Presentasi Kelas Kelompok teams Permainan games puzzle

commit to user 7 Menurut Mohamad Nur 2005: 40 model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah teknik pembelajaran yang sama seperti STAD dalam setiap tahap pembelajarannya kecuali dalam satu tahap yaitu sebagai ganti kuis dan sistem skor perbaikan individu, TGT menggunakan turnamen permainan akademik. Dalam turnamen itu siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu. TGT adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Menurut Fengfeng Ke dan Barbara Grabowski 2007: 257 menyatakan bahwa “TGT cooperation is more effective than interpersonal competition in facilitating positive maths attitudes, but not in promoting maths performance .” Pembelajaran kooperatif tipe TGT sangat efektif untuk bersaing antar individu dan juga untuk memudahkan siswa berpikir positif dalam matematika tetapi tidak dalam mempromosikan pembelajaran matematika. TGT memiliki kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya karena mudah divariasikan dengan berbagai media pembelajaran. Kelebihan dari TGT yang lain dapat meningkatkan rasa percaya diri, kekompakan hubungan antar anggota kelompok, waktu kegiatan belajar mengajar lebih singkat dan keterlibatan siswa lebih optimal. Menurut Slavin 2008: 166 komponen utama dalam pembelajaran TGT adalah:

a. Presentasi Kelas

Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan commit to user 8 membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.

b. Kelompok teams

Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. Setelah presentasi kelas, kegiatan kelompok adalah diskusi antar anggota, saling membandingkan jawaban, memeriksa dan mengoreksi kesalahan konsep anggota kelompok. Kelompok merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran TGT. Selama belajar dalam kelompok masing-masing siswa bertugas untuk mempelajari lembar kerja yang diberikan oleh guru dan saling membantu apabila ada teman sekelompoknya yang belum menguasai materi pelajaran. Diskusi ini meningkatkan komunikasi dua arah antar siswa dan guru.

c. Permainan games puzzle

Game yang digunakan dalam penelitian ini adalah puzzle. Puzzle berasal dari bahasa Perancis kuno Apose, yang berarti membingungkan Anonim, 2010:1. Puzzle merupakan permainan edukatif dengan sistem bongkar pasang tujuannya menggabungkan beberapa potongan-potongan atau bentuk. Permainan ini dirancang untuk mengembangkan kemampuan siswa belajar sejumlah keterampilan. Misalnya melatih motorik halus, melatih ketrampilan kognitif, dengan bermain puzzle siswa akan mencoba memecahkan masalah. Puzzle dapat dimainkan perseorangan atau kelompok dengan mengumpulkan poin berdasarkan kepingan puzzle yang dapat disusun dengan benar dan tepat pada kotak kosong yang telah disediakan. Permainan yang dilakukan oleh siswa secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial anak. Dalam kelompok anak akan saling menghargai, saling membantu dan berdiskusi satu sama lain. Bermain puzzle seperti sedang mengikuti acara kuis tebak kata berhadiah oleh karena itu saat permainan berlangsung suasana diusahakan kondusif dan semenarik mungkin. Supaya dapat menyusun dengan benar, diperlukan koordinasi commit to user 9 dan kerja sama kelompok sehingga kontribusi individu sangat menentukan keberhasilan tim. Penguasaan materi pelajaran dan partisipasi siswa merupakan modal untuk bertanding. Penguasaan materi yang luas dapat membantu siswa menyusun kepingan puzzle dengan benar. Suasana yang menarik atau menyenangkan menyebabkan siswa bersemangat dan dapat berpartisipasi secara optimal. Manfaat penggunaan media puzzle: 1 Meningkatkan keterampilan kognitif Keterampilan kognitif cognitive skill berkaitan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah. Puzzle adalah permainan yang menarik, dengan bermain puzzle siswa akan mencoba memecahkan masalah. 2 Meningkatkan keterampilan motorik halus Keterampilan motorik halus fine motor skill berkaitan dengan kemampuan siswa menggunakan otot-otot kecilnya khususnya tangan dan jari-jari tangan. Dengan bermain puzzle tanpa disadari siswa akan belajar secara aktif menggunakan jari-jari tangannya. Supaya puzzle dapat tersusun membentuk bagian-bagian puzzle harus disusun secara hati-hati. 3 Meningkatkan Keterampilan Sosial Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Puzzle yang dilakukan oleh siswa secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial siswa. Dalam kelompok siswa akan saling menghargai, saling membantu dan berdiskusi satu sama lain. Sry 2010: 1 Adapun konsep bermain sambil belajar seringkali disalahkan oleh orang tua. Orang tua sering berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan menjadikan anak malas bekerja dan bodoh. Pendapat itu kurang bijaksana,karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa perminan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak. Penggunaan puzzle diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan respons siswa. Belajar sambil bermain tidak selalu berakibat buruk pada prestasi commit to user 10 belajar siswa karena penyajian materi melibatkan siswa agar aktif dalam belajar dan bermain bersama kelompoknya sehingga memberikan kontribusi pada peningkatan respons siswa dalam belajar biologi. Contoh papan puzzle seperti pada Gambar 1. Gambar 1. Skema papan puzzle Penguasaan materi pelajaran merupakan modal untuk bertanding dalam permainan ini. Dengan penguasaan materi yang luas siswa dapat menyusun kartu- kartu puzzle dengan mudah. Adanya suasana yang menarik atau menyenangkan menyebabkan para siswa bersemangat dan memacu mereka untuk melakukan yang terbaik.

d. Tournament

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIID SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 2011

0 2 69

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 16

PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SAWIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 2 5

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 3 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 7

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TGT (Teams Games Tournaments) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA BIOLOGI KELAS VIIIB SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 2 7

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (Teams Games Tournament) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII PK SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/201

0 0 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 21

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Group Investigation untuk Meningkatkan Kemampuan Afektif Siswa dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 2010 2011 | Harlita | Bio-Pedagogi 5512 11811 1 SM

0 0 9