Kawasan Agropolitan Center Muara Beliti

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KAB. MUSI RAWAS 2005 - 2025 13 c. Adanya perencanaan kawasan dengan strategi perkembangan terpusat; d. Kondisi lahan berkontur tidak menjadi hambatan dalam perkembangan kota. Akan tetapi, Muara Beliti dapat diuntungkan dengan teknis arsitektur dan landscapenya; e. Terbangunnya sarana dan prasarana pusat perkantoran, tertatanya wilayah permukiman penduduk, dan terbangunnya akses pusat pemerintahan – pusat agropolitan – kota induk di lima distrik.

B. Kawasan Agropolitan Center Muara Beliti

Berdasarkan letak geografis, sumberdaya manusia dan alam, serta infrstruktur yang ada, maka Kecamatan Muara Beliti dapat dijadikan Agropolitan Center. Akan tetapi kondisi ideal kawasan ini belum terpenuhi semua dan masih terdapat permasalahan dalam pengembangannya, antara lain: a. Belum terhubungkannya berbagai kawasan rencana Pengembangan Agropolitan akibat rencana tata ruang kawasan agropolitan yang telah disusun belum terealisasi; b. Keterbatasan jaringan prasarana dan sarana fisik serta ekonomi dalam mendukung pengembangan kawasan agropolitan dan produk unggulan daerah; c. Sebagian besar wilayah pertanian belum mempunyai fasilitas kota yang dapat melayani kebutuhan sosial – ekonomi petani dan masyarakat di perdesaan; d. Perkembangan kelembagaan di perdesaan masih menghadapi banyak hambatan yang berkaitan dengan tingkat pendidikan, hambatan informasi dan komunikasi; e. Masih tersekat – sekatnya pembinaan agribisnis, dan pelaku sentral agribisnis petani mempunyai posisi tawar yang rendah; f. Belum tergalinya potensi dan peluang investasi di seluruh sektor karena kurangnya infrastruktur, sehingga para pengusaha lebih berminat menanam modalnya ke daerah-daerah yang telah maju; g. Masih terbatasnya akses petani dan pelaku usaha skala kecil terhadap modal pengembangan usaha, input produksi, dukungan teknologi, dan jaringan pemasaran, dalam upaya mengembangkan peluang usaha dan kerjasama investasi; h. Belum tumbuhnya jiwa enterpreneurship masyarakat perdesaan yang berbasis agraris. Akan tetapi masalah tersebut bukan merupakan harga mati untuk tidak ditetapkannya Muara Beliti sebagai Agropolitan Center. Estimasi dan proyeksi peluang pengembangannya pada masa mendatang juga menjadi pertimbangan tambahan, yaitu: a. Berkembangnya Agropolitan sesuai dengan Rencana tata ruang kawasan; b. Prasarana sarana fisik dan ekonomi dalam mendukung pengembangan kawasan agropolitan dan produk unggulan daerah telah tersedia; c. Investasi berkembang diseluruh sektor-sektor potensial. Dan para pengusaha mulai berminat menanamkan modalnya ke daerah-daerah tertinggal karena kondisi infrastruktur yang semakin baik; RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KAB. MUSI RAWAS 2005 - 2025 50 d. Mudahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan, sanitasi, dan air bersih, serta adanya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah. 2. 12. HUKUM dan POLITIK 2.12.1.Hukum Di Kabupaten Musi Rawas saat ini mempunyai kondisi penegakan hukum dan permasalahan-permasalahan sebagai berikut: a. Kurangnya sinergitas antar kelembagaan Pemkab Musi Rawas dengan lembaga hukum yang ada di Kabupaten Musi Rawas; b. Tidak sebandingnya luas wilayah dengan ketersediaan aparat hukum serta masih rendahnya kualitas sumberdaya aparatur menyebabkan lemahnya pengawasan dan penegakkan hukum di Kabupaten Musi Rawas; c. Tumpang tindih dan inkonsistensi peraturan-peraturan tingkat pusat dan daerah; d. Kurangnya independensi dan akuntabilitas kelembagaan hukum, serta transparansi dan independensi peradilan; e. Rendahnya kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum dan peraturan; f. Tingginya tingkat dan insiden tindak kriminalitas di wilayah Kabupaten Musi Rawas; dan adanya rasa kebanggaan melakukan tindak kriminal di suatu wilayah dalam Kabupaten Musi Rawas. Selama periode 2005-2025, diharapkan kondisi penegakan hukum di Kabupaten Musi Rawas akan menjadi: a. Tumbuhnya sinergitas antar kelembagaan Pemkab Musi Rawas dengan lembaga hukum yang ada di Kabupaten Musi Rawas; b. Meningkatnya jumlah dan kualitas aparat hukum sehingga pengawasan dan penegakkan hukum semakin tegas; c. Semakin meningkatnya independensi dan akuntabilitas kelembagaan hukum, serta transparansi dan independensi peradilan; d. Terus ditingkatkannya upaya berkelanjutan untuk meningkatkan transparansi dan independensi peradilan; e. Tingkat kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum dan peraturan telah tinggi; f. Timbulnya kesadaran dari masyarakat untuk menjaga keamanan lingkungan, dan menurunnya angka tindakan kriminalitas di wilayah Kabupaten Musi Rawas. 2.12.2.Politik Permasalahan-permasalahan mengenai politik di Kabupaten Musi Rawas adalah sebagai berikut: a. Tingginya potensi konflik antar kelompok di dalam masyarakat yang berafiliasi dengan partai politik yang berbeda;