Hubungan Lokasi Terhadap Loyalitas Konsumen. Bagian 2 dua

17 d. Proaktif, wiraniaga menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu dengan saran untuk peningkatan penggunaan produk. e. Kemitraan, perusahaan terus bekerja sama dengan pelanggan untuk mencapai penghematan bagi pelanggan atau membantu pelanggan bekerja lebih baik.

B. Kerangka Berfikir

1. Hubungan Lokasi Terhadap Loyalitas Konsumen.

Lokasi adalah tempat dimana perusahaan melakukan kegiatan usaha. Lokasi memiliki pengaruh yang sangat besar, karena konsumen akan mencari pusat perbelanjaan yang dekat dan dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun umum. Untuk lokasi ini pun tidak hanya tempat pusat perbelanjaannya saja, tetapi juga lokasi dalam meletakkan produk yang akan dipasarkan. Loyalitas adalah suatu bukti bahwa konsumen yang selalu menjadi pelanggan yaitu memiliki kekuatan dan sifat positif atas perusahaan. Lokasi menarik maka akan membuat konsumen tertarik dalam berbelanja. Dengan konsumen tertarik membuat loyalitas konsumen menjadi ada karena konsumen menjadi puas. 2. Hubungan Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen. Pelayanan adalah suatu tindakan yang diberikan kepada konsumen dan menghasilkan manfaat kepada konsumen, sehingga konsumen dapat 18 merasakan layanan yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Loyalitas adalah suatu bukti bahwa konsumen yang selalu menjadi pelanggan yaitu memiliki kekuatan dan sifat positif atas perusahaan. Kualitas pelayanan yang baik terjadi jika perusahaan ataupun penyediaan produk dapat memberikan pelayanan yang sesuai atau lebih dari yang diharapkan oleh konsumen. Hal ini akan menimbulkan perasaan senang pada diri konsumen dan akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Pelayanan toko yang diberikan seharusnya sesuai dengan kehendak konsumen, sehingga ukuran keberhasilan pelayanan tidak muncul dari pihak manajemen, akan tetapi dari pemakai produk itu sendiri. Dengan adanya perusahaan memberikan pelayanan yang istimewa membuat konsumen menjadi suka untuk berbelanja lagi dan mengajak orang lain untuk ikut berbelanja di sana, pelayanan yang baik membuat kepuasaan terhadap konsumen itu sendiri.

3. Hubungan Penyediaan Fasilitas Terhadap Loyalitas Konsumen.

Fasilitas adalah sarana yang digunakan konsumen untuk berbelanja. Dengan penyediaan fasilitas yang baik dan terstruktur membuat konsumen terkesan dengan tempat belanja. Penyediaan fasilitas juga tidak membuat rugi karena dalam hal ini konsumen memiliki kepercayaan pada tempat belanja yang dipilih. Loyalitas adalah suatu bukti bahwa konsumen yang selalu menjadi pelanggan yaitu memiliki kekuatan dan sifat positif atas perusahaan. 19 Baik dalam penyediaan fasilitas di luar tempat belanja maupun di dalam sangat berhubungan dalam loyalitas konsumen. Dengan tatanan dalam penyediaan fasilitas yang baik sangat berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen, misal penyediaan fasilitas dalam perusahaan yaitu penyediaan produk yang lengkap membuat konsumen senang belanja dengan fasilitas yang memadai, sedangkan untuk fasilitas di luar perusahaan yaitu parkir yang luas dan nyaman membuat konsumen merasa nyaman dan tenang dalam belanja, selain itu fasilitas yang diluar ada penitipan barang yang luas dan aman membuat konsumen menjadi percaya untuk menitipkan barang disana. Dengan terciptanya penyediaan fasilitas yang nyaman dan lengkap menjadikan konsumen lebih percaya untuk belanja serta konsumen mengalami kepuasaan sendiri dalam belanja.

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan dasar kerangka berfikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Ada hubungan lokasi dengan loyalitas konsumen? 2. Ada hubungan pelayanan dengan loyalitas konsumen? 3. Ada hubungan penyediaan fasilitas dengan loyalitas konsumen? 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut metodenya penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto, yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan setelah semua peristiwa yang diperhatikan terjadi tanpa ada manipulasi data. Berdasarkan tingkat analisisnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif – eksploratif dilakukan dengan studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan variabel-variabel penelitian. Hasil dari penelitian yang akan dilakukan akan mengungkapkan hubungan lokasi dengan loyalitas konsumen, hubungan pelayanan dengan loyalitas konsumen, dan hubungan penyediaan fasilitas dengan loyalitas konsumen.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Mirota Kampus Swalayan. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 07 Februari 2015

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah konsumen pembeli barang di Mirota Kampus Swalayan. 2. Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah hubungan lokasi, pelayanan, dan penyediaan fasilitas dengan loyalitas konsumen.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2003: 72. Sedangkan menurut Suharsimi Arik unto 1996: 115 “populasi adalah keseluruhan subyek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung Mirota Kampus Swalayan. 2. Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih untuk pelaksanaan riset pemasaran yang akan mewakili populasi secar a keseluruhan” Kotler dan Amstrong, 2001: 167. Sampel yang akan dipakai harus dapat mewakili dan mencerminkan populasi yang ada. Sampel penelitian dapat dihitung dengan rumus Slovin Consuelo, 1993 : 161. n = keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = Nilai kritis batas ketelitian yang diinginkan 5 3. Teknik Penarikan Sampel Teknik pengambilan sampel adalah cara pengambilan sampel dengan menggunakan cara-cara tertentu Muhadi, 2011 :31. Penelitian ini menggunakan teknik non random sampling, dimana sampel dipilih karena kebetulan berada di tempat penelitian, yaitu dengan Accidental Sampling. Dalam hal ini,konsumen yang diambil sebagai sampel karena kebetulan berada di tempat atau mengenal konsumen yang pernah belanja di Mirota Kampus Swalayan sampai pada jumlah yang ingin dicapai. Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 100 orang konsumen yang belanja pada bulan Februari.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya.

Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari: Loyalitas konsumen, lokasi, pelayanan, dan penyediaan fasilitas. 1. Variabel Terikat Dependent Variabel Variabel terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas konsumen Y. Loyalitas konsumen adalah suatu kepercayaan karena mirota kampus swalayan dapat memberikan kepuasaan dalam hal lokasi, pelayanan dan penyediaan fasilitas Harini : 2005. Indikator loyalitas dapat dikelompokan sebagai berikut: Tabel 3.1 Variabel Loyalitas Dimensi Indikator Pernyataan + - 1. Pengambilan keputusan dan tindakan pembeli  Frekuensi pembeli 2  Promosi tempat belanja lain gencar. 10 2. Kesetiaan  Menganjurkan kepada teman, keluarga atau tetangga untuk berbelanja di tempat tersebut. 15 22,27 Pengukuran: Data variabel loyalitas dapat diketahui dengan pengukuran menggunakan skala likert yaitu dengan 5 skala yang terdiri dari: Tabel 3.2 Skala Likert Skala Skor + - Sangat Setuju 5 1 Setuju 4 2 Netral 3 3 Tidak Setuju 2 4 Sangat Tidak Setuju 1 5 2. Variabel bebas Independent Variabel Variabel bebas sering juga disebut variabel independen. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen Muhadi, 2011 : 22. Pada penelitian ini variabel independen yaitu: : Lokasi pusat perbelanjaan : Pelayanan pusat perbelanjaan : Penyediaan pusat perbelanjaan. a. Lokasi Lokasi toko dalam benak konsumen dapat membedakan dirinya dari pesaing, sehingga memungkinkannya untuk mencapai keuntungan yang dapat dipertahankan. Beberapa komponen yang menjadi pertimbangan dalam memilih lokasi, diantaranya: penggambaran tempat ukuran, bentuk; persyaratan sewaharga tanah; arus pejalan kaki; arus lalu lintas jumlah dan rata-rata kecepatan; jalan keluarjalan masuk; akses transportasi umum; visibilitas, penandaan, keadaan sekitar; daya gabung atau afinitas tetangga; akses ke area perdagangan. Tabel 3.3 Variabel Lokasi DimensiAspek Indikator Skor + - 1 Letak  Dekat dengan jalan raya 7  Lokasi Aman 1  Lokasi dekat pusat pertokoan 26  Dekat dengan kampus 13  Arus Lalu-Lintas 25 2 Keadaan  Lingkungan bersih 4  Konsumen merasa puas terhadap lokasi. 8 b. Pelayanan Pelayanan adalah suatu tindakan yang diberikan kepada konsumen untuk dapat merasakan layanan yang diberikan, baik secara langsung maupun tidak. Indikator variabel pelayanan adalah informasi yang cepat, kesiapan membantu konsumen,ketepatan menghitung di kasir,bahasa yang digunakan sopan. Tabel 3.4 Variabel Pelayanan Dimensi aspek Indikator Skor + - 1 Kecakapan  Informasi yang cepat 3  Kesiapan membantu konsumen 5 21  Ketepatan menghitung di kasir 6 9 2 Keramahan  Bahasa yang digunakan sopan 20  Kesabaran karyawan dalam melayani konsumen. 16 23  Keramahan Kasir 29 c. Penyediaan fasilitas Penyediaan fasilitas dapat berupa di dalam maupun diluar. Indikator penyediaan fasilitas yang di dalam: barang – barang yang tersedia komplit, banyaknya kasir, banyaknya pegawai, sedangkan untuk di luar : keamanan dalam menitip barang, kendaraan di tempat parkir yang memadai, tukang pemberi tiket yang cekatan. Tabel 3.5 Variabel Penyediaan fasilitas Dimensiaspek Indikator Skor + - 1 Ketersediaan di dalam  Barang – barang yang tersedia komplit 17  Banyaknya pegawai 12 2 Ketersediaan di luar  Keamanan dalam menitip barang 18  Kondisi barang yang dititipkan 14  Keramahan petugas penitipan barang 24  Tempat parkir yang memadai 28  Tukang pemberi karcis yang cekatan dan ramah 19 11

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2003: 135. Kuesioner ini akan diberikan kepada konsumen Mirota Kampus Swalayan. Kuesioner ini diperlukan untuk mencari data yang berhubungan bahwa sikap konsumen mengenai kepuasan dan loyalitas konsumen pada Mirota kampus Swalayan. 2. Observasi Teknik ini digunakan untuk mengamati secara langsung keadaan dan kegiatan yang terjadi di tempat yang diteliti. Hal ini untuk mengungkap kegiatan di Mirota Kampus Swalayan.

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Uji validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Menentukan validitas menggunakan formula sebagai berikut koefisien korelasi product moment dari Karl Person: Keterangan: =koefisien korelasi skor item dengan skor total = jumlah perkalian antara skor item dengan skor total = jumlah skor item = jumlah skor total = jumlah kuadrat skor item = jumlah kuadrat skor total = jumlah responden Koefisien korelasi yang diperoleh dari perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Dalam pengujian validitas, peneliti melakukan uji validitas di Mirota Kampus Swalayan, dengan sampel yaitu konsumen Mirota Kampus Swalayan dan dari hasil pengujian instrumen yang dilakukan pada 30 responden dengan 7 item pernyataan yang menunjukkan variabel lokasi, 9 item pernyataan yang menunjukkan variabel pelayanan, dan 8 item pernyataan yang menunjukkan variabel penyediaan fasilitas terhadap loyalitas konsumen. Untuk menentukan nilai koefisien korelasi setiap item ditentukan dengan derajat bebas dk = n-2, dengan tarif signifikansi 5. Jika maka kuesioner dikatakan valid, dan jika maka kuesioner dikatakan tidak valid. Untuk melakukan uji validitas digunakan bantuan program SPSS versi 20 for Windows. Hasil pengukuran validitas untuk variabel lokasi terhadap loyalitas konsumen diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Lokasi No Soal r tabel taraf signifikansi 5 R hitung Keterangan Soal 1 0,361 0,695 Valid Soal 4 0,361 0,250 Tidak Valid Soal 7 0,361 0,649 Valid Soal 8 0,361 0,244 Tidak Valid Soal 13 0,361 0,411 Valid Soal 25 0,361 0,362 Valid Soal 26 0,361 0,803 Valid Dari hasil pengukuran 7 item soal, diketahui bahwa 5 item soal tersebut valid karena lebih besar dari dan terdapat 2 item yang tidak valid karena lebih kecil dari , karena ada 2 yang tidak valid maka di lakukan uji ulang dengan data sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Pengukuran Uji Validitas II Variabel Lokasi No Soal r tabel taraf signifikansi 5 R hitung Keterangan Soal 1 0,361 0,745 Valid Soal 7 0,361 0,776 Valid Soal 13 0,361 0,501 Valid Soal 25 0,361 0,201 Tidak Valid Soal 26 0,361 0,856 Valid Setelah dilakukan uji ulang masih ada data yang tidak valid pada soal 25, sehingga di lakukan pengujian ulang lagi: Tabel 3.8 Hasil Pengukuran Uji Validitas III Variabel Lokasi No Soal r tabel taraf signifikansi 5 R hitung Keterangan Soal 1 0,361 0,828 Valid Soal 7 0,361 0,737 Valid Soal 13 0,361 0,634 Valid Soal 26 0,361 0,791 Valid untuk hasil pengukuran validitas variabel pelayanan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.9 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Pelayanan No Soal r tabel taraf signifikansi 5 R hitung Keterangan Soal 3 0,361 0,384 Valid Soal 5 0,361 0,611 Valid Soal 6 0,361 0,599 Valid Soal 9 0,361 0,486 Valid Soal 16 0,361 0,660 Valid Soal 20 0,361 0,486 Valid Soal 21 0,361 0,616 Valid Soal 23 0,361 0,193 Tidak Valid Soal 29 0,361 0,509 Valid Dari hasil pengukuran 9 item soal, diketahui bahwa 8item soal tersebut valid karena lebih besar dari dan terdapat 1 item yang tidak valid karena lebih kecil dari , karena ada 1 data yang tidak valid maka akan diuji ulang dengan hasil data: Tabel 3.10 Hasil Pengukuran Uji Validitas II Variabel Pelayanan No Soal r tabel taraf signifikansi 5 R hitung Keterangan Soal 3 0,361 0,045 Tidak Valid Soal 5 0,361 0,518 Valid Soal 6 0,361 0,595 Valid Soal 9 0,361 0,867 Valid Soal 16 0,361 0,966 Valid Soal 20 0,361 0,955 Valid Soal 21 0,361 0,966 Valid Soal 29 0,361 0,954 Valid Setelah dilakukan uji ulang masih ada data yang tidak valid pada soal 3, sehingga di lakukan pengujian ulang lagi: Tabel 3.11 Hasil Pengukuran Uji Validitas III Variabel Pelayanan No Soal r tabel taraf signifikansi 5 R hitung Keterangan Soal 5 0,361 0,632 Valid Soal 6 0,361 0,607 Valid Soal 9 0,361 0,452 Valid Soal 16 0,361 0,725 Valid Soal 20 0,361 0,422 Valid Soal 21 0,361 0,612 Valid Soal 29 0,361 0,577 Valid untuk hasil pengukuran validitas variabel penyediaan fasilitas diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.12 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Penyediaan Fasilitas No Soal r tabel taraf signifikansi 5 R hitung Keterangan Soal 11 0,361 0,459 Valid Soal 12 0,361 0,511 Valid Soal 14 0,361 0,408 Valid Soal 17 0,361 0,460 Valid Soal 18 0,361 0,459 Valid Soal 19 0,361 0,377 Valid Soal 24 0,361 0,151 Tidak Valid Soal 28 0,361 0,465 Valid Dari hasil pengukuran 8 item soal, diketahui bahwa 7 item soal tersebut valid karena lebih besar dari dan terdapat 1 item yang tidak valid karena lebih kecil dari , karena ada 1 data yang tidak valid maka akan dilakukan pengujian ulang dengan data sebagai berikut: Tabel 3.13 Hasil Pengukuran Uji Validitas II Variabel Penyediaan Fasilitas No Soal r tabel taraf signifikansi 5 R hitung Keterangan Soal 11 0,361 0,632 Valid Soal 12 0,361 0,607 Valid Soal 14 0,361 0,452 Valid Soal 17 0,361 0,725 Valid Soal 18 0,361 0,422 Valid Soal 19 0,361 0,612 Valid Soal 28 0,361 0,577 Valid Sedangkan untuk hasil pengukuran validitas variabel loyalitas konsumen diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.14 Hasil Pengukuran Uji Validitas Variabel Loyalitas Konsumen No Soal r tabel taraf signifikansi 5 R hitung Keterangan Soal 2 0,361 0,372 Valid Soal 10 0,361 0,532 Valid Soal 15 0,361 0,431 Valid Soal 22 0,361 0,528 Valid Soal 27 0,361 0,611 Valid 2. Uji Reliabilitas Setelah dilakukan uji validitas, kemudian butir - butir yang valid diuji reliabilitasnya untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Tabel 3.15 Kriteria Koefisien Reliabilitas Nilai Reliabilitas Kriteria 0,800 – 1,00 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Sedang 0,200 – 0,399 Rendah 0,200 Sangat Rendah Butir soal dikatakan reliabel jika Cronbach alfa lebih besar dari 0,60 dan tidak reliabel jika Cronbach alfa lebih kurang dari 0,60. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach-Alpha yang prosesnya menggunakan bantuan program SPSS 20 for Windows. Tabel 3.16 Hasil uji reliabilitas instrument penelitian Variabel Nilai Rhitung Nilai Rtabel Status keterangan Lokasi dengan loyalitas konsumen 0.761 0.60 Andal Tinggi Pelayanan dengan Loyalitas Konsumen 0.805 0.60 Andal Sangat Tinggi Penyediaan Fasilitas dengan Loyalitas Konsumen 0.714 0.60 Andal Tinggi Tabel 3.17 Hasil uji reliabilitas kedua instrument penelitian Variabel Nilai Rhitung Nilai Rtabel Status keterangan Lokasi dengan loyalitas konsumen 0.812 0.60 Andal Sangat Tinggi Pelayanan dengan Loyalitas Konsumen 0.892 0.60 Andal Sangat Tinggi Penyediaan Fasilitas dengan Loyalitas Konsumen 0.822 0.60 Andal Sangat Tinggi

H. Teknik Analisis Data

1. Teknik Deskriptif

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan – persoalan suatu fenomena yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi atau perbandingan berbagai variabel. Pendekatan data menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP. PAP adalah suatu penilaian yang membandingkan prestasi belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya,suatu prestasi yang seharusnya dicapai oleh siswa yang dituntut oleh guru Masidjo, 1995:151. PAP yang digunakan adalah PAP tipe II. Dalam PAP tipe II ini penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56 dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. Berikut adalah tabel PAP tipe II Masidjo, 1995:157: Tabel 3.18 Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II Nilai Presentil Variabel Kode 81 - 100 Sangat Tinggi 5 66 - 80 Tinggi 4 56 - 65 Cukup 3 46 - 55 Rendah 2 46 Sangat Rendah 1 1. Variabel lokasi Nilai presentil Masidjo, 1995:157 81 - 100 : Sangat Tinggi 66 - 80 : Tinggi 56-65 : Sedang 46 - 55 : Rendah Dibawah 46 : Sangat Rendah Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 7 = 35 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 7 = 7 Skor : 7 + 81 35-7 = 29,68 7 + 66 35-7 = 25,48 7 + 56 35-7 = 22,68 7 + 46 35-7 = 19,88 Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : No Interval Kategori 5 29 – 35 Sangat Tinggi 4 25 – 29 Tinggi 3 22 – 25 Sedang 2 19 – 22 Rendah 1 19 Sangat Rendah 2. Variabel Pelayanan. Nilai presentil Masidjo, 1995:157 81 - 100 : Sangat Tinggi 66 - 80 : Tinggi 56-65 : Sedang 46 - 55 : Rendah Dibawah 46 : Sangat Rendah Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 9 = 45 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 9 = 9 Skor : 9 + 81 45-9 = 38,16 9 + 66 45-9 = 32,76 9 + 56 45-9 = 29,16 9 + 46 45-9 = 25,56 Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : No Interval Kategori 5 38 – 45 Sangat Tinggi 4 32 – 38 Tinggi 3 29 – 32 Sedang 2 25 – 29 Rendah 1 25 Sangat Rendah 3. Variabel Penyediaan Fasilitas Nilai presentil Masidjo, 1995:157 81 - 100 : Sangat Tinggi 66 - 80 : Tinggi 56-65 : Sedang 46 - 55 : Rendah Dibawah 46 : Sangat Rendah Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 8= 40 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 8 = 8 Skor : 8 + 81 40-8 = 33,92 8 + 66 40-8 = 29,12 8 + 56 40-8 = 25,92 8 + 46 40-8 = 22,72 Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : No Interval Kategori 5 33 – 40 Sangat Tinggi 4 29 – 33 Tinggi 3 25 – 29 Sedang 2 22 – 25 Rendah 1 22 Sangat Rendah 4. Variabel Loyalitas Nilai presentil Masidjo, 1995:157 81 - 100 : Sangat Tinggi 66 - 80 : Tinggi 56-65 : Sedang 46 - 55 : Rendah Dibawah 46 : Sangat Rendah Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 5 x 5 = 25 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 5 = 5 Skor : 5 + 81 25-5 = 21,2 5 + 66 25-5 = 18,2 5 + 56 25-5 = 16,2 5 + 46 25-5 = 14,2 Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel sebagai berikut : No Interval kategori 5 21 – 25 Sangat Tinggi 4 18 – 21 Tinggi 3 16 – 18 Sedang 2 14 – 16 Rendah 1 14 Sangat Rendah 2. Uji prasyarat analisis korelasi a. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau tidak, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 20. Berikut ini disajikan tabel ringkasan hasil pengujian normalitas. Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 70 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 2,08397462 Most Extreme Differences Absolute ,050 Positive ,050 Negative -,047 Kolmogorov-Smirnov Z ,416 Hasil pengujian normalitas multivariate untuk variabel lokasi, pelayanan, penyediaan fasilitas, dan loyalitas konsumen menunjukkan nilai probabilitas ρ = 0,995 α = 0,05 berarti data variabel lokasi, pelayanan, penyediaan fasilitas, dan loyalitas konsumen adalah normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data variabel lokasi, pelayanan, dan penyediaan fasilitas dengan loyalitas berdistribusi normal. 3. Pengujian hipotesis a. Hipotesis pertama, kedua, dan ketiga Pengujian hipotesis 1-3 menggunakan teknik analisis korelasi yaitu koefisien korelasi sederhana, teknik ini digunakan untuk sebagai berikut: R = √ Keterangan: n = Banyaknya pasangan data X dan Y = Total jumlah dari variabel X = Total jumlah dari variabel Y = Kuadrat dari total jumlah dari variabel X = Kuadrat dari total jumlah dari variabel Y Asymp. Sig. 2-tailed ,995 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. = Hasil perkalian dari total jumlah dari variabel X dan variabel Y Kriteria: a. Jika r hitung r tabel maka Ho ditolak b. Jika r hitung r tabel maka Ho diterima Dasar pengambilan keputusan berdasarkan pada probabilitas: a. Jika probabilitas 0,05 Ho diterima. b. Jika probabilitas 0,05 Ho ditolak. Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan atau dk = n-2. Perhitungan t hitung adalah sebagai berikut Sugiyono, 2010:230: Rumus: t = Keterangan: r : koefisien korelasi n : jumlah responden Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: a. Jika t hitung t tabel maka Ho diterima b. Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak Tabel 3.19 Penafsiran Koefisien Korelasi Besar Penafsiran 0,00 - 0,20 Hubungan sangat lemah diabaikan, dianggap tidak ada ≥ 0,20 - 0,40 Hubungan rendah atau lemah ≥ 0,40 - 0,70 Hubungan sedang atau cukup ≥ 0,70 - 0,90 Hubungan kuat ≥ 0,90 - ≤ 1,00 Hubungan sangat kuat 44

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Mirota Kampus Swalayan Mirota Kampus Swalayan merupakan perusahaan perseorangan yang didirikan pada 1950 oleh Hendro Sutikno Tan Kim Tik dan Tini Yulianti Nyoo Tien Nio. Berlokasi di Jl. FM. Noto 7 Kotabaru Yogyakarta. Usaha pertamanya adalah minuman, roti dan tart yang di singkat menjadi MIROTA dan sekaligus menjadi merek dagang. Pada tahun 1952 mengembangkan usaha dengan membuka toko PD Provition Dranken yang terletak di Jl. A.Yani 75 Yogyakarta. Pada tahun 1980 berdirilah sebuah rumah makan dengan nama “MIROTA NAYAN” di Jl. Solo km 8 Yogyakarta. Rumah makan ini didirikan oleh Bapak Siswanto HS selaku pemilik dan Direktur Utama. Kemudian sempat berpindah ke Babarsari, Pacinan, Catur Tunggal, Sleman yang terletak di Jl. Solo km 7 Yogyakarta serta menambah usaha dengan menjual alat tulis, food dan drink. Selanjutnya tahun 1983, usaha ini disahkan oleh Notaris RM. Soeryanto Partaningrat,SH dengan nama “PT. Mirota Nayan”. Akta ditandatangani oleh Bapak Siswanto HS sebagai Direktur Utama dan Bapak Nico Sukandar sebagai General Manager. 45 Tahun 1985 tepatnya pada tanggal 13 Mei, PT. Mirota Nayan memperluas usahanya dengan membuka toko buku dan alat-alat tulis di Jl. C. Simanjuntak No. 64 C Yogyakarta, dengan nama “Mirota Kampus”. Sejak saat itu tanggal 13 Mei diperingati sebagai tanggal kelahiran “Mirota Kampus”. Mirota Kampus Jl. C. Simanjuntak 70 sudah 48 berkembang hingga memiliki 3 lantai di tahun 1988. Kemudian Mirota Kampus membuka cabang yang terletak di Jl. Menteri Supeno 38 Yogyakarta pada tanggal 29 Agustus 2010. Tepatnya pada tanggal 15 Juni 2011, Mirota Kampus terus mengembangkan outlet Mirota Palagan menjadi Mirota Kampus Palagan yang terletak di Jl. Palagan Tentara Pelajar No.31 Yogyakarta. Tanggal 1 Januari 2012, Mirota Kampus Swalayan mengembangkan outlet Mirota Godean menjadi Mirota Kampus Godean yang terletak di Jl.Godean Km. 2,8 Yogyakarta. Selanjutnya perkembangan usaha PT Mirota diteruskan oleh putera-puteri Bapak Hendro Sutikno dengan berbagai jenis usaha dengan brand “MIROTA”. Salah satunya bergerak dibidang retail atau eceran yang didirikan oleh anak ke 2 Bapak dan Ibu Hendro Sutikno. Bapak Siswanto Hendro bersama sahabatnya Bapak Nico Sukandar membuka Mirota Kampus sebagai merek dagang dengan nama perusahaan yang terdaftar hukum PT Perseroan Terbatas Mirota Nayan. Toko pertama berdiri pada 13 Mei 1983, berlokasi di Jl. Solo Km.7 Babarsari. Toko kedua berdiri pada 13 Mei 1985 berlokasi di Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta. Hingga pada tahun 2012, Mirota Nayan memiliki tiga cabang lain yang terletak di Jl. Menteri Supeno No. 38 Yogyakarta, Jl. Palagan Tentara 46 Pelajar No. 31 Yogyakarta dan Jl. Godean KM. 2,8 Yogyakarta. Dengan segmentasi pasar adalah pelajar, mahasiswa dan dan ibu-ibu muda usia 15 – 45 tahun, Mirota Kampus Swalayan memposisikan sebagai tempat belanja yang murah. 2. Bentuk Perusahaan Mirota Kampus Nayan merupakan perusahaan perseorangan yang tertutup. Artinya saham perusahaan tersebut tidak dijual kepada masyarakat umum tetapi hanya dapat dikembangan oleh keluarga pendiri Mirota. Kepemilikan saham Mirota Kampus hanya dimiliki oleh tiga dewan direksi yakni: 1 Siswanto Hendro Sutikno 2 Indarto 3 Nico Sukandar Mirota Kampus merupakan departemen Store yang termasuk jenis usaha pengecer besar. Sehingga produk yang dibelinya lebih besar maka Mirota Kampus dapat memasarkan atau menjual produk-produk atau barang yang dijual kepada masyarakat atau konsumen relatif murah. Mirota Kampus merupakan bagian departemen Store yang didalamnya terdapat bagian-bagian atau departemen -departemen dimana setiap departemen memiliki produk yang berbeda-beda untuk dipasarkan, selain itu Mirota Kampus Swalayan juga memiliki supermarket Pasar swalayan. 47 3. Lokasi Mirota Kampus Swalayan Mirota Kampus Swalayan terletak di jalan C. Simanjuntak No. 70 Yogyakarta, lokasi nya sangat dekat universitas dan dapat dijangkau dengan kendaraan umum.

B. Visi dan Misi Mirota Kampus Swalayan

1. Visi Mirota Kampus Swalayan Mirota Kampus Swalayan adalah Rumah Belanja Terpercaya, dimana mempunyai keinginan ke depan menjadikan Mirota Kampus sebagai Rumah Belanja dengan memberikan layanan yang ramah, cepat dan tepat, produk yang berkualitas, harga yang murah dan fasilitas yang aman dan nyaman. Dengan demikian Mirota Kampus mempunyai nilai lebih atau dapat di percaya oleh masyarakat Yogyakarta. 2. Misi Mirota Kampus Swalayan Meningkatkan kualitas layanan Internal dan Eksternal untuk kepuasan konsumen. Mirota Kampus Swalayan adalah “Kualitas layanan”. Nuansa kekeluargaan dengan memberikan layanan yang ramah, cepat, produk yang berkualitas, dan harga yang murah merupakan komitmen Mirota Kampus Swalayan serta mengoptimalkan program-progran penjualan melalui strategi penjualan “Belanja Luar Biasa Murah”. 48

C. Struktur Organisasi

Berikut penjelasan tentang sumber daya manusia serta keahlian dan tanggung jawab setiap divisi di Mirota Kampus Swalayan. 1. Komisaris: Merupakan sebagai pemilik Mirota Kampus yang bertanggung jawab atas pengawasan secara umum dan khusus serta memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan perusahaan. 2. Direktur utama: Sebagai pimpinan tertinggi bertanggung jawab mengatasi pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan secara umum, serta membawahi general manager dan manager khusus. 3. Konsultan bertugas untuk memberikan masukan kepada jajaran manajemen baik strategi jangka pendek dan jangka panjang dan memberikan masukan kegiatan kepada organisasi toko 4. General manager Tugas dan kewajiban general manager adalah: a. menetapkan kebijakan umum perusahaan. b. merumuskan rencana-rencana serta cara kerja perusahaan. c. mengawasi dan mengkordinir pelaksanaan kegiatan pada semua bagian d. mengusahakan agar target perusahaan tercapai e. mempertanggung jawabkan pelaksanaan kegiatan perusahaan. General manager mewakili finance manager, purchase manager, HRD store, store manager, dan R D manager. 1. Store manager 49 Bertugas memimpin dan menangani seluruh aktivitas pelaksanaan jalanya tokoh setiap hari. Store manager membawahi supervisor satpam, kasir, floor, teknis jasa. 2. Supervisor toko Bertanggung jawab atas operasional toko agar dapat berjalan dengan baik. Pengelolaan sumber daya manusianya agar tetap mengupayakan dan mempertahankan semangat kerja yang tinggi dan suasana kerja yang harmonis, memproduksi barang atau jasa untuk kebutuhan toko, mengendalikan biaya operasional agar harga produk tetap bersaing. 3. Supervisor Satpam Bertanggung jawab atas keamanan, ketertiban, rasa aman dan nyaman di area toko. Selain itu juga bertugas untuk mengawasi kerja karyawan toko setiap harinya serta memastikan agar jumlah karyawan yang bekerja sesuai dengan jadwal kerja. 4. Pramuniaga a. Kasir: bertanggung jawab atas kebutuhan dan kebersihan kasir. b. Cleaning services CS yaitu bertanggung atas kinerja divisi CS, kebutuhan CS, dan bertanggung jawab atas kebersihan seluruh area toko. c. Rumah tangga RT bertanggung jawab untuk menyediakan makanan karyawan, baik dalam hal pemilihan menu dan sebagainya. 50 d. Staf Kantor : bertugas dalam hal akuntansi dan pembayaran perusahaan. Salah satunyaa adalah dalam hal mengurusi utang piutang perusahaan kepada distibutor. e. Personal SM MK Satpam yaitu bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia SDM anggota satpam untuk memberikan pelatihan agar kinerja satpam dapat berjalan dengan baik. 5. Operasional Gudang Tugas dan tanggung jawab divisi ini adalah: 1 mencatat mutasi atas keluar masuknya barang; 2 bertanggungjawabterhadapjumlahpersediaan; Bagan. Struktur Organisasi Mirota Kampus Swalayan Sumber : Data Mirota Kampus Training Center MKTC Manager 52

D. Manajemen Personalia

1. Jumlah karyawan di bawah manajer adalah 124 orang SDM 1. FOOD : 7 org 2. TOILETRIS : 3 org 3. PECAH BLH : 2 org 4. OBAT : 2 org 5. PEN. TAS : 4 org 6. FRESH FOOD : 4 org 7. PM KASSA : 2 org 8. M CORNER : 3 org 9. FLOOR DISPLAY : 1 org 10. BSN WANITA : 8 org 11. ALAT TULIS : 5 org 12. LISTRIK : 3 org 13. AKSESORIS : 3 org 14. KASIR : 20 org 15. TEKNISI : 2 org 16. DRIVER : 1 org 17. CS : 5 org 18. RT : 2 org 19. DEKORASI : 1 org 20. PENERIMAAN BRG : 2 org 53 21. RETUR LLB : 1 org 22. ADM HARGA : 1org 23. INPUTEDIT PMEB : 4 org 24. DISTRIBUSI : 7 org 25. DISTR LABELING : 1 org 26. PACKING : 4 org 27. AST MANAGER : 1org 28. SPV : 1 org 29. OPR. BUYER : 4 org 30. AKUNTANSI : 3 org 31. PEMBAYARAN : 2 org 32. KAS BESAR : 1 org 33. ADM PJK : 1 org 34. UMUM : 7 org 2. Jam kerja Jam kerja di Mirota Kampus Swalayan terbagi atas dua shift, yaitu shift pagi dan siang. a. Shift pagi, Karyawan masuk bekerja mulai pukul 07.50-15.00 b. Shift siang,Karyawan masuk bekerja mulai pukul 13.20 -22.00 Setelah bekerja selama empat jam pada setiap shift karyawan diperbolehkan untuk istirahat selama 30 menit secara bergantian. Untuk karyawan shift pagi mendapatkan jam istirahat mulai pukul 12.00-12.30, sedangkan shift siang mendapatkan jam istirahat mulai pukul 16.00-16.30. 54 Jam kerja karyawan Mirota Kampus Swalayan disesuaikan dengan ketentuan yang telah dibuat departemen tenaga kerja yakni bekerja maksimal 7 jam dalam satu hari dan selebihnya dianggap lembur.

E. Produk Mirota Kampus Swalayan

Berikut merupakan letak produk atau desain produk di Mirota Kampus Swalayan dengan gedung berlantai satu dengan pembagian departement store dan supermarket dimana gedung dibagi atas empat bagian: 1. Bagian 1 satu a. Supermarket. b. Peralatan dapur, aneka parfum. c. Perlengkapan toilet. d. Dan aneka buah-buahan.

2. Bagian 2 dua

a. Departement store alat tulis dan buku b. Departement store busana, sepatu, boneka c. Departement kosmetik d. Departement accesoris 3. Bagian 3 tiga a. Departement store alat elektronik dan listrik b. Departement acesoris

4. Bagian 4 empat