Analisis Permasalahan Implementasi Hukum dan Peradilan di Indonesia

38 permasalahan implementasi hukum dan peradilan di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Faktor administrasi

Penyebab terjadinya permasalahan implementasi hukum dan peradilan di negara ini adalah administrasi yang carut – marut, dan kurang bagus, mengakibatkan rakyat kecil merasa enggan untuk berhadapan dengan proses hukum dan peradilan di negeri ini. Seandainya saja dalam hal administrasi lebih dipermudah paling tidak akan sedikit mengurangi keengganan masyarakat untuk berurusan dengan hukum dan proses peradilan. Bukan rahasia umum lagi jika uang memegang peranan yang sangat penting jika seseorang ingin memperoleh keadilan di negara ini. Memang tidak semua seperti itu tapi sebagian besar demikian.

b. Faktor hukum itu sendiri

Hukum di negara ini dinilai tajam ke bawah dan tumpul ke atas, artinya jika pelanggaran hukum terjadi pada warga kurang mampu maka hukum akan bersikap sangat adil dengan memberlakukan peraturan sesuai dengan perundang-undangan yang ada. Sebaliknya jika ke atas hukum bersifat tumpul, artinya jika yang melakukan tindak kejahatan adalah orang-orang dari kalangan atas yang mempunyai harta yang melimpah maka hukum seolah-olah telah terbeli oleh mereka. Padahal pelanggaran hukum yang mereka lakukan sudah sangat tampak di depan mata dengan korupsi bermilyar-milyar rupiah, tetapi ketika proses peradilan dimulai ada saja alasan mereka dari yang tiba-tiba sakit sehingga tidak dapat mengikuti proses peradilan padahal sebelumnya mereka segar bugar ketika menghabiskan uang rakyat sampai ada yang kabur ke luar negeri sebelum surat pencekalan itu diterbitkan oleh lembaga hukum terkait.

c. Fakor perundang-undangan yang berlaku

Terdapat beberapa undang-undang yang dirasa bisa dijadikan perlindungan atau jalan untuk menghindari undang-undang yang lain agar bisa lolos dari perkara hukum dan proses peradilan yang sedang digelar. Belum lagi mereka ditemani oleh para pengacara yang paling top di negeri ini supaya bisa terbebas dari tuntunan yang dinilai para pengacara yang hafal di luar kepala segala pasal yang berhubungan dengan kasus mereka bisa meringankan hukuman mereka atau bahkan membebaskan mereka dan diberi keputusan tidak bersalah.