Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

31 ≠ ≠ tersebut sehingga transaksi ini akan meningkatkan trading volume activity. Sebaliknya, jika investor menilai reverse split sebagai sinyal negatif maka investor tidak akan memperjualbelikan saham perusahaan tersebut sehingga reverse split tidak dapat meningkatkan trading volume activity. Berdasarkan uraian teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu yang dikemukakan oleh peneliti, maka kerangka konseptual pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian teoritis yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan abnormal return pada saat sebelum dan sesudah reverse stock split. 2. Terdapat perbedaan trading volume activity pada saat sebelum dan sesudah reverse stock split. Abnormal Return Sebelum Reverse Stock Split Trading Volume Activity Sebelum Reverse Stock Split Abnormal Return Sesudah Reverse Stock Split Trading Volume Activity Sesudah Reverse Stock Split Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring berkembangnya pasar modal di Indonesia, maka kebutuhan informasi yang berkaitan tentang instrumen-instrumen pasar modal sangatlah penting. Informasi diperlukan sebagai pertimbangan bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Pengambilan keputusan berkaitan dengan pemilihan portofolio investasi yang menguntungkan dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggung investor. Informasi berguna untuk mengurangi ketidakpastian yang akan terjadi, sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi private Syaichu dan Puspito, 2007. Salah satu informasi penting di pasar modal adalah corporate action. Aksi korporasicorporate action CA adalah tindakan strategis yang dilakukan oleh emiten yang secara signifikan mempengaruhi jumlah dan harga efek saham atau obligasi yang diterbitkan oleh emiten Profit Buletin, 2014. Aksi korporasi dapat dibedakan menjadi aksi korporasi yang menyebabkan efek dilusi dan tidak menyebakan efek dilusi. Efek dilusi adalah berkurangnya komposisi kepemilikan saham investor akibat adanya penambahan saham baru. Aksi korporasi yang menyebabkan efek dilusi diantaranya adalah right issue dan stock dividend, Universitas Sumatera Utara