+,-.0123.
+,-+,.+012345676 89539+-+:+567
46
Grafik 4.10 Tingkat NPL Kredit UMKM dan Kredit Total
Sumber: Bank Indonesia
4.1.4 Provinsi Kalimantan Selatan
Pada triwulan laporan laju peningkatan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM sedikit lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan total kredit,
mengakibatkan pangsa kredit UMKM terhadap total kredit bank umum di Kalimantan Selatan mengalami kenaikan tipis dari 66,96 menjadi 68,34. Namun
demikian, kredit UMKM yang disalurkan bank umum Kalimantan Selatan bergerak pada tren pertumbuhan yang terus melambat sejak triwulan IV-2008. Pada triwulan
III-2009 kredit UMKM hanya tumbuh 19,12 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 24,2.
Untuk mengetahui perkembangan kredit UMKM di Kalimantan Selatan dapat dilihat pada grafik 4.11.
+,-.0123.
+,-+,.+012345676 89539+-+:+567
47
Grafik 4.11 Perkembangan Kredit UMKM di Kalimantan Selatan Sumber: Bank Indonesia
Dilihat dari skala usaha yang dibiayai, sebagian besar kredit UMKM disalurkan kepada usaha kecil, dengan tingkat pertumbuhan 38,98, melambat
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 56,31. Penyaluran kredit kepada usaha menengah juga mengalami perlambatan yakni 9,52 menjadi
11,98 pada triwulan laporan. Sementara itu penyaluran kredit kepada usaha mikro pertumbuhannya meningkat dari 9,52 menjadi 11,98 pada triwulan
laporan. Melambatnya pertumbuhan kredit UMKM, antara lain disebabkan oleh semakin selektifnya perbankan dalam memilih calon debiturnya, sementara pelaku
UMKM sendiri masih ragu untuk mengajukan permohonan kredit baru ke bank terkait dengan kondisi usahanya yang belum banyak berkembang dalam tahun ini.
Perbankan cenderung meningkatkan penerapan prinsip kehati hatiannya mengingat kondisi perekonomian yang dinilai berisiko tinggi.
Dalam survei yang dilakukan Bank Indonesia Banjarmasin, mayoritas responden perbankan merasa kesulitan menemukan calon debitur yang potensial
dan didukung administrasi keuangan yang baik. Kondisi ini sebenarnya memperlihatkan bahwa upaya untuk memperluas akses UMKM kepada
pembiayaan perbankan masih menghadapi banyak kendala di lapangan, terutama
+,-.0123.
+,-+,.+012345676 89539+-+:+567
48
persoalan klasik kesulitan memenuhi persyaratan administrasi bank, pemenuhan agunan, dan suku bunga. Oleh karena itu sosialisasi perbankan dan administrasi
usaha yang bankable sangat diperlukan oleh pelaku UMKM. Selain itu program khusus kredit UMKM seperti KUR perlu diperluas dan dikembangkan sehingga
lebih mudah diterima oleh pelaku UMKM dan tidak terlalu berisiko bagi bank penyalur.
Untuk mengetahui penyaluran dana kredit UMKM pada sektor-sektor ekonomi dapat dilihat pada Grafik 4.12.
Grafik 4.12 Penyaluran dana Kredit UMKM pada sektor-sektor Ekonomi Sumber: Bank Indonesia
. Bila dicermati berdasarkan sektor ekonomi, sebagian besar kredit UMKM diserap oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran PHR, serta sektor ekonomi
lain-lain konsumtif yang secara keseluruhan mendominasi tidak kurang dari 79,46 portofolio kredit UMKM. Kondisi ini tidak banyak berubah dibanding
periode-periode sebelumnya.
+,-.0123.
+,-+,.+012345676 89539+-+:+567
49
4.1.5 Provinsi Sulawesi Utara