Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Pada Remaja

bahkan menyalahkan diri sehingga akan berpengaruh kurang baik bagi proses penyesuaian diri. 2. Kepribadian Unsur-unsur kepribadian yang penting pengaruhnya terhadap penyesuaian diri adalah: 1 Kemauan dan kemampuan untuk berubah Kemauan dan kemampuan untuk berubah merupakan karakteristik kepribadian yang pengaruhya sangat menonjol terhadap proses penyesuaian diri. Sebagai suatu proses yang dinamis dan berkelanjutan, penyesuaian diri membutuhkan kecenderungan untuk berubah dalam bentuk kemauan, perilaku, sikap dan karakteristik yang sejenis lainnya. 2 Pengaturan diri Kemampuan mengatur diri dapat mencegah remaja dari keadaan malasuai dan penyimpangan kepribadian. Kemampuan pengaturan diri dapat mengarahkan kepribadian normal mencapai pengendalian diri dan realisasi diri. 3 Realisasi diri Proses penyesuaian diri dan pencapaian hasilnya secara bertahap sangat erat kaitannya dengan perkembangan kepribadian. Jika perkembangan kepribadian berjalan normal sepanjang masa anak-anak dan remaja, didalamnya tersirat potensi laten dalam bentuk sikap, tanggung jawab, penghayatan nilai-nilai, penghargaan diri dan lingkungan, serta karakteristik lainnya menuju pembentukan kepribadian dewasa. Semua itu, unsur- unsur penting yang mendasari realisasi diri. 4 Inteligensi Kemampuan pengaturan diri sesungguhnya muncul tergantung pada kualitas dasar lainnya yang penting peranannya dalam penyesuaian diri, yaitu kualitas inteligensi. Baik buruknya penyesuaian diri remaja ditentukan oleh kapasitas inteligensinya. 3. Proses belajar Kemauan belajar merupakan unsur penting dalam penyesuaian remaja karena pada umumnya respon-respon dan sifat-sifat kepribadian yang diperlukan bagi penyesuaian diri diperoleh dan menyerap ke dalam diri remaja melalui proses belajar. Pengaruh proses belajar itu akan muncul dalam bentuk coba-coba dan gagal, pengkondisian dan menghubung- hubungkan berbagai faktor yang di mana remaja itu melakukan penyesuaian diri. 4. Lingkungan Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap penyesuaian diri remaja meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan utama yang sangat penting dalam kaitannya dengan penyesuaian diri remaja. Unsur-unsur di dalam keluarga, seperti interaksi orang tua dengan anak, interaksi antar anggota, peran sosial dalam keluarga, karakteristik anggota keluarga, dan gangguan dalam keluarga akan berpengaruh terhadap penyesuaian diri remaja 5. Agama serta budaya Agama berkaitan erat dengan budaya. Agama memberikan sumbangan nilai-nilai, keyakinan, praktik-praktik yang memberikan makna sangat mendalam, tujuan, serta kestabilan dan keseimbangan hidup remaja. Selain agama, budaya juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kehidupan remaja. Hal ini dapat dilihat dari adanya karakteristik budaya yang diwariskan kepada remaja melalui berbagai media dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

C. Persepsi tehadap Pola Asuh Demokratis a Definisi persepsi

Setiap individu dalam menjalani hidupnya selalu mengalami apa yang disebut persepsi sebagai hasil penghayatannya terhadap berbagai stimulus yang berasal dari lingkungan. Atkinson dan Hilgard Ali, 2006 mengemukakan bahwa persepsi merupakan proses mengintepretasikan dan mengorganisasikan pola-pola stimulus yang berasal dari lingkungan. Ahli lain, yaitu Levine dan Shefner Ali, 2006 mengemukakan pengetian persepsi adalah cara-cara individu mengintepretasikan informasi yang diperoleh didasarkan atas pemahaman individu itu sendiri. Dengan kata lain, individu menyadari adanya kehadiran suatu stimulus, tetapi individu itu mengintepretasikan stimulus tersebut. Dengan persepsi, individu dapat menentukan bagaimana seharusnya ia bereaksi terhadap stimulus yang ada di sekitarnya karena persepsi merupakan rangkaian peristiwa yang menjembatani stimulus dengan perilaku tertentu. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses individual dalam mengintepretasikan, mengorganisasikan, dan memberi makna kepada stimulus yang berasal dari lingkungan dimana individu itu berada yang merupakan hasil dari proses belajar dan pengalaman. b Pengertian Pola Asuh Orang Tua Keluarga merupakan tempat untuk pertama kalinya seorang anak memperoleh pendidikan dan mengenal nilai-nilai maupun aturan-aturan yang harus diikuti yang mendasari anak untuk melakukan hubungan sosial dengan lingkungan yang lebih luas. Namun dengan adanya latar belakang, pengalaman, pendidikan, dan kepentingan dari orang tua maka terjadilah perbedaan dalam mengasuh dan mendidik anak. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia 1984 pola asuh dapat diartikan tiap-tiap kata. Pola diartikan sebagai bentuk yang dipraktikkan secara berulang-ulang atau struktur yang tetap, sedangkan pengasuhan menunjukkan perbuatan menjaga, merawat, melatih, membimbing dan mengajar supaya orang anak dapat berdiri sendiri. Menurut Hurlock 1997, pola asuh orangtua adalah suatu metode disiplin yang diterapkan orang tua terhadap anaknya. Metode disiplin ini meliputi dua konsep, yaitu negatif dan positif. Menurut konsep positif, disiplin berarti pendidikan dan bimbingan yang lebih menekankan pada disiplin dan pengendalian diri. Sedangkan menurut konsep negatif, disiplin berarti pengendalian dengan kekuasaan, ini merupakan suatu bentuk pengekangan melalui suatu cara yang tidak disukai dan menyakitkan. Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pola asuh orang tua adalah metode disiplin yang dilakukan secara berulang-ulang oleh orang tua terhadap anaknya dengan tujuan untuk menjaga, merawat, melatih, membimbing dan mengajar supaya anak dapat berdiri sendiri.