Analisis Hasil Pengolahan dengan Metode-metode Linear Programming Analisis Perencanaan Produksi

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Hasil Pengolahan dengan Metode-metode Linear Programming

Dari hasil pengolahan dengan menggunakan beberapa metode yang dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Hasil Pengolahan dengan Menggunakan Metode-metode pada Linear Programming ditunjukan bahwa penggunaan dengan menggunakan Revised Simpleks Method dalam software LiPS memberikan keefisienan yang lebih baik dengan jumlah iterasi paling sedikit dan waktu penyelesaian paling cepat yaitu 0.01 s. selain itu Variabel BIG M N = 13 2-Phased N = 13 Revised Simplex Method N = 10 Integer Programming N = 15 Dual Problem N =13 Nilai Elapse Time s Nilai Elapse Time s Nilai Elapse Time s Nilai Elapse Time s Nilai Elapse Time s X 11 20.195 1 20195 1 20.195 0.01 20.195 1 20195 1 X 21 1.942,71 1942.709 1.942,709 19.43 1942.709 X 12 26.500 26500 26.500 26.500 26500 X 22 8.955,74 8955,741 8.955,74 8.956 8955.741 X 31 5.760 5760 5.760 5.760 5760 X 41 875 875 875 875 875 X 32 9.003 9003 9.003 9.003 9003 X 42 1.199 1199 1.199 1.199 1199 X 51 150 150 150 150 150 X 52 150 150 150 150 150 X 61 45 45 45 45 45 X 62 45 45 45 45 45 Nilai Optimum 114.258.100.000 114.258.100.100 166.935.000.000 114.258.900.000 114.258.100.000 Universitas Sumatera Utara nilai penyelesaian tiap iterasinya juga memiliki nilai yang paling kecil jika dibandingkan dengan perbandingan waktu tiap iterasi dari metode lainnya yaitu sebesar 0.01 s. Namun ketika membandingkan nilai optimum yang dihasilkan, metode revised simpleks method memiliki nilai fungsi tujuan yang paling besar.

6.2. Analisis Perencanaan Produksi

Hasil perencanaan produksi untuk tahun 2012 selama triwulan I dan II dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Hasil Perencanaan Produksi Tahun 2012 Keterangan Variabel Jumlah Ketersediaan TBS Ton X 11 20,195 X 21 1,943 X 12 26,500 X 22 8,956 Produksi CPO Ton X 31 5,760 X 32 9,003 Jumlah Persediaan CPO Ton X 41 875 X 42 1,199 Ketersediaan Tenaga Kerja Org X 51 150 X 52 150 Ketersediaan Transportasi Buah X 61 45 X 62 45 Bedasarkan data pada Tabel 6.1. dapat dilihat bahwa jumlah produksi CPO tertinggi adalah pada triwulan ke dua yaitu X 32 dengan produksi sebesar 9003 ton. Universitas Sumatera Utara Jumlah produksi yang meningkat ini didukung juga oleh permintaan produk CPO yang meningkat pada triwulan II yaitu sebesar 8,032 ton bandingkan triwulan I sebesar 5,272 ton. Selain itu ketersediaan TBS yang juga meningkat menjadi faktor pendukung dalam peningkatan produksi CPO. Dimana ketersediaan TBS pada triwulan kedua adalah sebesar 35,456 ton bandingkan triwulan I 21,932 ton. Berdasarkan data ini, jika melihat karakteristik panen yang terdiri dari panen puncak dan track, pada triwulan kedua ini kondisi perusahaan dapat dikategorikan kepada panen puncak di kebun kelapa sawit PTPN IV Kebun Air Batu. Peningkatan produksi pada triwulan kedua juga diikuti dengan peningkatan persediaan pada triwulan kedua. Peningkatan ini diharapkan diikuti oleh peningkatan permintaan CPO pada triwulan ketiga. Hal ini terkait dengan kebijakan stok pengaman untuk mengantisipasi permintaan CPO yang umumnya meningkat pada triwulan ketiga. Kebijakan stok pengaman diambil untuk menjaga kepercayaan mitra yang menjadi konsumen produk CPO dari PTPN IV Kebun Air Batu akan ketersediaan produk CPO. Berdasarkan hasil pengolahan data nilai persediaan 1,199 ton pada triwulan II menjadi nilai yang paling optimal untuk menjaga kualitas dan ketersediaan tempat penimpanan produk CPO yaitu sebesar 1500 ton. Keputusan optimal pada triwulan I dan II terkait jumlah produksi CPO dan persediaan CPO dapat dilihat pada Tabel 6.2. Keputusan ini dianggap optimal karena jumlah produksi dapat memenuhi permintaan CPO selain itu, kebijakan stok pengaman juga dapat dipenuhi. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.3. Nilai Optimal Jumlah Produksi dan Persediaan CPO Triwulan Jumlah Produksi CPO Ton Permintaan CPO Ton Jumlah Persediaan CPO Ton Kapasitas Penyimpanan CPO Ton Keterangan I 5,760 5,272 875 1,500 Tercapai II 9,003 8,032 1,199 1,500 Tercapai Nilai Optimal Ketersediaan Jumlah TBS oleh Tabel 6.3. Jumlah kebutuhan TBS tidak melebihi perkiraan ketersediaan TBS. Selain itu, jumlah TBS yang diolah tidak boleh melewati kapasitas produksi dari pabrik pengolahan yang dimiliki PTPN IV Kebun Air Batu. Prioritas pengolahan adalah kebun inti, kekurangan TBS diperoleh dari kebun pihak SWASTA swasta. Tabel 6.4. Nilai Optimal Ketersediaan Jumlah TBS Triwulan Sumber Jumlah TBS yang Dibutuhkan Ton Perkiraan Ketersediaan TBS Ton Kapasitas Pabrik Ton Keterangan I Kebun Inti 20,195 20,195 58,320 Tercapai Pihak SWASTA 1,943 4,501 II Kebun Inti 26,500 26,500 58,320 Tercapai Pihak SWASTA 8,956 9,000

6.3. Analisis Sensitivitas