Respons wartawan asing terhadap Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika ke-60.

75

c. Kesepakatan penting yang dihasilkan oleh Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika ke-60.

Kesepakatan penting yang dihasilkan oleh Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika ke-60 adalah dukungan mereka terhadap kemerdekaan negara Palestina. Selain itu mereka sepakat untuk memperkuat kerjasama selatan- selatan. Kerjasama tersebut dilakukan antara negara-negara Asia dan Afrika yang umumnya terletak di sebelah selatan khatulistiwa, khususnya dalam program pengembangan kapasitas dan kerja sama teknis.

3. Permasalahan Hubungan Indonesia dengan Negara-negara Maju tentang Perubahan Iklim

a. Tanggapan Greenpeace terhadap sikap Indonesia tentang perubahan iklim.

Greenpeace memberi tanggapan positif terhadap rencana pemerintah Indonesia yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya di KTT perubahan iklim di Paris. Rencana tersebut adalah pemerintah Indonesia berusaha mengatasi kebakaran hutan dan lahan gambut. Hal itu dianggap penting oleh Greenpeace, karena Indonesia menjadi negara yang paling banyak melepas emisi karbon dalam beberapa bulan terakhir ini Greenpeace, 1 Desember 2015 . Greenpeace berpendapat, bahwa Presiden Jokowi dapat berisiko gagal memenuhi janji tersebut apabila tidak ada perlindungan hutan dan lahan gambut yang permanen. D iperlukan kebijakan komprehensif yang mencakup hutan dan juga lahan gambut, termasuk penegakan hukum. Indonesia memerlukan undang-undang atau produk hukum yang sepenuhnya melindungi hutan dan lahan gambut, termasuk sanksi tegas bagi siapa saja yang melanggar undang-undang tersebut. Selain itu juga diperlukan adanya transparansi menyeluruh terkait penguasaan lahan, hutan, dan lahan gambut Greenpeace, 1 Desember 2015.

b. Perbedaan sikap negara-negara maju dengan negara-negara sedang

berkembang tentang cara mengatasi perubahan iklim. Negara-negara maju tidak mau menanggung lebih besar untuk mengurangi laju pemanasan global. Negara-negara maju juga menuntut 76 tanggung jawab lebih besar kepada negara-negara sedang berkembang untuk ikut serta mengurangi pemanasan global tersebut. Isu besar yang mengganjal adalah target jangka panjang penurunan emisi di atmosfer. Perdebatan keras antara kelompok negara yang ingin batas kenaikan suhu global tidak lebih dari 2 derajat Celcius dan kelompok yang bersikukuh batas kenaikan suhu global adalah 1,5 derajat. Negara miskin dan kepulauan bakal terkena dampak paling parah jika kenaikan suhu global terlalu tinggi Tempo, 7 Desember 2015. Pada pekan lalu terjadi perdebatan keras antara kelompok negara LMDC Like Minded Developing Countries, seperti India dan Cina, dan developed countries.

c. Sikap Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia bersikap tegas supaya laju pemanasan global sedikitnya 1,5 derajat pertahun. Delegasi Indonesia, kata Efransjah, perlu mempertimbangkan batas aman dengan dukungan tegas agar batas kenaikan suhu global yang disepakati berada di bawah dua derajat. Hal ini, ujarnya, untuk menghindari dampak perubahan iklim yang parah, khususnya bagi negara-negara kepulauan. Indonesia berada di tengah-tengah, tapi dalam konteks tertentu berpihak pada negara berkembang. Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Perubahan Iklim Rahmat Witoelar menjelaskan posisi Indonesia adalah poros yang diterima semua pihak. Di kelompok G-77 dan Cina kelompok negara- negara berkembang, katanya, Indonesia juga menjadi kekuatan penting. “Indonesia dan negara-negara berkembang jelas tidak mau jika dituntut terlalu tinggi oleh negara maju,” katanya Tempo, 7 Desember 2015.

d. Kesepakatan penting dalam KTT perubahan iklim di Paris

Belum ada data yang berupa berita media massa yang menginformasikan kesepakatan penting dalam KTT perubahan iklim di Paris tahun 2015. Hal ini berarti anda harus mengumpulkan data tersebut dengan cara browsing pada media massa online di Indonesia.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Peserta membaca artikel pada setiap kotak, kemudian mengerjakan kolom- kolom yang sesuai dengan permasalahannya 2. Bacalah setiap petunjuknya