Irigasi Telekomunikasi Sektor-Sektor Produksi A.

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KAB. MUSI RAWAS 2005 - 2025 35

2.5.5. Sektor-Sektor Produksi A.

Sektor Pertanian Lahan Basah Ada beberapa permasalahan yang dihadapi di bidang sektor produksi terutama pada pertanian lahan basah, yaitu: a. Lahan sawah setiap tahunnya berkurang akibat adanya alih fungsi lahan pertanian produktif; b. Kualitas hasil panen yang belum optimal dan rata-rata produksi padigabah adalah 1-2 TonHatahun dibawah standar, yaitu 6-7 TonhaThn; c. Masih banyak lahan sawah dengan Indeks Pertanaman IP 100 satu kali tanam setahun; d. Kurangnya debit air untuk pengairan dan cuaca yang semakin tidak menentu; e. Masih tingginya ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Dan hal ini diperparah dengan tingginya harga pupuk dan obat-obatan; f. Belum banyaknya penggunaan bibit unggul lokal, pemberian kredit tidak merata dan kurang efektifnya balai penyuluhan yang ada; g. Rendahnya harga hasil pertanian lahan basah domestik dan ekspor. Pada sisi lain, kesempatan usaha pertanian sebagai upaya penanggulangan krisis ekonomi belum menunjukkan efektivitasnya dan belum mendorong terwujudnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berkerakyatan dan berkelanjutan. Pengembangan agribisnis terutama holtikultura mempunyai peluangpotensi 6.109.796 3.769.055 6.868.795 4.287.838 7.703.766 4.972.722 8.652.896 5.729.312 1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000 8.000.000 9.000.000 2003 2004 2005 2006 Grafik Pendapatan per Kapita Kabupaten Musi Rawas atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003-2006 Pendapatan per Kapita dengan Migas Pendapatan per Kapita tanpa Migas RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KAB. MUSI RAWAS 2005 - 2025 28 Sehingga untuk 20 tahun ke depan, diharapkan ada perbaikan drainase di wilayah ini mencangkup: a. Semua jalan telah didukung oleh jaringan drainase sehingga tidak terjadi genangan air di jalan; b. Berkurangnya fasilitas drainase yang rusak akibat terbatasnya biaya pemeliharaan yang tersedia; c. Menurunnya kecenderungan untuk menempatkan pembangunan drainase dalam skala prioritas rendah.

D. Irigasi

Sebagai wilayah agraris, keberadaan jaringan irigasi merupakan prasarana ekonomi yang strategis. Kabupaten Musi Rawas mempunyai banyak sungai besar yang berasal dari TNKS, sehingga ketersediaan airnya masih relatif stabil. Namun demikian, pemanfaatannya untuk irigasi masih belum maksimal. Hal ini disebabkan besarnya investasi yang harus disediakan untuk pembangunan suatu bendungan atau jaringan irigasi. Di Kabupaten Musi Rawas masih berpotensi untukl dikembangkannya irigasi skala besar seperti bendungan Sungai Rawas. Adanya rencana ke depan untuk memanfaatkan potensi Sungai Rawas ditambah dengan pembangunan bendungan Sungai Lakitan yang sedang dibangun sekarang ini, akan menjadikan daerah ini sebagai lumbung pangan. Namun ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan jaringan irigasi, antar lain: a. Tingginya kesenjangan debit air pada musim kemaraun dan musim hujan; b. Belum tersedianya situ-situ tempat penampungan cadangan air pada musim hujan yang dapat dimanfaatkan pada musim kemarau; c. Tingginya kerusakan prasarana irigasi sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak dapat mengairi areal persawahan yang berada di lokasi elevasi tanah tinggi; d. Pembangunan irigasi baru memerlukan biaya yang tinggi. Dan diharapkan Kabupaten Musi Rawas dapat menyelesaikan segala permasalahan sehingga pada periode 2005-2025 dicapai kondisi sebagai berikut: a. Irigasi yang mampu memenuhi kebutuhan sektor pertanian serta pembangunan bendungan yang mampu menahan luapan air dan banjir semakin membaik; b. Pengembangan irigasi skala besar dengan mengundang investor asing. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KAB. MUSI RAWAS 2005 - 2025 29

E. Telekomunikasi

Sarana dan prasarana telekomunikasi yang tersedia cukup lengkap seperti telepon seluler, wartel, kiospon, warnet yang kesemuanya melalui saluran telepon otomatis dapat menghubungkan keluar daerah. Namun sampai saat ini, baru 2 kecamatan yang telah terhubungkan dengan STO, yaitu Tugumulyo dan Rupit. Kecamatan yang lain masih belum mendapat jaringan telepon, tetapi jaringan celluler telah menjangkau beberapa kecamatan. Dan untuk itu, pada tahun ke depan diharapkan sarana dan prasarana telekomunikasi dapat menjangkau ke seluruh wilayah kecamatan.

F. Sampah