Persepsi bank tentang SOP Kendala Bank terhadap KUR Pertimbangan penyaluran KUR

+,-.0123. +,-+,.+012345676 89539+-+:+567 84 b.2.3 Tingkat Bunga Persepsi tentang tingkat bunga yang dibebankan perbankan pada nasabah merupakan faktor yang dianggap menentukan penyaluran KUR. Persepsi debitur KUR Retail terhadap tingkat bunga KUR dapat dilihat pada grafik. Grafik 4.38 Tingkat bunga KUR Retail Sumber : Data diolah Berdasarkan data pada grafik dapat dilihat bahwa 84 responden debitur KUR Retail merasa keberatan dengan tingkat bunga yang dibebankan bank, hanya 16 responden yang menyatakan tidak keberatan. Dalam hal ini bisa dikatakan tingkat bunga KUR Retail dinilai masih tinggi oleh nasabah sehingga perlu diturunkan.

c. Persepsi bank tentang SOP

SOP Standard Operating Prosedur KUR merupakan pegangan perbankan dalam menyalurkan kredit. Bank penyalur harus menyalurkan kredit sesuai dengan SOP. SOP bisa saja menjadi faktor penghambat atau pendukung dalam +,-.0123. +,-+,.+012345676 89539+-+:+567 85 percepatan penyaluran KUR kepada masyarakat. Untuk mengetahui persepsi perbankan di lokasi kajian tentang SOP KUR dapat dilihat pada grafik berikut; Grafik 4.39 Persepsi perbankan di lokasi kajian tentang SOP KUR Sumber : Data diolah Mencermati grafik diatas dapat dilihat 60 responden perbankan menyatakan tidak keberatan dengan SOP, sedangkan 30 responden menyatakan ragu ragu, namun terdapat 10 responden menyatakan keberatan dengan SOP.

d. Kendala Bank terhadap KUR

Beberapa permasalahan terkait dengan KUR yang menjadi kendala dalam penyaluran KUR terkait dengan : BI Checking, persyaratan debitur baru, KUR dianggap sebagai hibah, koordinasi dengan instansi, kesulitan membiayai petani dan nelayan, dan pembayaran klaim penjaminan. Respon responden terhadap hal tersebut dapat dilihat pada grafik. +,-.0123. +,-+,.+012345676 89539+-+:+567 86 Grafik 4.40 Kendala Bank terhadap KUR Sumber : Data diolah Dari grafik di atas diketahui, permasalahan perbankan sulit menyalurkan KUR sehingga menjadi kendala dalam pemberian kredit 26,7 menyatakan terkait dengan mendapatkan debitur yang belum pernah mendapatkan kredit, 26,7 lainnya menyatakan masalah jaringan dalam menjangkau debitur, 23,3 menyatakan tidak adanya agunan KUR Retail, 20 terkait dengan BI Cheking dan hanya 3,3 terkait dengan faktor pemahaman nasabah yang keliru.

e. Pertimbangan penyaluran KUR

Secara umum team mengidentifikasi beberapa faktor yang paling dipertimbangkan perbankan dalam memberikan kredit diantaranya adalah; • Kelayakan proposal usaha • Pangsa pasar • Ketersediaan jaminan • Kinerja keuangan • Faktor lain +,-.0123. +,-+,.+012345676 89539+-+:+567 87 Untuk mengetahui hal yang dikemukakan diatas, maka pendapat responden perbankan dapat dicermati grafik berikut: Grafik 4.41 Faktor Pertimbangan Perbankan dalam realisasi KUR Sumber : Data diolah Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa proposal yang baik menjadi pertimbangan utama hal ini dinyatakan 46.7 responden, kemudian perbankan melihat pada ketersediaan jaminan dinyatakan oleh 33.3 responden, baru kemudian terhadap kinerja keuangan dinyatakan oleh 20 responden. Dalam hal ini jaminan masih merupakan faktor penentu perbankan dalam menyalurkan KUR. Walaupun kelayakan usaha dinilai baik namum ketersediaan jaminan meragukan maka perbankan akan mempertimbangkan pemberian kredit kepada debitur KUR Retail. .

f. Pendapat instansi terhadap KUR