Identifikasi Masalah, Penetapan Tujuan dan Manfaat Penelitian Studi Pendahuluan Pengumpulan Data Pengolahan Data

4.4.1. Identifikasi Masalah, Penetapan Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tahapan identifikasi dilakukan sebagai langkah awal di dalam penelitian. Identifikasi dilakukan sebagai tahapan membangun hipotesis terhadap permasalahan. Permasalahan yang dihadapai adalah bagaimana meminimalkan biaya pengelolaan untuk mendapatkan optimisasi keuntungan yang salah satunya dengan mendapatkan nilai-nilai faktor pengelolaan yang efektif dan efisien. Berdasarkan permasalahan ini kemudian ditetapkan tujuan penelitian dan manfaatnya baik secara umum ataupun khusus.

4.4.2. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan berupa studi literatur maupun pengamatan awal terhadap perusahaan dan kondisinya, dibutuhkan dalam rangka pemecahan masalah dan analisa serta pengambilan keputusan

4.4.3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan : 1. Pengamatan langsung di lapangan 2. Melakukan wawancara kepada pihak perusahaan mengenai informasi yang dibutuhkan. 3. Mengulas buku-buku, laporan-laporan, dan jurnal-jurnal pihak perusahaan yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara Data- data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer yang dibutuhkan dalam peneitian ini berupa proses pengelolaan CPO mulai dai bahan baku hingga penimbunan serta proses yang terkait. Data ini diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan. 2. Data Sekunder Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dan catatan-catatan perusahaan. Data sekunder tersebut mencakup data a. Ketersediaan kapasitas pabrik b. Faktor rendemen c. Kapasitas tangki timbun d. Jumlah truk yang tersedia e. Kemampuan memanen per orang f. Tingkat persediaan pengaman g. Harga CPO h. Biaya pengolahan TBS per ton i. Biaya panen j. Permintaan CPO k. Biaya pengangkutan TBS Universitas Sumatera Utara

4.4.4. Pengolahan Data

Pengolahan data meliputi langkah sebagai berikut 1. Formulasi Fungsi a. Variabel Keputusan Variabel keputusan merupakan output yang dioptimalkan sehingga memenuhi criteria kendalan dan tujuan. Variabel keputusan pada perencanaan dan pengendalian produksi di PTPN IV kebun air batu adalah sebagai berikut : � 11 = Jumlah TBS Kebun Inti Air Batu triwulan I ton � 21 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan I ton � 12 = Jumlah TBS Kebun Inti Air Batu triwulan II ton � 21 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan II ton � 31 = Jumlah produksi CPO Triwulan I ton � 32 = Jumlah produksi CPO Triwulan II ton � 41 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan I ton � 42 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan II ton X 51 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan I org X 52 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan II org X 61 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan I buah X 62 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan II buah Universitas Sumatera Utara b. Fungsi Kendala 1. Volume Produksi Pada penelitian ini fungsi kendala pertama adalah volume produksi CPO yang dihasilkan sesuai pasokan TBS. Sebelum TBS diolah maka pemeriksaan spesifikasi dilakukan terlebih dahulu. Diperkirakan ada jumlah tertentu TBS yang tidak layak untuk diolah. Faktor rendemen TBS juga akan mempengaruhi CPO yang dihasilkan. Selain itu, jumlah produksi CPO tidak boleh dibawah prakiraan permintaan dan tidak boleh melebihi kapasitas pabrik. Secara matematis fungsi kenadala pertama untuk ketersediaan pihak ke SWASTA dapat dirumuskan sebagai berikut : �� 1 � 11 + �� 1 � 21 ≥ D 11 �� 2 � 12 + �� 2 � 22 ≥ D 12 � 1 � 11 + � 12 ≤ Kp 11 � 2 � 21 + � 22 ≤ �� 12 Dimana, � 11 = Jumlah TBS Kebun Inti Air Batu triwulan I ton � 21 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan I ton � 12 = Jumlah TBS Kebun Inti Air Batu triwulan II ton � 22 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan II ton �� 11 = Faktor Rendemen Kebun Inti Air Batutriulan I �� 11 = Faktor Rendemen Kebun pihak SWASTA triulan I �� 12 = Faktor Rendemen Kebun Inti Air Batutriulan I I �� 12 = Faktor Rendemen Kebun pihak SWASTA triulan II Universitas Sumatera Utara � 11 = Persentase TBS Kebun Inti memenuhi spesi�ikasi triwulan I � 12 = Persentase TBS Kebun Inti memenuhi spesi�ikasi triwulan II D 11 = Permintaan CPO triulan I tahun 2012 ton D 12 = Permintaan CPO triulan II tahun 2012 ton �� 12 = Faktor Rendemen Kebun pihak SWASTA triwulan II Kp 11 = Kapasitas Pabrik triwulan I ton Kp 12 = Kapasitas Pabrik triwulan II ton 2. Ketersediaan TBS Pada penelitian ini fungsi kendala kedua adalah ketersediaan TBS. Pada proes pengolahan TBS berbagai sumber digunakan baik dari kebun inti maupun kebun pihak SWASTAswasta. Ketersediaan TBS dari kebun inti menjadi prioritas pertama dalam pengolahan, sehingga ketersediaan jumlah TBS inti diharapkan sama dengan jumlah perkiraan ketersediaannya. Kekurangan pasokan TBS dibeli dari pihak SWASTA. Untuk itu, kebutuhan akan TBS pihak SWASTA diharapkan lebih kecil dari perkiraan ketersediaannya. Ketersediaan TBS dari kebun inti dan pihak SWASTA ini didasarkan pada jumlah TBS yang diolah periode sebelumnya yaitu triwulan I dan II tahun 2012. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : � 11 = � 11 � 21 ≤ � 21 � 12 = � 12 Universitas Sumatera Utara � 22 ≤ � 22 Dimana, � 11 = Jumlah TBS Kebun Inti Air Batu triwulan I ton � 21 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan I ton � 12 = Jumlah TBS Kebun Inti Air Batu triwulan II ton � 22 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan II ton � 11 = Ketersediaan TBS Kebun Inti Air Batu triwulan I tahun 2012 ton � 21 = Ketersediaan TBS Kebun pihak SWASTA triwulan I tahun 2012 ton � 12 = Ketersediaan TBS Kebun Inti Air Batu triwulan II tahun 2012 ton � 22 = Ketersediaan TBS Kebun pihak SWASTA triwulan II tahun 2012 ton 3. Persediaan Pada penelitian ini fungsi kendala ketiga adalah mengenai pengendalian persediaan CPO di tangki timbun. Status CPO ditangki timbun ditentukan oleh persediaan periode sebelumnya, produksi saat ini dan permintaan pada saat ini. Hubungannya dapat diformulasikan sebagai berikut ini : � 41 = � �−1 + � 31 − � 11 � 42 = � ��−1 + � 32 − � 12 Dimana, � 31 = Jumlah produksi CPO Triwulan I ton Universitas Sumatera Utara � 32 = Jumlah produksi CPO Triwulan II ton � 41 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan I ton � 42 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan II ton D 11 = Permintaan CPO triulan I tahun 2012 ton D 12 = Permintaan CPO triulan II tahun 2012 ton I I-1 = Jumlah persediaan tangki timbun sebelumnya ton I II-1 = Jumlah persediaan tangki timbun sebelumnya ton Kondisi tambahan yang perlu diperhatikan adalah kebijakan stok pengaman yang harus selalu dipenuhi, sehingga jumlah persediaan CPO diharapkan lebih besar dari jumlah safety stok. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Formulasinya sebagai berikut : � 41 ≥ �� 11 � 42 ≥ �� 12 Dimana, St 11 = Tingkat persediaan pengaman pada Triwulan 1 ton St 12 = Tingkat persediaan pengaman pada Triwulan 2 ton Selain itu, untuk menjamin CPO bisa disimpan di dalam tangki timbun, maka persediaan tidak boleh melebihi kapasitas tangki timbun. Formulasinya sebagai berikut : � 41 ≤ �� 11 � 42 ≤ �� 12 Dimana, Kt = Kapasitas tangki timbun Universitas Sumatera Utara 4. Kebutuhan Tenaga Kerja Fungsi kendala keempat adalah kebutuhan tenaga kerja panen TBS tidak boleh melebihi jumlah tenaga kerja panen maksimal yang ada pada kebun inti dan kurang dari tenaga kerja minimum yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan untukdapat memenuhi kebutuhan TBS. Formulasinya adalah sebagai berikut : � 51 ≥ ����� 1 � 51 ≤ ������ 1 � 52 ≥ ����� 2 � 52 ≤ ������ 2 ������ 1 = ��1 �� 1 ������ 2 = ��2 �� 2 Dimana, Tk 1 = Ketersediaan tenaga kerja panen Kebun PTPN IV Air Batu triwulan I org Tk 2 = Ketersediaan tenaga kerja panen Kebun PTPN IV Air Batu triwulan II org X 51 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan I org X 52 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan II org Jp 1 = Jumlah panen tertinggi triwulan I ton Jp 2 = Jumlah panen tertinggi triwulan II ton Universitas Sumatera Utara 5. Kebutuhan Truk Pengangkut TBS Fungsi kendala keempat adalah kebutuhan truk pengangkut TBS tidak boleh melebihi jumlah truk maksimal yang tersedia dan tidak boleh lebih kecil dari jumlah truk minimal yang tersedia, agar TBS bisa diangkut ke pabrik. Formulasinya adalah sebagai berikut : � 61 ≥ ����� 1 � 61 ≤ ������ 1 � 62 ≥ ����� 2 � 62 ≤ ������ 2 Dimana, KA 1 = Ketersediaan truk Kebun PTPN IV Air Batu triwulan I buah KA 2 = Ketersediaan truk Kebun PTPN IV Air Batu triwulan II buah X 61 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan I buah X 62 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan II buah 6. Kendala Non Negativitas Fungsi kendala kelima berhubungan dengan nilai non-negativitas setiap variabel keputusan dan variabel keputusan jumlah truk dan tenaga kerja bertipe bilangan bulat general integer. Formulasinya adalah sebagai berikut : X 11 , X 21 , X 12 , X 22 , X 31 , X 41 , X 32 , X 42 , X 51 , X 52 , X 61 , X 62 ≥ 0 Universitas Sumatera Utara c. Fungsi Sasaran Sasaran pemecahan masalah ini merupakan sasaran yang didasarkan pada keinginan pihak perusahaan yaitu optimisasi keuntungan melalui minimisasi biaya-biaya faktor produksi ��� � = � � 1 � 11 + � 1 � 21 + � 2 � 12 + � 2 � 22 + � 1 � 31 + � 1 � 41 + � 2 � 32 + � 2 � 42 + � 1 � 51 + � 2 � 52 + ℎ 1 � 61 + ℎ 2 � 62 Dimana, � 11 = Jumlah TBS Kebun Inti Air Batu triwulan I ton � 21 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan I ton � 12 = Jumlah TBS Kebun Inti Air Batu triwulan II ton � 22 = Jumlah TBS Kebun pihak SWASTA triwulan II ton � 31 = Jumlah produksi CPO Triwulan I ton � 32 = Jumlah produksi CPO Triwulan II ton � 41 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan I ton � 42 = Jumlah persediaan tangki timbun Triwulan II ton X 51 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan I org X 52 = Jumlah tenaga kerja panen yang dibutuhkan triwulan II org X 61 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan I buah X 62 = Jumlah truk yang dibutuhkan triwulan II buah c 1 = Harga TBS per ton dari Kebun inti pada triwulan 1 c 2 = Harga TBS per ton dari Kebun inti pada triwulan 2 Universitas Sumatera Utara p 1 = Harga TBS per ton dari Kebun Pihak SWASTA pada triwulan 1 p 2 = Harga TBS per ton dari Kebun Pihak SWASTA pada triwulan 2 b 1 = Biaya pengolahan TBS per ton pada triwulan 1 b 2 = Biaya pengolahan TBS per ton pada triwulan 2 d 1 = Biaya di tangki timbun pada triwulan 1 d 2 = Biaya di tangki timbun pada triwulan 2 u 1 = Biaya tenaga kerja panen pada triwulan 1 u 2 = Biaya tenaga kerja panen pada triwulan 2 h 1 = Biaya pengangkutan TBS pada triwulan 1 h 2 = Biaya pengangkutan TBS pada triwulan 2 d. Menyelesaikan Fungsi Sasaran

4.4.5. Analisis Pemecahan Masalah