Tujuan Indikator Pencapaian Kompetensi

66

C. Uraian Materi 1.

Menganalisis Permasalahan Implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia Menganalisis permasalahan implementasi sistem dan budaya politik di Indonesia berarti menyelidiki permasalahan implementasi sistem dan budaya di Indonesia secara lebih mendetail dan lebih terperinci. Seperti dibahas pada pembahasan sebelumnya bahwa mengimplementasikan sistem dan budaya politik adalah bukan hal yang mudah, adanya kendala di berbagai bidang dan faktor yang dapat menghalangi atau memperlambat terimplementasinya sistem dan budaya politik di Indonesia. Sikap-sikap yang dapat menghambat tersebut di antaranya adalah: a. Apatis. b. Pengetahuan politik rendah. c. Tidak peduli dan menarik diri terhadap kehidupan politik. d. Anggota masyarakat cenderung tidak menaruh minat terhadap objek politik yang luas. e. Kesadaran anggota masyarakat akan adanya pusat kewenangan dan kekuasaan dalam masyarakatnya rendah. f. Warga negara tidak terlalu berharap dalam sistem politik. g. Tidak ada peranan politik yang bersifat khusus. h. Lingkupnya sempit dan kecil. i. Masyarakatnya sederhana dan tradisional. Sikap-sikap di atas merupakan contoh sikap yang dapat menjadi penyebab sulitnya implementasi sistem dan budaya politik di negara kita ini. Padahal apabila kita bisa menerapkan sistem dan budaya politik yang tepat maka tidak mungkin kalau negara ini bisa mewujudkan pemerintahan yang demokratis. 2. Menganalisis Faktor-faktor yang Menimbulkan Permasalahan Implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia. Faktor-faktor yang menimbulkan permasalahan implementasi sistem dan budaya politik telah sebutkan di atas pada grade sebelumnya yakni faktor masyarakat, faktor penyalahgunaan wewenang, dan faktor sosialisasi. Faktor- 67 faktor tersebut saling terkait satu sama lain, jadi agar implementasi sistem dan budaya politik di Indonesia bisa berjalan dengan lancar maka semua faktor harus bisa terpenuhi, tidak bisa hanya salah satu yang terpenuhi atau salah satu saja yang belum terpenuhi. Misalnya faktor masyarakat dan faktor penyalahgunaan wewenang sudah bisa teratasi tetapi faktor sosialisasi politik tidak terlaksana maka mustahil akan berjalan dengan lancar karena bagaimanapun sosialisasi memegang peranan yang sangat penting karena dengan sosialisasi masyarakat akan mengetahui secara utuh tentang sistem dan budaya politik, selanjutnya mereka bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Peran serta masyarakat dalam kegiatan politik bisa mewujudkan negara yang demokratis. Dalam hal ini bangsa Indonesia menganut sistem demokrasi pancasila. Artinya dalam pelaksanaan demokrasi tetap berpegang teguh pada nilai-nilai yang terkandung pada sila-sila pancasila. 3. Menganalisis Kendala-kendala yang Menimbulkan Permasalahan Implementasi Sistem dan Budaya Politik di Indonesia dalam Berpolitik yang Demokratis. Kendala-kendala yang menimbulkan permasalahan implementasi sistem dan budaya politik Indonesia juga tidak luput menjadi faktor sulitnya terwujud politik yang demokratis. Bagaimanapun politik yang demokratis menjadi harapan semua negara. Hanya saja dalam prakteknya hal ini sulit untuk diwujudkan. Banyak sikap-sikap yang justru melukai demokrasi itu sendiri. Kendala-kendala yang menghambat pengimplementasian sistem dan budaya politik di Indonesia guna terwujudnya politik yang demokratis adalah sebagai berikut: a. Dalam masyarakat Indonesia masih ada yang menganut atau mengakui kebenaran suatu ideologi ekstrim kiri maupun ekstrim kanan, yang mengganggu pelaksanaan Demokrasi Pancasila secara murni dan konsekuen. b. Kesadaran hukum di masyarakat terhadap Pancasila, UUD 1945, dan perundang – undangan masih belum merata dan menyeluruh, sehingga terdapat penyalahgunaan wewenang atau main hakim sendiri.