.104 1 .024

6.554 1 .010 .013 .010

.021 .010

6.049c 1 .014 .021 .010 .007

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 11.92. b.

The standardized st at ist ic is -2. 459. c.

Risk Esti mate

.310 .118 .813

.448 .213 .942

1.445 1.137 1.837 151

Odds Rat io f or skorkarbokategorik (tinggi / rendah) For cohort statusanak = obesitas

For cohort statusanak = tidak obesitas N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Conf idence

Interv al


(23)

Frekuensi Makan Protein dengan status anak

Crosstab

22 42 64

34.4% 65.6% 100.0%

38 49 87

43.7% 56.3% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0% Count

% wit hin skorprokat Count

% wit hin skorprokat Count

% wit hin skorprokat tinggi

rendah skorprokat

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

1.333b 1 .248 .313 .162

.973 1 .324

1.341 1 .247 .313 .162

.313 .162

1.324c 1 .250 .313 .162 .069

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 25.43. b.

The standardized st at ist ic is -1. 151. c.

Risk Esti mate

.675 .346 1.317

.787 .520 1.191

1.165 .902 1.506

151 Odds Rat io f or skorprokat

(tinggi / rendah)

For cohort statusanak = obesitas

For cohort statusanak = tidak obesitas

N of Valid Cases

Value Lower Upper

95% Conf idence Interv al


(24)

Frekuensi Minuman dengan Status Anak

Crosstab

23 48 71

32.4% 67.6% 100.0%

37 43 80

46.3% 53.8% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0%

Count

% wit hin skorminumkat Count

% wit hin skorminumkat Count

% wit hin skorminumkat tinggi

rendah skorminumkat

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

3.016b 1 .082 .097 .058

2.465 1 .116

3.035 1 .081 .097 .058

.097 .058

2.996c 1 .083 .097 .058 .030

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 28.21. b.

The standardized st at ist ic is -1. 731. c.

Risk Esti mate

.557 .287 1.081

.700 .464 1.056

1.258 .970 1.630 151

Odds Rat io f or skorminumkat (t inggi / rendah)

For cohort statusanak = obesitas

For cohort statusanak = tidak obesitas N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Conf idence

Interv al


(25)

Frekuensi Sayuran Dengan Status Anak

skorsayurkat * statusanak Crosstabulation

49 80 129

38.0% 62.0% 100.0%

11 11 22

50.0% 50.0% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0% Count

% wit hin skorsay urkat Count

% wit hin skorsay urkat Count

% wit hin skorsay urkat rendah

tinggi skorsay urkat

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

1.133b 1 .287 .348 .203

.687 1 .407

1.113 1 .291 .348 .203

.348 .203

1.126c 1 .289 .348 .203 .105

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 8.74. b.

The standardized st at ist ic is -1. 061. c.

Risk Esti mate

.613 .247 1.519

.760 .474 1.219

1.240 .799 1.924 151

Odds Rat io f or skorsay urkat (rendah / tinggi)

For cohort statusanak = obesitas

For cohort statusanak = tidak obesitas N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Conf idence


(26)

Frekuensi Buah-Buahan Dengan Status Anak

skorbuahkat * statusanak Crosstabulation

33 51 84

39.3% 60.7% 100.0%

27 40 67

40.3% 59.7% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0% Count

% wit hin skorbuahkat Count

% wit hin skorbuahkat Count

% wit hin skorbuahkat rendah

tinggi skorbuahkat

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

.016b 1 .899 1.000 .516

.000 1 1.000

.016 1 .899 1.000 .516

1.000 .516

.016c 1 .900 1.000 .516 .132

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 26.62. b.

The standardized st at ist ic is -. 126. c.

Risk Esti mate

.959 .498 1.847

.975 .657 1.446

1.017 .783 1.321 151

Odds Rat io f or skorbuahkat (rendah / tinggi)

For cohort statusanak = obesitas

For cohort statusanak = tidak obesitas N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Conf idence

Interv al


(27)

Frekuensi Fastfood Dengan Status Anak skorfastfoodkat * statusanak Crosstabulation

9 18 27

33.3% 66.7% 100.0%

51 73 124

41.1% 58.9% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0%

Count

% wit hin skorf astf oodkat Count

% wit hin skorf astf oodkat Count

% wit hin skorf astf oodkat tinggi

rendah skorf astf oodkat

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

.563b 1 .453 .520 .300

.284 1 .594

.572 1 .449 .520 .300

.520 .300

.559c 1 .455 .520 .300 .133

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 10.73. b.

The standardized st at ist ic is -. 748. c.

Risk Esti mate

.716 .298 1.719

.810 .457 1.438

1.132 .835 1.536 151

Odds Rat io f or skorf astf oodkat (tinggi / rendah)

For cohort statusanak = obesitas

For cohort statusanak = tidak obesitas N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Conf idence


(28)

Aktivitas Fisik dengan Status Anak

aktifi kat * statusanak Crosstabulation

30 22 52

57.7% 42.3% 100.0%

30 69 99

30.3% 69.7% 100.0%

60 91 151

39.7% 60.3% 100.0%

Count

% wit hin akt if ikat Count

% wit hin akt if ikat Count

% wit hin akt if ikat Kurang Aktif

Aktif aktif ikat

Total

obesitas tidak obesitas statusanak

Total

Chi-Square Tests

10.680b 1 .001 .002 .001

9.567 1 .002

10.614 1 .001 .002 .001

.002 .001

10.610c 1 .001 .002 .001 .001

151 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases

Value df

Asy mp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Point Probability

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (.0%) hav e expect ed count less than 5. The minimum expected count is 20.66. b.

The standardized st at ist ic is 3.257. c.

Risk Esti mate

3.136 1.562 6.300

1.904 1.304 2.780

.607 .431 .855

151 Odds Rat io f or aktif ikat

(Kurang Aktif / Aktif ) For cohort statusanak = obesitas

For cohort statusanak = tidak obesitas N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Conf idence

Interv al


(29)

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadah, Z. 2013. Hubungan antara Obesitas pada Anak terhadap Prestasi Belajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1. Tugas Akhir Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.

Alborzimanesh, M., Kimiagar,M., Rashidkhani, B., Atefi, SS. 2011. The relation between overweight and obesity with some lifestyle factors in the 3rd – 5th grade primary schoolgirls in Tehran City 6th district. Iranian Journal of Nutrition Sciences and

Food Technology, 6(3) p(75-84). Diakses

http://nsft.sbmu.ac.ir/browse.php?a_id=550&sid=1&slc_lang=en pada 26 April 2014 Almatsier, Sunita. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Anggrainy, S. 2008. Faktor Risiko Obesitas Pada Anak Taman Kanak Kanak Di Kota Bogor. Skripsi Program Studi Gizi Masyarakat Dan Sumberdaya Keluarga Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Ariani, A., Sembiring, T., 2007. Prevalensi Obesitas pada Anak SekolahDasar di Kota Medan. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 40 No. 2 Juni 2007.Diakses melalui http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/18779/1/mkn-jun200740%20(2).pdf pada 07 Februari 2014

Ariyanti, HR. 2007. Hubungan antara Obesitas dengan Tingkat Perkembangan Anak Usia Prasekolah (4 - 6 Tahun) di TK Plus Al Kautsar Malang.Tugas akhir Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. diakses melalui http://elibrary.ub.ac.id/bitstream/ 123456789/18033/1/Hubungan-antara-Obesitasdengan-Tingkat Perkembangan-Anak-Usia-Prasekolah-%284---6 Tahun%29-di-TK Plus-Al-Kautsar-Malang..pdf pada 11 Maret 2014

Centers for Disease Control and Prevention. 2002. Vital Health and Statistic: 2000 CDC Growth Charts for the United States Methods and Development.

Damanik, SM. 2013. Hubungan Pola Konsumsi Pangan dengan Tingkat Kolesterol Darah Total Pada Pegawai Negeri Sipil di Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Utara Kota Medan Tahun 2013. FKM USU.

Datar,A., Sturm, R., Magnabosco, L., Jennifer., 2004. Childhood Overweight and Academic Performance: National Study of Kindergartners and First-Graders. Obesity Research Journal Vol. 12 No. 1 Januari 2004

Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2010. Gizi dan Kesehatan Masyarakat (Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali Press.

De Onis, M., Blo¨Ssner, M., Elaine, B. 2010. Global Prevalence And Trends Of Overweight And Obesity Among Preschool Children.


(31)

Desky, BR. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Obesitas Lansia di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas PB Selayang II Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011. FKM USU.

Dewi, MR., Sidiartha, IGL., 2013. Prevalensi Dan Faktor Risiko Obesitas Anak Sekolah Dasar Di Daerah Urban Dan Rural. Jurnal Ilmiah Kedokteran Medicina, 44(4) Januari, hal 15-21. Dietz, WH. 1995. Critical Periods in Childhood for The Development of Obesity. The

American Journal of Clinical Nutrition hal 955-959.

Epstein, Leonard H., Rocco A. Paluch.,Hollie A. Raynor. 2001. Sex Differences in Obese Children and Siblings in Family-based Obesity Treatment. Obesity Research Vol. 9 No. 12 December 2001

Ginting, H, Naomi, 2002. Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Pola Makan Pada Mahasiswa Kesehatan Dan Non Kesehatan Yang Kost Di Kelurahan Padang Bulan Medan, Skripsi FKM USU.

Haines, J., D Neumark‐Sztainer, M Wall., M Story., 2007. Behavioral, and Environmental Risk and Protective Factors for Adolescent Overweight. International Journal

Obesity.

Hastono, S.P., & Sabri, L. (2010). Statistik kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Hidayati, NS., Irawan R., Hidayat, B., 2006. Obesitas Pada Anak. Diakses melalui

http://old.pediatrik.com /buletin/06224113652-048qwc.pdf pada 17 Februari 2014 Imtihani., N. 2013. Hubungan pengetahuan, Uang Saku, dan Peer Group dengan Frekuensi

Konsumsi Makanan Cepat Saji Pada Remaja Putri. Journal Of Nutrition College, Volume 2 Nomor 1 Tahun 2013.

Indayati, S., 2008. Faktor Resiko Kejadian Obesitas Pada Anak Umur 10-12 Tahun (Studi Pada Anak di Yayasan Sekolah Kristen Indonesia 3 Semarang). Skripsi, FKM Universitas Dipenogoro.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian kesehatan RI Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013.

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian kesehatan RI. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Pedoman Pencegahan dan


(32)

Proper, K I.,Cerin, E., Brown,WJ.,Owen, N., Sitting time and socio-economic differences in overweight and obesity. International Journal of Obesity published online 25 April 2006. Diakses melalui http://www.nature.com/ijo/journal/v31/n1/full/0803357a .html pada 12 Maret 2014

Lemeshow, S., 1997. Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan (Edisi Bahasa Indonesia). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Maffeis, CG., Talamini G, Tato L. 2007. Influence of diet, physical activity and parents’ obesity on children’s adiposity: a four year longitudinal study. Int. J. Obes. Relat.

Metab. Disord.; 22(8):758-764. Diakses melalui

http://www.nature.com/ijo/journal/v22/n8/pdf/0800655a.pdf?origin=publication_detail pada 3 September 2014

Malik, M., Bakir A., 2006. Prevalence of Overweight and Obesity among Children in the United Arab Emirates.Obesity Review.

Manuaba. 2004. Obesitas Jangan Dianggap Remeh. Diakses melalui

http://www.smallcrab.com/kesehatan/89-obesitas-jangan-dianggap-remeh pada 12 Februari 2014

Mc Laren, DS. Nutrition and Its disorders 2nd edition. 1976. Great Britain: Churchill Livingstone And New York.

Misnadiarly., 2007. Obesitas, Sebagai Faktor Resiko Berbagai Penyakit. Jakarta. Pustaka Obor Populer

Mo-suwan, L, Pongprapai, S, Junjana, C, Puetpaiboon A.1999. Effects of a controlled trial of a school-based exercise program on the obesity indexes of preschool children. American Journal of Clinical Nutrition diakses melalui http://ajcn.nutrition.org/content /68/5/1006.full.pdf pada 14 Maret 2014

Mustelin L, et all., 2009. Physical Activity Reduces the Influence of Genetic Effects on BMI and Waist Circumference: a Study in Young Adult Twins.International Journal

Obesity.

Pramudita, Riksa Aditya. 2011. Faktor Risiko Obesitas pada Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor diakses melalui http://repository.ipb.ac.id/handle/ 123456789 /52932 12 Maret 2014

Prihatini, S., Jahari, AB., 2007. Faktor Risiko Kegemukan Pada Anak Sekolah Usia 6-18 Tahun di DKI Jakarta. Jurnal Penelitan Gizi dan Makanan 30(1) hal 32-40. Diakses melalui http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/pgm/article/view/1450 pada 14 Maret 2014


(33)

Putri, CM., 2011. Prevalensi Obesitas Pada Siswa SD Harapan 3 Medan Tahun Ajaran 2011 – 2012. Fakultas Kedokteran USU

Rakhmawati, N., 2009. Aktivitas Fisik, Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fastfood), dan Keterpaparan Media, serta Faktor-faktor Lain yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas Pada Siswa SD Islam Al-Azhar I Jakarta Selatan Tahun 2009. Skripsi FKM Universitas Indonesia.

Hamel, R.,Mayulu, N., Permatasari., 2013. Riwayat Orang Tua Sebagai Faktor

ResikoObesitas Pada Anak Sd Di KotaManado. E-journal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013. Diakses melalui

ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/download/2189/1747 pada 14 Maret 2014

Sartika, RAD. Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun Di Indonesia. Makara,

Kesehatan, Vol. 15, No. 1, Juni 2011

Siagian, A2010. Epidemiologi Gizi. Erlangga, Jakarta.

Simatupang, MR., 2008. Pengaruh Pola Konsumsi, Aktivitas Fisik dan Keturunan Terhadap Kejadian Obesitas Pada Siswa Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Medan Baru Kota Medan. Thesis Mahasiswa Pascasarjana USU.

Soegondo, Sidartawan. Berbagai Penyakit dan Dampaknya terhadap Kesehatan dan Ekonomi. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) IX. Jakarta, 2008.

Sugianti,Elya. 2009. Faktor Risiko Obesitas Sentral Pada Orang Dewasa Di Sulawesi Utara, Gorontalo Dan DKI Jakarta. Skripsi Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. Diakses melalui http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11550 pada 20 September 2014

Suprajitno. 2004. Asuhan Keperawatan Keluarga- Aplikasi dalam Praktik. EGC. Jakarta Sutjijoso, AR. 2008. Hubungan antara harga diri dan prestasi belajar pada remaja yang

obesitas. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Wahyu, GG., 2010. Obesitas Pada Anak. PT Bentang Pustaka. Yogyakarta

Wang, Y., Liang, H., Tussing,L., Braunschweig, C. Obesity and related risk factors among low socio-economic status minority students in Chicago. Journal Public Health

Nutrition edisi 10 Vol 4 p (927–938) diakses melalui

http://people.oregonstate.edu/~flayb/MY%20PUBLICATIONS/Multiple%20behavior s/Wang%20et%20al%2007%20Obesity%20and%20risk%20factors.pdf pada 26 April 2014

WHO. 2009. Population-Based Prevention Strategies For Childhood Obesity: Report Of A WHO Forum And Technical Meeting, Geneva, 15–17 December 2009. Diakses


(34)

melalui http://apps.who.int/iris/bitstream /10665/44312/1/9789241599344_eng.pdf 29 Januari 2014

WHO, 2011.Population-Based Approaches To Childhood Obesity Prevention. Diakses

http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/WHO_new_childhoodobesity_PRE VENTION_27nov_HR_PRINT_OK.pdf pada 29 Januari 2014

Winandaru, Kartikasari. 2006. Perbedaan Kebiasaan Jajan Anak Obes Dan Tidak Obes Di Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro Diakses Melalui


(35)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Survei Analitik menggunakan desain potong lintang (Cross

Sectional study). Desain potong lintang adalah desain penelitian yang mempelajari prevalensi,

distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan penyakit, atau karateristik kesehatan lainnya secara serentak, pada individu-individu dari satu populasi pada satu saat (Siagian, 2010).

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SD Harapan 3 Delitua yang terletak di Jl. Karya Wisata Ujung No. 31 Delitua, Deliserdang. Pemilihan lokasi penelitian ini karena berdasarkan penelitian pada tahun 2011 ditemukan prevalensi obesitas cukup tinggi, yaitu 19% dan belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang memengaruhi kejadian obesitas di SD Harapan 3 Delitua.

3.2.2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan dari bulan Januari hingga Oktober 2014. 3.3.Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SD Harapan 3 kelas III,VI, dan V yang berjumlah 264 orang. Pemilihan populasi kelas III,VI, dan V dikarenakan pada usia tersebut mereka bisa menentukan pilihan makanan dan aktivitasnya sendiri dan dapat diajukan pertanyaan mengenai riwayat makanan, dan aktivitas fisik. Kelas VI tidak dijadikan populasi dikarenakan mengikuti persiapan ujian nasional dan semester pada saat penelitian berlangsung.


(36)

3.3.2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SD Harapan 3 kelas III,VI, dan V yang diambil dengan cara systematic random sampling, yaitu sampel yang diambil secara acak hanya unsur pertama, selanjutnya diambil secara sistematik sesuai langkah yang sudah ditetapkan (Hastono dan Sabri, 2010). Adapun besar sampel sebanyak 151 orang yang diambil dengan menggunakan rumus Lemeshow,yaitu :

√ √ √ √ √ √

Keterangan :

n = jumlah sampel

α = Tingkat kepercayaan 95%, dengan z score yaitu 1,96

Po= Prevalensi obesitas di SD Harapan 3 pada tahun 2011, yaitu 19% atau 0,19

β =Tingkat kepercayaan 90%, dengan z score 1,282

Pa = Prevalens obesitas yang diharapkan di SD Harapan 3 Tahun 2014, yaitu 30%

Sampel menggunakan interval, yang dihitung dengan membagi besar sampel dengan jumlah populasi, yaitu 264/151=1,74 dibulatkan menjadi 2. Lalu diambil starting point secara acak dengan cara mengundi atau menggunakan tabel angka acak melalui kerangka sampel yang ada. Misalnya yang terpilih nomor 007, maka dengan interval 2, responden selanjutnya adalah 009,011,013 dan seterusnya sampai mencapai jumlah 151 responden.


(37)

3.4.1. Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner penelitian yang telah dipersiapkan, meliputi karateristik anak, kebiasaan makan, dan aktivitas fisik. Selain wawancara, data primer juga diambil dengan menggunakan timbangan berdiri (kg) dan microtoice (cm) untuk mengukur berat badan dan tinggi badan responden, digunakan untuk menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT).

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan adalah daftar nama siswa-siswi kelas III, IV, dan V yang diperoleh dari pencatatan SD Harapan 3 Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang.

3.5.Defenisi Operasional

1.`Kejadian obesitas adalah keadaan yang melebihi berat badan normal dengan ambang batas >2 Standar Deviasi IMT/U (Kemenkes, 2012)

2. Anak sekolah dasar adalah seluruh siswa kelas III,VI, dan V yang masih aktif tercatat sebagai siswa/i di SD Harapan 3 Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang.

3. Karakteristik anak adalah data yang meliputi jenis kelamin, umur, riwayat keluarga dan besar uang saku.

4. Jenis kelamin adalah perbedaan sex yang didapat pada anak sejak lahir 5. Riwayat ayah adalah ada atau tidak ayah yang mengalami masalah

obesitas

6. Riwayat ibu adalah ada atau tidak ibu yang mengalami masalah obesitas

7. Riwayat keturunan adalah apabila kedua orang tua mengalami masalah obesitas. 8. Umur adalah lamanya anak hidup dihitung sejak anak lahir sampai waktu


(38)

berlangsungnya penelitian.

9. Uang saku adalah banyaknya biaya yang diberikan kepada anak untuk membeli makanan maupun minuman di luar dari yang disediakan dari rumah

10.Frekuensi makan adalah berapa kali setiap jenis makanan, yaitu sumber karbohidrat yang terdiri dari nasi, mie, jagung, ubi, kentang, dan sereal. Sumber protein yang terdiri dari sapi,ayam,telur,ikan,udang, tahu, dan tempe. Sayuran yang terdiri dari bayam, kangkung, sawi, wortel, kol, jipang, dan timun. Buah yang terdiri dari nanas, pisang, pepaya, semangka, mangga, apel, anggur, jeruk. Minuman yang terdiri dari susu, teh manis, dan

softdrink. Dan jajanan yang terdiri dari burger, pizza, gorengan, bakso, dan ice cream

yang dikonsumsi dalam waktu tertentu.

11.Aktivitas Fisik adalah kegiatan yang dilakukan oleh anak selama 24 jam dimulai dari bangun sampai tidur kembali.

3.6. Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran adalah sebagai berikut:

1. Status gizi dalam pengukuran ini dibedakan menjadi:

- Obesitas, jika IMT ≥ 2 SD

- Tidak Obesitas, jika IMT ≤ 2 SD

2. Umur dibedakan menjadi: - < 9 tahun

- > 9 tahun

3. Jenis kelamin dibedakan menjadi: - Laki-laki

- Perempuan


(39)

- Ada - Tidak ada

5. Riwayat ibu dibedakan menjadi:

- Ada

- Tidak ada

6. Riwayat keturunan dibedakan menjadi:

- Ada, apabila kedua orang tua mengalami obesitas

- Tidak ada, jika kedua atau salah satu orang tua mengalami obesitas 7. Besar uang jajan dikelompokkan berdasarkan besar rata-rata uang jajan

8. Frekuensi makan dibagi menjadi 4 jenis, yaitu ≥1 kali/hari, 1-5 kali/minggu, ≤2 kali/bulan, dan tidak pernah sama sekali (Ginting, 2002). Dari keempat jenis pengelompokan tersebut diberi skor 1 sampai maksimal 4. Untuk sayur dan buah semakin sering dikonsumsi maka skor semakin rendah, sedangkan untuk sumber karbohidrat, protein, minuman manis, dan jajanan semakin sering dikonsumsi maka skor semakin tinggi. Frekuensi makan dilihat berdasarkan jenis makanannya dan dikategorikan sebagai berikut:

- Sumber karbohidrat terdiri dari tujuh jenis makanan dengan skor maksimal 28. Kemudian dikategorikan menjadi dua kategori sebagai berikut:

- Tinggi bila skor > 21 - Rendah bila skor <21

- Sumber Protein terdiri dari tujuh jenis makanan dengan skor maksimal 28. Kemudian dikategorikan menjadi dua kategori sebagai berikut:


(40)

- Rendah bila skor <21

- Sumber sayuran terdiri dari tujuh jenis makanan dengan skor maksimal 28. Kemudian dikategorikan menjadi dua kategori sebagai berikut:

- Rendah bila skor <21 - Tinggi bila skor >21

-Sumber buah terdiri dari sembilan jenis makanan dengan skor maksimal 36. Kemudian dikategorikan menjadi dua kategori sebagai berikut:

- Rendah bila skor <27 - Tinggi bila skor >27

-Minuman terdiri dari 3 jenis dengan skor maksimal 12. Kemudian dikategorikan menjadi dua kategori sebagai berikut:

- Tinggi bila skor >9 - Rendah bila skor <9

- Fastfood terdiri dari 5 jenis dengan skor maksimal 20. Kemudian dikategorikan menjadi dua kategori sebagai berikut:

- Tinggi bila skor > 15 - Rendah bila skor <15 9. Aktivitas Fisik

Data aktivitas fisik adalah jumlah waktu yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan oleh sampel yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu aktivitas ringan, aktivitas sedang, dan aktivitas berat (CDC,2000). Data tersebut lalu dikelompokkan menjadi :

- Aktivitas ringan, yaitu duduk, naik motor, naik angkutan, antar jemput, les di sekolah, les di luar sekolah, les bahasa inggris, mengasuh adik, mencuci piring, aktivitas nonton TV, aktivitas main play station, main komputer, belajar di rumah.


(41)

- Aktivitas sedang, yaitu bermain di sekolah, berjalan, bersepeda, mengikuti kegiatan pramuka, bermain musik, paduan suara, menyapu, menyiram tanaman, dan membersihkan tempat tidur.

- Aktivitas berat, yaitu menari, drum band, bela diri, sepak bola, basket, renang, badminton, taekwondo, aerobik, lari, sit up, dan kasti.

Dari tiga jenis aktivitas fisik tersebut dibagi menjadi dua kategori (Riskesdas, 2013), yaitu:

- Kurang aktif, jika tidak melakukan aktivitas fisik sedang dan berat - Aktif, jika melakukan minimal altivitas fisik sedang atau berat 3.7. Analisa Data

Data yang terkumpul diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer melalui tahapan editing, coding, entry data, cleaning, dan analyzing. Jenis analisis yang dilakukan adalah :

3.7.1. Analisa Univariat

Analisa ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti.

3.7.2. Analisa Bivariat

Analisa ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (umur, jenis kelamin, genetik, frekuensi makan, dan aktivitas fisik) dengan variabel dependen (Obesitas). Hasil analisis ini akan diketahui variabel independen yang bermakna secara statistik dengan variabel dependen. Teknik analisis yang digunakan adalah uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95% (p < 0,05).


(42)

Selanjutnya dihitung Ratio Prevalence, yaitu perbandingan antara proporsi subjek dengan faktor risiko {a/(a+b)} dan proporsi subjek tanpa faktor risiko {c/(c+d)}. RP dihitung dengan menggunakan rumus:

RP

Keterangan :

a. Subjek (+) dengan faktor risiko b. Subjek (-) dengan faktor risiko c. Subjek (+) tanpa faktor risiko d. Subjek (-) tanpa faktor risiko

Untuk mengetahui nilai Ratio Prevalence (RP) pada level of confidence dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

:

Upper √ Lower = √


(43)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Yayasan Pendidikan Harapan (Yaspendhar) berdiri sejak tahun 1967 dan mengasuh jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Yaspendhar terbagi atas tiga kampus utama, Kampus I terletak di Jl.Imam Bonjol, Kampus II di Jl.H.M A.Joni dan Kampus III di Jl.Karya Wisata Ujung Sido Rukun, Delitua. SD Harapan 3 terletak di Kampus III Yaspendhar. Sekolah ini ini mulai dibuka pada tahun 1999. Saat ini SD Harapan 3 dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, dibantu oleh dua wakil dan 37 tenaga pengajar.

Pada tahun ajaran 2013-2014, jumlah siswa di SD Harapan 3 dari kelas I-VI mencapai 535 orang. Sekolah ini memiliki fasilitas belajar seperti, ruang belajar full ac, laboratorium komputer, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, Wifi, laboratorium multimedia, lapangan olahraga, kantin, dan perlengkapan musik.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Prevalensi Kejadian Obesitas

Berdasarkan hasil pengukuran tinggi dan berat badan yang telah dikumpulkan dan dianalisa dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT), maka proporsi prevalensi obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini:

Tabel 4.1. Distribusi Proporsi Prevalensi Obesitas Di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014

Status f Proporsi (%)

Obesitas 60 39,7

Tidak Obesitas 91 60,3


(44)

Dari tabel di atas diketahui prevalensi obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang tahun 2014 adalah sebesar 39,7%. Sebanyak 60 dari 151 siswa mengalami obesitas. Namun mayoritas siswa, yaitu sebanyak 91 anak (60,3%) tidak menderita obesitas.

4.2.2. Karateristik Responden

Karateristik responden yang dihimpun melalui kuisioner meliputi jenis kelamin, umur, riwayat ayah, ibu, dan keturunan kedua orangtua, dan uang saku dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Distribusi Berdasarkan Karateristik Responden di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014

No Karateristik Responden f %

1. Umur

- ≤9 tahun - >9 tahun

84

67

55,6

44,4

Jumlah 151 100,0

2. Jenis kelamin

- Perempuan - Laki-laki

83

68

55,0

45,0

Jumlah 151 100,0

3. Riwayat ibu

- Ada - Tidak

64

87

57,6

42,4

Jumlah 151 100,0

4. Riwayat ayah

- Ada - Tidak

80

71

47,0

53,0

Jumlah 151 100,0

5. Riwayat Keturunan


(45)

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karateristik responden menurut jenis kelamin, yaitu lebih banyak perempuan sebanyak 83 orang (55,0%) dibandingkan laki-laki 68 orang (45,0%). Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas. Jenis kelamin merupakan faktor yang tidak bisa dikendalikan pada kejadian obesitas, sehingga dianggap perlu diberi perhatian yang ekstra pada kelompok jenis kelamin tertentu.

Mayoritas responden berusia kurang dari Sembilan tahun yaitu 84 orang (55,6%) dan sisanya, 67 (44,4%) orang berusia lebih dari Sembilan tahun. Jika dilihat dari riwayat ibu, sebagian besar responden yaitu 87 orang (57,6%) memiliki riwayat ibu obesitas. Dan jika melihat riwayat obesitas ayah, mayoritas responden juga memiliki ayah dengan riwayat obesitas, yaitu sebanyak 80 orang (53,0%). Faktor genetik dari pihak ayah atau ibu merupakan faktor yang memengaruhi kejadian obesitas pada anak. Sedangkan jika dilihat dari kedua orang tua yang memiliki riwayat obesitas, maka 39 orang (25,4%) memiliki riwayat kedua orang tua yang obesitas.

Rata-rata siswa memiliki uang saku delapan ribu lima ratus rupiah per harinya. Sebagian besar siswa dengan uang saku dibawah rata-rata yaitu 82 orang (54,3%) dan 79 orang (45,7%) memiliki uang saku di atas rata-rata. Uang saku anak berkaitan dengan tingkat ekonomi. Semakin tinggi tingkat ekonomi, maka semakin mudah dan bebas mengonsumsi beraneka macam makanan yang berpotensi menimbulkan obesitas.

- Tidak 112 74,2

Jumlah 151 100,0

4. Uang Saku

- ≤Rp.8500

- >Rp.8500

82

69

54,3

45,7


(46)

4.2.3 Frekuensi Makan

4.2.3.1 Jenis dan Frekuensi Makan

Dari hasil analisa terhadap frekuensi makan siswa SD Harapan 3 melalui formulir food

frequency, dapat diketahui bahwa responden mengonsumsi setiap jenis bahan makanan (sumber

karbohidrat,protein,sayur,buah, jajanan dan minuman) secara bergantian dengan frekuensi makanan beragam sebagai berikut:

Tabel 4.3. Distribusi Berdasarkan Frekuensi Makan di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014

Jenis Bahan Makanan

Frekuensi Makanan

Jumlah >1 Kali/Hari 1-5 Kali/Minggu <2 Kali/Bulan Tidak Pernah

f % F % f % f % F %

Sumber Karbohidrat:

- Nasi 151 100,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0 151 100,0 - Mie 7 4,6 81 53,6 56 37,2 7 4,6 151 100,0 - Roti 26 17,2 69 45,7 54 35,8 2 1,3 151 100,0 - Ubi 2 1,3 32 21,2 79 52,3 38 25,2 151 100,0 - Kentang 11 7,3 65 43,1 57 37,7 18 1,9 151 100,0 - Jagung 4 2,6 48 31,8 77 51,0 22 14,6 151 100,0 - Sereal 27 17,9 48 31,8 51 33,8 25 16,5 151 100,0 Sumber Protein:

- Sapi 22 14,6 59 3,1 60 39,7 10 6,6 151 100,0 - Ayam 78 51,7 60 39,7 11 7,3 2 1,3 151 100,0 - Telur 63 41,7 65 43,1 23 15,2 0 0,0 151 100,0 - Ikan 58 38,4 61 40,4 25 16,6 7 4,6 151 100,0 - Udang 22 14,6 52 34,4 68 45,0 9 6,0 151 100,0 - Tempe 27 17,9 43 28,5 64 42,4 17 11,3 151 100,0 - Tahu 32 21,2 53 35,1 37 24,5 29 19,2 151 100,0 Sayur-sayuran:

- Bayam 64 42,4 55 36,4 23 15,2 9 6,0 151 100,0 - Kangkung 52 34,4 46 30,5 35 23,2 18 11,9 151 100,0 - Sawi 49 32,5 34 22,5 39 25,8 29 19,2 151 100,0 - Wortel 36 23,8 50 33,1 40 26,5 25 16,6 151 100,0 - Jipang 31 20,5 35 23,2 32 21,2 53 35,1 151 100,0 - Timun 39 25,8 36 23,8 33 21,9 43 28,5 151 100,0 - Kol 20 13,2 34 22,5 41 27,2 56 37,1 151 100,0 Buah-buahan:

- Nanas 15 9,9 48 31,8 55 36,4 33 21,9 151 100,0 - Pisang 34 22,5 58 38,4 34 22,5 25 16,6 151 100,0 - Pepaya 17 11,2 59 39,1 43 28,5 32 21,2 151 100,0 - Semangka 20 13,2 54 35,8 49 32,5 28 18,5 151 100,0 - Melon 8 5,3 22 14,6 62 41,0 59 39,1 151 100,0 - Apel 14 9,3 23 15,2 8 5,3 106 70,2 151 100,0 - Mangga 27 17,9 64 42,4 34 22,5 26 17,2 151 100,0 - Anggur 9 6,0 13 8,6 15 9,9 114 75,5 151 100,0 - Jeruk 9 6,0 25 16,5 9 6,0 108 71,5 151 100,0


(47)

Seluruh responden mengonsumsi nasi sebagai sumber makanan pokok dengan frekuensi lebih dari satu kali dalam sehari, yaitu sebanyak 151 orang (100%). Mie dan, roti, sering dikonsumsi siswa dengan frekuensi kurang dari lima kali seminggu, yaitu sebanyak 53,6% dan 45,7%. Sebagian besar siswa mengonsumsi bahan makanan karbohidrat seperti ubi, kentang, dan jagung dengan frekuensi rata-rata kurang dari dua kali per bulan.Untuk bahan makanan sereal, sebanyak 16,6% siswa tidak pernah mengonsumsi sumber karbohidrat tersebut.

Untuk bahan makanan sumber protein, 51,7% siswa mengonsumsi ayam lebih dari satu kali per hari. Sedangkan untuk konsumsi telur, 41,7% siswa mengonsumsi lebih dari satu kali per hari dan 43,1% mengonsumsi 1-5 kali per minggu. Mayoritas siswa mengonsumsi daging sapi kurang dari dua kali sebulan, yaitu sebanyak 39,7%. Sebanyak 4,6% siswa tidak pernah mengonsumsi ikan. Sebagian besar siswa mengonsumsi udang kurang dari dua kali sebulan. Sedangkan untuk protein nabati, yaitu tahu dan tempe, sebanyak 42,4% siswa mengonsumsi tempe kurang dari dua kali sebulan, dan 35,1% mengonumsi tahu 1-5 kali/minggu.

Pada jenis bahan makanan sayuran, yang paling sering dikonsumsi adalah bayam dengan frekuensi lebih dari satu kali per hari, yaitu sebanyak 64 orang (42,4%). Kemudian kangkung sebanyak 52 orang (34,4%), sawi 49 orang (32,5%), timun 39 orang (25,8%), wortel 36 orang (23,8%), jipang 31 orang (20,5%), dan kol 20 orang (13,2). Sebanyak 56 orang (37,1%) tidak pernah mengonsumsi kol.

Minuman:

- Softdrink 12 7,9 27 17,9 65 43,1 47 31,1 151 100,0 - Susu 90 59,6 36 23,8 19 12,6 6 4,0 151 100,0 - Tehmanis 63 41,7 49 32,5 27 17,9 12 7,9 151 100,0

Fastfood:

- Pizza 4 2,6 40 26,5 91 60,3 16 10,6 151 100,0 - Burger 13 8,6 55 36,4 74 49,0 9 6,0 151 100,0 - Gorengan 24 15,9 52 34,4 64 42,4 11 7,3 151 100,0 - Bakso 15 9,9 44 29,1 77 51,0 15 9,9 151 100,0 - Iceream 27 17,9 52 34,4 60 39,7 12 7,9 151 100,0


(48)

Untuk jenis bahan makanan buah,proporsi terbesar responden mengonsumsi pisang lebih dari satu kali per hari yaitu sebanyak 34 orang ( 22,4%). Untuk frekuensi makan 1-5 kali/minggu, sebagian besar responden,yaitu sebanyak 64 orang (42,4%) mengonsumsi buah mangga, sedangkan pepaya 59 orang (39,1%), dan pisang 48 orang (38,4%). Buah anggur, merupakan yang paling jarang dikonsumsi. Sebanyak 114 orang (75,5%) tidak pernah mengonsumsi anggur.

Pada jenis minuman yang dikonsumsi, sebanyak 43,1% anak minum softdrink kurang dari dua kali sebulan. Sebagian besar responden, yaitu 59,6% mengonsumsi susu lebih dari satu kali sehari. Sedangkan 41,7% reseponden memiliki kebiasaan mengonsumsi teh manis lebih dari satu kali per hari. Pada jenis makanan fastfood, mayoritas siswa mengonnsumsi makanan seperti burger,pizza, gorengan, ice cream, dan bakso pada frekuensi kurang dari dua kali sebulan.

4.2.3.2. Kebiasaan Membawa Bekal

Dari hasil penelitian yang dilakukan gambaran distribusi responden berdasarkan kebiasaan membawa bekal di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 dijelaskan pada Tabel 4.3 di bawah:

Tabel 4.4. Distribusi Proporsi Berdasarkan Kebiasaan Membawa Bekal di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014

Dari tabel di atas diketahui sebagian besar responden memiliki kebiasaan membawa bekal ke sekolah, yaitu sebanyak 107 orang (70,9%) dan 44 orang (29,1%) tidak memiliki

Bekal F Proporsi (%)

Ya 107 70,9

Tidak 44 29,1


(49)

kebiasaan membawa bekal ke sekolah. Artinya selain diberi uang saku, sebagian besar siswa juga membawa bekal ke sekolah. Selain jajan makanan di kantin sekolah, anak juga membawa makanan yang disiapkan dari rumah.

4.2.4. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik siswa SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 ditetapkan berdasarkan nilai rata-rata jam baik aktivitas fisik ringan, sedang, dan berat yang digunakan. Berdasarkan perhitungan data yang terkumpul diperoleh nilai rata-rata pemanfaatan waktu untuk aktivitas fisik ringan sebesar 11 jam/hari; rata-rata untuk aktivitas fisik sedang sebesar 3 jam/hari dan aktivitas berat sebesar 2,5 jam/hari. Kemudian setelah itu dikategorikan menjadi aktivitas fisik aktif dan kurang aktif. Dikatakan aktif jika melakukan minimal aktivitas fisik sedang atau aktivitas fisik berat dan tidak aktif jika tidak melakukan kegiatan aktivitas fisik sedang dan aktivitas fisik berat di atas waktu rata-rata. Distribusi berdasarkan aktivitas fisik siswa Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5. Distribusi Berdasarkan Aktifitas Fisik di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui sebagian besar anak memiliki aktivitas fisik aktif, yaitu sebanyak 99 orang (65,6%). Sedangkan sisanya, 52 orang anak memiliki aktivitas fisik kurang aktif.

Aktivitas Fisik f Proporsi (%)

Kurang aktif 52 34,4

Aktif 99 65,6


(50)

4.2.5. Hubungan Karateristik Anak dengan Obesitas

Hubungan karateristik anak yang meliputi jenis kelamin,umur, riwayat orangtua, serta uang saku dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah:

Tabel 4.6 Tabulasi Silang Karateristik Anak dengan Obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014

No Karateristik Anak Obesitas Tidak Obesitas Total p RP

95% CI

f % f % f %

1. Umur

- < 9 tahun

- > 9 tahun

28 32 33,3 47,8 56 35 66,7 52,2 84 67 100,0 100,0

0,072 0,547

(0,283-1,058)

2. Jenis Kelamin

- Perempuan - Laki-laki 42 18 50,6 26,5 41 50 49,4 73,5 83 68 100,0 100,0

0,003 2,846

(1,428- 5,670)

3. Riwayat Ibu

- Ada

- Tidak 30

30 34,5 46,9 57 34 65,5 53,1 87 64 100,0

100,0 0,124

0,596 (0,308-1,155)

4. Riwayat Ayah

- Ada

- Tidak 19

41 26,8 51,3 52 39 73,2 48,8 71 80 100,0 100,0

0,002 0,348

(0,175-0,689)

5. Riwayat Keturunan

- Ada

- Tidak 23

37 59,0 33,0 16 65 41,0 77,0 39 112 100,0 100,0

0,004 2,914

(1,317-6,167)

4. Uang Saku

- ≤Rp.8500

- > Rp.8500

27 33 32,9 47,8 55 36 67,1 52,2 82 69 100,0 100,0 0,062 0,536 (0,277-1,036)


(51)

Berdasarkan tabel di atas diketahui proporsi kejadian obesitas terjadi lebih tinggi pada murid perempuan, yaitu 50,6% dibandingkan pada murid laki-laki yang hanya 26,5%. Hasil analisis dengan uji chi square didapat nilai p = 0,003, yang menunujukkan terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014. Ratio Prevalence (RP) kejadian obesitas pada anak perempuan dibandingkan dengan obesitas pada anak laki-laki adalah 2,846 dengan 95% CI (1,428 – 5,670). Artinya anak perempuan 2,846 kali perkiraan resikonya mengalami obesitas dibandingkan dengan anak laki-laki.

Pada kelompok umur ≤9 tahun proporsi kejadian obesitas adalah 33,3%, sedangkan pada kelompok umur >9 tahun proporsi obesitas adalah 47,8%. Hasil analisis statistik diperoleh nilai p = 0,072, yaitu menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014.

Proporsi kejadian obesitas terjadi lebih tinggi pada anak yang mempunyai ibu tanpa riwayat obesitas adalah 46,9%. Hasil analisis statistik diperoleh nilai p = 0,124 yang menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat ibu dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014.

Sedangkan proporsi obesitas pada anak yang memiliki ayah dengan riwayat obesitas sebesar 26,8% .Hasil analisis statistik diperoleh nilai p = 0,002 yang menunjukkan terdapat hubungan antara riwayat ayah dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014. RP kejadian obesitas adalah 0,348 dengan 95% CI (0,175-0,689) artinya anak dengan ayah yang memiliki riwayat obesitas 0,348 kali perkiraan resikonya mengalami obesitas dibandingkan dengan siswi dengan status gizi normal.


(52)

Proporsi kejadian obesitas terjadi lebih banyak pada anak dengan kedua orangtua yang memiliki riwayat obesitas, yaitu 59%. Sedangkan pada anak dengan orang tua yang tidak memiliki riwayat obesitas proporsi obesitas lebih kecil, yaitu 33,0%. Hasil analisis menunjukkan nilai p= 0,004.Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat keturunan kedua orang tua dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014. RP anak dengan riwayat kedua orang tua menderita obesitas adalah 2,914 dengan 95% CI (1,317-6,167), artinya anak dengan kedua orang tua memiliki riwayat obesitas 2,914 kali perkiraan resiko mengalami obesitas dibandingkan dengan anak yang kedua orang tua tidak

memiliki riwayat obesitas.

Proporsi kejadian obesitas lebih besar pada anak dengan uang saku lebih dari Rp.8500 per hari, yaitu 47,8%. Hasil analisis statistik diperoleh nilai p = 0,062. Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara uang saku dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014.

4.2.6. Hubungan Frekuensi Makan dengan Kejadian Obesitas

Dari hasil analisa frekuensi makan siswa dengan menggunakan kuisioner food frequency kemudian dilakukan scoring sesuai jenis makanan dan dikategorikan berdasarkan masing-masing skor maksimal, maka hubungan frekuensi makan meliputi jenis bahan makanan karbohidrat, protein, sayuran, buah, minuman, dan fastfood dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah:


(53)

Tabel 4.7. Tabulasi Silang Frekuensi Makan dengan Obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014

No Jenis Makanan Obesitas Tidak Obesitas Total p RP

95% CI

f % F % f %

1. Sumber Karbohidrat

- Tinggi - Rendah 6 54 20,0 44,6 24 67 80,0 55,4 30 121 100,0 100,0 0,014 0,310 (0,118-0,813)

2. Sumber Protein

- Tinggi - Rendah 22 38 34,4 43,7 42 49 65,6 56,3 64 87 100,0 100,0 0,248 0,675 (0,346- 1,317)

3. Sumber Sayuran

- Rendah - Tinggi 49 11 38,0 50,0 80 11 62,0 50,0 139 22 100,0 100,0 0,287 0,613 (0,247-1,519)

4. Sumber Buah

- Rendah - Tinggi 33 27 39,3 40,3 51 40 60,7 59,7 84 67 100,0 100,0 0,899 0,959 (0,498-1,847)

5. Sumber Minuman

- Tinggi - Rendah 23 37 32,4 46,3 48 43 77,6 53,7 71 80 100,0 100,0

0,082 0,557

(0,287-1,081)

6. Sumber Fast food

- Tinggi - Rendah 9 51 33,4 41,1 18 73 66,6 58,9 27 134 100,0 100,0

0,453 0,716

(0,298-1,719)

Berdasarkan tabel di atas diketahui sebagian besar kelompok anak dengan konsumsi karbohidrat rendah tidak mengalami obesitas, yaitu sebesar 54,4%. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0,014 yang artinya terdapat hubungan antara frekuensi makan sumber


(54)

karbohidrat terhadap kejadian obesitas. Nilai RP adalah 0,334 yang menunjukkan bahwa anak dengan frekuensi makan sumber karbohidrat tinggi 0,334 kali perkiraan resikonya menderita obesitas jika dibandingkan dengan anak yang frekeunsi makan sumber karbohidrat rendah.

Sedangkan pada sumber protein, minuman, dan fastfood proporsi anak obesitas lebih besar terjadi pada kelompok anak yang konsumsi protein, minuman, dan fastfood rendah, yaitu masing-masing 43,7%, 46,2%, dan 41,1%. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara sumber protein,minuman, dan fastfood dengan nilai p berturut-turut 0,248, 0,082, dan 0,453.

Pada kelompok makanan sayur, proporsi obesitas lebih banyak terjadi pada kelompok anak dengan konsumsi sayur rendah, yaitu 50,0%. Hasil uji statistik menunujukkan tidak terdapat hubungan antara frekuensi makan sayur dengan kejadian obesitas, dengan nilai p=0,287. Sedangkan pada kelompok makanan buah, sebagian besar anak yang tingkat konsumsi buah buahan tinggi tidak mengalami obesitas, yaitu sebanyak 59,7%. Hasil analisis juga menunjukkan tidak terdapat hubungan antara konsumsi buah-buahan dengan kejadian obesitas, dengan nilai

p=0,899.

4.2.7. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas

Hubungan aktivitas fisik, baik aktivitas kurang aktif maupun aktivitas fisik aktif dengan obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


(55)

Tabel. 4.8. Tabulasi Silang Aktivitas Fisik dengan Obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014

No Aktivitas Fisik Obesitas Tidak Obesitas

Total p RP 95% CI

f % F % f %

1. Aktivitas Fisik

- Kurang Aktif - Aktif

30

30

57,7

30,3

22

69

42,3

69,7

52

99

100,0

100,0

0,001

3,136 (1,562-6,300)

Dari tabel 4.8 di atas, ditemukan proporsi obesitas terjadi lebih besar pada anak dengan aktivitas fisik kurang aktif, yaitu sebesar 57,7%. Sedangkan pada anak yang aktivitas fisik aktif, prevalensi obesitas terjadi lebih rendah, yaitu hanya 30,3%. Anak yang memiliki aktivitas fisik aktif, yaitu yang memiliki kegiatan fisik sedang dan berat di atas rata-rata memiliki kecenderungan tidak mengalami obesitas, dengan proporsi sebanyak 69,7%.

Hasil analisis chi-square ditemukan nilai p=0,001. Artinya, aktivitas fisik anak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian obesitasdi SD Harapan 3 Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. RP anak dengan aktivitas fisik kurang aktif jika dibandingkan dengan anak yang aktivitas fisik aktif, adalah 3,136 dengan 95% CI (1,562-6,300). Hal tersebut menunjukkan jika anak dengan aktivitas fisik kurang aktif 3,136 kali perkiraan resiko mengalami obesitas jika dibandingkan dengan anak yang memiliki aktivitas fisik yang aktif.


(56)

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Prevalensi Kejadian Obesitas

Berdasakan data berat badan dan tinggi badan anak yang telah dihimpun dan dihitung prevalensi kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang tahun 2014 adalah 39,7%, sedangkan sisanya 60,3% tidak obesitas. Sebanyak 60 dari 151 siswa SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang tahun 2014 menderita obesitas, dan sisanya yaitu 91 siswa memiliki tidak menderita obesitas.

Jika dibandingkan dengan angka nasional, prevalensi obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang tahun 2014 termasuk tinggi, yaitu hampir lima kali prevalensi obesitas nasional anak usia sekolah, yaitu sebesar 8,8% (Riskesdas, 2013). Sumatera Utara juga termasuk dalam provinsi yang memiliki prevalensi obesitas anak usia sekolah di atas angka prevalensi nasional (Riskesdas, 2013). Di kota Medan, prevalensi obesitas pada anak sekolah pada tahun 2007 mencapai 17,75% (Ariani, 2007).

Prevalensi obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang pada tahun 2011 adalah 19% (Putri, 2011). Artinya terjadi peningkatan prevalensi obesitas yang sangat siginifikan, yaitu 19% pada tahun 2011 menjadi 39,7% pada tahun 2014. Peningkatan prevalensi obesitas tersebut terjadi hampir lebih dari dua kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun. Prevalensi obesitas di SD Harapan 3 yang tinggi merupakan masalah serius karena akan memengaruhi produktivitas dan kesehatan anak.

Dampak obesitas pada anak umumnya mungkin masih terbatas pada gangguan psikososial, yaitu keterbatasan dalam pergaulan, aktivitas fisik, lebih suka menyendiri, dan memuaskan dirinya dengan bersantai dan makan (Anggrainy, 2008). Obesitas juga memiliki pengaruh


(57)

terhadap prestasi belajar anak. Anak yang obesitas cenderung memiliki nilai yang kurang dibandingkan dengan anak yang tidak obesitas dengan nilai efektivitas 45,7% (Ahmadah, 2013). Penelitian di Jepang menunjukkan satu dari tiga anak yang mengalami obesitas akan tumbuh menjadi orang dewasa yang juga mengalami obesitas (WHO, 2011). Obesitas merupakan masalah yang serius karena akan berlanjut hingga usia dewasa dan merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit metabolik dan degeneratif seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoartritis, dan sebagainya (Kementerian Kesehatan RI, 2012).

Obesitas merupakan gangguan kesehatan kompleks karena penyebab diantaranya terkait faktor hereditas, pilihan makanan, aktivitas fisik, dan pengaruh media (Haines et al, 2007). Faktor genetik meskipun diduga juga berperan tetapi tidak dapat menjelaskan terjadinya peningkatan prevalensi obesitas (Kemenkes, 2012). Ketidakseimbangan antara pola makan, perilaku makan dan aktivitas fisik terutama yang berkaitan dengan perubahan gaya hidup yang mengarah pada sedentary life style juga memengaruhi kejadian obesitas pada anak. Dalam penelitian ini, faktor yang memiliki hubungan terhadap kejadian obesitas di SD Harapan 3 Delitua Kabupaten Deliserdang tahun 2014 adalah jenis kelamin, riwayat ayah, riwayat keturunan dari kedua orang tua, frekuensi makan karbohidrat, dan aktivitas fisik yang kurang aktif.

5.2. Hubungan Karateristik Anak dengan Obesitas

Hubungan karateristik anak yang dianalisis meliputi jenis kelamin,umur, riwayat orangtua, dan uang saku dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 adalah sebagai berikut:


(58)

Proporsi tertinggi kejadian obesitas terjadi pada anak dengan kelompok umur lebih dari sembilan tahun, yaitu 47,8%, dan terendah pada kelompok umur kurang dari sembilan tahun yaitu 33,3%. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh nilai p= 0,072. Artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian obesitas. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat perbedaan proporsi obesitas yang signifikan baik pada anak umur kurang dari sembilan tahun maupun lebih dari sembilan tahun.

Menurut Wang (2007) umur anak tidak memiliki hubungan terhadap kejadian obesitas di Chicago dengan nilai p=0,820. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Rahmawati (2009) yang menyatakan proporsi obesitas di SD Al Azhar Jakarta tahun 2009 terjadi paling besar pada kelompok anak >10 tahun. Umur anak tidak memiliki hubungan terhadap kejadian obesitas dengan nilai p=0,193.

Kelompok anak, baik pada usia pertengahan 5-10 tahun maupun remaja awal yaitu sekitar 10-14 tahun merupakan kelompok usia yang berisiko mengalami masalah gizi baik masalah gizi kurang maupun gizi lebih (Sartika, 2011). Meskipun begitu anak usia 6-12 tahun mengalami masa perkembangan dan pertumbuhan yang lebih stabil dibandingkan bayi dan balita. Pertumbuhan fisiknya terlihat lebih lambat, tetapi perkembangan motorik, kognitif dan emosi sosial mulai matang.

Sedangkan menurut Dietz (1995) terdapat tiga titik kritis usia perkembangan yang memengaruhi kerentanan seseorang terhadap obesitas, yaitu pada awal kelahiran, usia 5-7 tahun, dan usia dewasa. Pada anak usia 5-7 tahun terjadi perkembangan jaringan lemak yang cukup pesat, sehingga jika terjadi obesitas pada usia tersebut akan cenderung menetap dan menimbulkan komplikasi yang lebih jauh lagi. Sedangkan pada usia 8-15 tahun, jaringan lemak berkembang konstan.


(59)

5.2.2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas

Proporsi tertinggi kejadian obesitas terjadi pada anak berjenis kelamin perempuan yaitu 50,6%, dan terendah pada anak berjenis kelamin laki-laki yaitu 49,4%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,003. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014. Ratio Prevalence (RP) kejadian obesitas pada anak berjenis kelamin perempuan dibanding dengan anak berjenis kelamin laik-laki adalah 2,846 dengan 95% CI (1,428-5,670) artinya anak berjenis kelamin perempuan 2,846 kali perkiraan resikonya mengalami obesitas bila dibandingkan dengan anak berjenis kelamin laik-laki.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Malik & Bakir di United Arab Emirates pada tahun 2006 yang menyatakan proporsi kelebihan berat badan pada anak perempuan (5-17 tahun) lebih tinggi dibanding anak laki-laki. Wang (2001) juga menyatakan prevalensi obesitas di Amerika Serikat, China, dan Rusia juga lebih tinggi terjadi pada anak perempuan dibandingkan pada anak laki-laki.

Menurut WHO (2011), perempuan cenderung mengalami peningkatan penyimpanan lemak. Perempuan memiliki kecenderungan mengonsumsi sumber karbohidrat yang lebih sering sebelum masa pubertas,sementara laki-laki lebih cenderung mengonsumsi makanan yang kaya protein. Selain itu, perempuan mengontrol kelebihan energi sebagai lemak simpanan, sedangkan laki-laki menggunakan kelebihan energinya untuk mensintesis protein (Sugianti, 2009)

Jenis kelamin memengaruhi respon terhadap aktivitas fisik yang dilakukan (Eipstein, 2001). Pada studi yang dilakukan di New York tahun 2001 tersebut, anak laki-laki obesitas dengan latihan aktivitas fisik yang rutin selama dua belas bulan dapat menurunkan berat badan


(60)

yang signifikan, sedangkan pada anak perempuan dengan latihan aktivitas yang sama tidak terjadi penurunan berat badan yang signifikan.

Namun beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda. Penelitian Sartika pada anak usia 5-15 tahun di Indonesia tahun 2011 menyatakan anak laki-laki lebih beresiko 1,390 kali lebih besar menderita obesitas dibanding anak perempuan. Ariani (2007) menyatakan proporsi kejadian obesitas pada anak usia sekolah dasar di Kota Medan lebih besar pada anak laki-laki, yaitu sebesar 10,75% dan pada anak perempuan hanya sebesar 7,5%. Penelitian Prihartini (2007) juga menyatakan proporsi kejadian obesitas pada anak laki-laki lebih besar, yaitu 7,4% sedangkan anak perempuan hanya 4,4%.

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kejadian obesitas pada anak. Namun, seberapa jauh hubungan antara jenis kelamin berhubungan dengan obesitas masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

5.2.3. Hubungan Riwayat Keturunan dengan Obesitas

Dari hasil olah data yang dilakukan, obesitas lebih banyak terjadi pada anak dengan ibu yang tidak memiliki riwayat obesitas, yaitu 46,9%, dan terendah pada anak dengan ibu obesitas, yaitu 34,5%. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,124. Ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat ibu dengan kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014.

Hal ini disebabkan karena tidak terdapat perbedaan proporsi obesitas yang signifikan baik pada anak dengan riwayat ibu obesitas maupun dengan ibu tanpa riwayat obesitas. Dari enam puluh anak yang mengalami obesitas, hanya 30 anak yang memiliki ibu dengan riwayat obesitas.


(61)

Juga sebaliknya tidak terdapat proporsi perbedaan yang signifikan pada anak IMT normal dengan riwayat ibu obesitas, yaitu 65,5% dan ibu tanpa riwayat obesitas 53,1%.

Penelitian Anggrainy (2008) pada siswa TK di Bogor juga menunjukkan tidak terdapat hubungan antara riwayat obesitas pada ibu terhadap kejadian obesitas pada anak dengan nilai p = 0,123. Dari 41 anak yang mengalami obesitas, hanya 7 orang yang memiliki ibu dengan riwayat obesitas sedangkan sisanya 34 anak dengan ibu tanpa riwayat obesitas.

Sedangkan bila dilihat dari riwayat ayah, proporsi tertinggi kejadian obesitas terjadi pada anak dengan ayah yang tidak obesitas, yaitu 51,3%. Dan terendah pada anak dengan ayah obesitas, yaitu 26,8% Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai

p = 0,002. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat ayah dengan

kejadian obesitas di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014. Meski terdapat hubungan, RP kejadian obesitas pada anak dengan ayah yang memiliki riwayat obesitas dibandingkan dengan anak dengan ayah tanpa riwayat obesitas sangat kecil, yaitu 0,348 dengan 95% CI (0,175-0,689). Artinya anak dengan ayah yang memiliki riwayat obesitas 0,348 kali perkiraan resikonya mengalami obesitas dibandingkan dengan siswi dengan status gizi normal.

Jika dilihat dari kedua orang tua yang sama sama memiliki riwayat obesitas, maka ditemukan terdapat 23 orang anak obesitas yang memiliki ayah dan ibu yang juga obesitas. Hasil analisis menunjukkan nilai p= 0,004 yang artinya terdapat hubungan antara riwayat keturunan dari kedua orang tua terhadap kejadian obesitas. RP anak yang kedua orangtua memiliki riwayat obesitas jika dibandingkan dengan anak yang kedua orang tua tidak memiliki riwayat obesitas adalah 2,914 dengan 95% CI (1,317-6,167). Artinya, anak dengan riwayat obesitas pada kedua


(1)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Alhamdulillah. Adalah sebuah kelegaan yang luar biasa ketika penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang berjudul Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas Di SD Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu drh. Rasmaliah, M.Kes selaku Ketua Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Drh. Hiswani, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing, memberik kritik dan saran dalam penyusunan skripsi.

4. Ibu Ernawati Nasution, SKM.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing, memberi kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Jemadi, M.Kes selaku Dosen penguji I yang telah memberi kritik dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu drh. Rasmaliah, M.Kes selaku Dosen Penguji II yang telah memberi kritik dalam penyusunan skripsi ini.


(2)

7. Ibu Asfriyati, SKM.,M.Kes selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

8. Ibu Ratna Uli Tumanggor yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh dosen dan staf/pegawai yang banyak membantu penulis dalam proses perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

10. Bapak Drs.Anwar Kepala Sekolah SD Harapan 3 beserta para guru yang telah membantu penulis selama penelitian.

11. Kedua orang tua, Ayahanda Henry Saragih dan Ibunda Mazdalifah atas cinta, kasih sayang serta doa yang tak pernah putus. Adinda Mujahid Widian Saragih, atas dukungan dan semangatnya.

12. Seluruh keluarga besar, baik Keluarga Besar Saragih dan Pungkut.nenek,opung, hingga para bou, uda, tulang, dan sepupu-sepupu yang terus mendoakan atau menanyakan penulis sehingga penulis semakin giat menyelesaikan skripsi.

13. Bapak dan Ibu guru semasa SD, SMP,SMA, yang tanpa mereka penulis tidak mungkin sampai di jenjang perkuliahan. Terimakasih atas do’a dan dukungannya kepada penulis. 14. Seluruh penghuni rumah tanpa jeda, SUARA USU tempat penulis berproses dan

mengembangkan diri. Terutama teman-teman tersayang, Ipak Ayu, Hadissa primanda, Debora Blandina, Febri Hardiansyah, Baina Bestari, dan Sri Handayani. Awak Litbang choi, guster, renti, freddick, shella, mumu, maaf karena tidak bisa sama-sama wisuda. 15. Iqbal Damanik, atas dukungan, doa, dan semangat


(3)

16. Teman-teman tersayang selama masa perkuliahan, Putri Rahayu Nasution, M Sutan Reza, Ahmad Syukroni, Tisha Lazuana, Ziad Husaini, Ahmad Irfandi, senang mengenal kalian. Semoga kita bisa bersama-sama menggapai mimpi kita. Kakanda Fauzi Ariansyah, Budi Santoso Sitepu, terimakasih karena sering menjadi tempat diskusi penulis

17. Teman-teman seperjuangan sepeminatan epidemiologi, Kiky, Ebi, Sylvana, Melyana, Isri, Nina, Imel, dan lain-lain.

18. Keluarga Besar Forum Indonesia Muda, baik embemers Forum Indonesia Muda 16 dan Forum Indonesia Muda Regional Sumatera Utara.

Terakhir, penulis ingin berterimakasih kepada adik-adik obesitas, karena kalian, skripsi ini ada. Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan serta masih diperlukan penyempurnaan, hal ini tidak terlepas dari keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.

Medan, Oktober 2014 Penulis


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA... 8

2.1 Obesitas Pada Anak ... 8

2.2 Anak Usia Sekolah ... 9

2.3 Epiemiologi Obesitas ... 10

2.3.1 Berdasarkan Tempat ... 11

2.3.2 Berdasarkan Waktu ... 12

2.3.3 Berdasarkan Orang ... 13

2.3.3.1 Berdasarkan Umur ... 13

2.3.3.2 Berdasarkan Jenis Kelamin ... 13

2.4 Pengukuran Obesitas ... 14

2.5 Dampak Obesitas Pada Anak ... 15

2.6 Determinan Obesitas ... 18

2.7 Pencegahan Obesitas ... 25

2.7.1 Pencegahan Primer ... 25

2.7.2 Pencegahan Sekunder ... 26

2.7.3 Pencegahan Tersier ... 27

2.8 Kerangka Konsep ... 27

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 28

3.1. Jenis Penelitian ... 28

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... . . 28

3.2.1 Lokasi Penelitian ... ... 28

3.2.2.Waktu Penelitian ... ... 28

3.3. Populasi Penelitian ... ... 28

3.3.1. Populasi ... . 28

3.3.2. Sampel... . 29

3.4. Metode Pengumpulan Data………. ... . 30

3.4.1. Data Primer….. ... . 30

3.4.2. Data Sekunder………. 30


(5)

3.6. Aspek Pengukuran ... … 32

3.7.Analisa Data ... … 35

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 37

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 37

4.2. Hasil Penelitian ... 37

4.2.1. Prevalensi Kejadian Obesitas ... 37

4.2.2.Karateristik Responden ... 38

4.2.3.Frekuensi Makan ... 39

4.2.3.1.Jenis dan Frekuensi Makan ... 39

4.2.3.2. Kebiasaan Membawa Bekal ... 42

4.2.4.Aktivitas Fisik ... 43

4.2.5 Hubungan Karateristik Anak dengan Obesitas ... 44

4.2.6 Hubungan Frekuensi Makan dengan Obesitas ... 46

4.2.7 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas ... 48

BAB 5 PEMBAHASAN... 49

5.1. Prevalensi Kejadian Obesitas ... 49

5.2. Hubungan Karateristik Anak dengan Obesitas ... 51

5.2.1. Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas………... ... ... 51

5.2.2. Hubungan Umur dengan Kejadian Obesitas……….…. ... 52

5.2.3. Hubungan Riwayat Keturunan dengan Obesitas……... ... 54

5.2.4. Uang Saku dengan Obesitas.……… ... 55

5.3. Hubungan Frekuensi Makan dengan Obesitas……… ... 57

5.3.1 Hubungan Frekuensi Makan Karbohidrat dengan obesitas ... 57

5.3.2. Hubungan Frekuensi Makan Protein dengan Obesitas ... 58

5.3.3. Hubungan Frekuensi Makan Sayuran dengan Obesitas…….. .. 60

5.3.4. Hubungan Frekuensi Makan Buah-buahan dengan Obesitas…. 62

5.3.5. Hubungan Frekuensi Minuman dengan Obesitas ... 63

5.3.6. Hubungan Frekuensi Makan Fastfood dengan Obesitas………. 64

5.3.7. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas……… .. . 65

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

6.1. Kesimpulan ... 68

6.2. Saran….. ... 69 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Kuesioner Penelitian 2. Master Data

3. Output Analisis Univariat dan Bivariat 4. Surat Izin Penelitian


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1. Distribusi Proporsi Prevalensi Obesitas Di SD Harapan 3

Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 201 ... 36 Tabel 4.2. Distribusi Proporsi Karakeristik Anak Di SD Harapan 3

Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 ... 37 Tabel 4.3. Distribusi Proporsi Frekuensi Makan Di SD Harapan 3

Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 ... 39 Tabel 4.4. Distribusi Proporsi Membawa Bekal Di SD Harapan 3

Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 ... 42 Tabel 4.5. Distribusi Proporsi Aktivitas Fisik Di SD Harapan 3

Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang Tahun 2014 ... 43 Tabel 4.6. Tabulasi Silang Karakteristik anak dengan Obesitas Di SD

Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten

Deliserdang Tahun 2014 ... 44 Tabel 4.7. Tabulasi Silang Frekuensi Makan dengan Obesitas Di SD

Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang

Tahun 2014 ... 46 Tabel 4. 8. Tabulasi Silang Aktivitas Fisik dengan Obesitas Di SD

Harapan 3 Kecamatan Delitua Kabupaten Deliserdang