HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURN
Indonesian language.
PT BANK BRISyariah CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK BRISyariah NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2012 and 2011
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
85
40. MANAJEMEN RISIKO lanjutan 40. RISK MANAGEMENT continued
c. Risiko Likuiditas lanjutan c. Liquidity Risk continued
Tindakan yang diambil oleh Bank untuk meminimalkan risiko likuiditas diantaranya
sebagai berikut: The actions taken by the Bank to minimize
liquidity risk include the following: 1 Melakukan review terhadap kebijakan dan
prosedur operasi standar yang terkait dengan pengelolaan risiko likuiditas.
1 Conducting a review of policies and standard operating procedures related to
the management of liquidity risk. 2 Melakukan monitoring terhadap kondisi
likuiditas bank secara berkala melalui beberapa rasio likuiditas seperti Financing
to Deposit Ratio, rasio kewajiban antar- bank, arus kas dan kesenjangan likuiditas.
2 Monitoring the
liquidity conditions
periodically through some liquidity ratios such Financing to Deposit Ratio, the ratio of
inter-bank liabilities, cash flow and liquidity gaps.
3 Menentukan batas risiko likuiditas seperti batas dari persyaratan cadangan minimum
GWM dan juga secondary reserve. 3 Determining the liquidity risk limits such as
limits of minimum Reserve Requirement RR and secondary reserve.
4 Memelihara akses Bank ke pasar uang melalui penempatan dan pinjaman antar
bank. 4 Maintaining access to the money market
through placements and loans between banks.
d. Risiko Operasional d. Operational Risk
Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal yang kurang
memadai, kegagalan
proses internal,
kesalahan manusia,
kegagalan sistem
danatau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank.
Risiko operasional merupakan risiko utama yang
dikelola Bank dalam bentuk pengembangan pengendalian internal. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah peningkatan kontrol di kantor cabang
melalui pemisahan
tugas dan
tanggung jawab, mekanisme dual control dalam
pelaksanaan fungsi
transaksi, deviasiotorisasi, pembatasan otoritas sistem
akses, peningkatan kompetensi karyawan dan pelaksanaan audit internal.
Operational risk is the risk of loss resulting from inadequate internal processes, failure of
internal processes, human error, system failure andor external events affecting the operations
of the Bank. Operational risk is a major risk that the Bank is managed internally in the form
of development control. One of the efforts is the increased control at the branch through the
separation of duties and responsibilities, dual control mechanism in the implementation of
the
transaction function,
deviationauthorization, restrictions on access to the system authority, increasing employee
competence and the implementation of internal audit.
Tindakan yang diambil oleh Bank untuk meminimalkan risiko operasional diantaranya
sebagai berikut: The actions taken by the Bank to minimize
operational risks include the following:
1 Melakukan review terhadap kebijakan dan prosedur operasi standar yang terkait
dengan pengelolaan risiko operasional. 1 Conducting a review of policies and
standard operating procedures related to the management of operational risk.
2 Mengembangkan panduan pengelolaan risiko operasional untuk kantor cabang.
2 Developing guidelines for the management of operational risk for branches office.
3 Menerapkan alat bantu Risk Control Self Assessment RCSA untuk menilai dan
mitigasi risiko operasional yang sedang melakukan secara mandiri oleh unit-unit
bisnis. 3 Applying the tools of Risk Control Self
Assessment RCSA to assess and mitigate operational risk by doing independent
business units.