Analisis Akibat Timbulnya Permasalahan Implementasi Hukum Dan Peradilan Di Indonesia

40 bantuan tersebut. Padahal bukankah mereka memang setiap bulan sudah digaji untuk melakukan tugas mereka, lalu kenapa masih meminta uang barang yang akan digunakan untuk membantu rakyat kurang mampu. Penurunan moral, pada akhirnya moral bangsa ini mengalami penurunan yang sangat menghawatirkan, bagaimana tidak yang kaya dengan santainya menghabiskan uang rakyat sedang rakyat kecil sibuk untuk memenuhi kebutuhan mereka dan jika suatu saat terdesak mereka akan melakukan segala cara agar kebutuhannya dapat terpenuhi. Jadi kejahatan terjadi dimana-mana.

4. Analisis Cara Mengatasi Permasalahan Implementasi Hukum dan Peradilan di Indonesia.

Berbagai macam cara untuk mengatasi masalah penegakan hukum di Indonesia yaitu : a. Di dalam rangka penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundang- undangan agar lebih memperhatikan rasa keadilan pada masyarakat dan kepentingan nasional sehingga mendorong adanya kesadaran hukum masyarakat untuk mematuhinya. b. Penegak hukum seharusnya berjalan tidak semata melihat fakta, tapi menimbang serta melihat latar belakang peristiwa, alasan terjadinya kejadian, unsur kemanusiaan dan juga menimbang rasa keadilan dalam memberikan keputusan. Hakim diwajibkan mencari dan menemukan kebenaran materil yang menyangkut nilai-nilai keadilan yang harus diwujudkan dalam peradilan pidana. Namun demikian, hakikat tugas hakim itu sendiri memang seharusnya mencari dan menemukan kebenaran materil untuk mewujudkan keadilan materiil. Dengan ini diharapkan tidak ada keputusan yang kontroversial dan memberikan keputusan yang seadil- adilnya sehingga yang terjadi pada nenek Minah tidak terjadi lagi. c. Hukum seharusnya tidak ditegakkan dalam bentuknya yang paling kaku, arogan, hitam putih. Tapi harus berdasarkan rasa keadilan yang tinggi, tidak hanya mengikuti hukum dalam konteks perundang-undangan hitam putih semata. Karena hukum yang ditegakkan yang hanya berdasarkan konteks hitam putih belaka hanya akan menghasilkan putusan-putusan yang kontroversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya. 41 d. Hakim sebagai pemberi putusan seharusnya tidak menjadi corong undang- undang yang hanya mengikuti peraturan perundang-undangan semata tanpa memperdulikan rasa keadilan. Tapi hakim seharusnya mengikuti perundang- undangan dengan mementingkan rasa keadilan yang seadil-adilnya. Sehingga keputusannya dapat memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya. e. Komisi Yudisial sebagai komisi yang dibentuk untuk mengawasi perilaku hakim seharusnya memberi peringatan dan sanksi yang tegas kepada hakim yang memberikan putusan yang kontroversial dan tidak memenuhi rasa keadilan, juga yang melanggar kode etik. Hal ini dikarenakan tahun ini saja ada 968 putusan yang dilaporkan pada Komisi Yudisial dan sekitar 69 persen dilaporkan masyarakat karena diduga tidak memberikan rasa keadilan. f. Meningkatkan pembinaan integritas, kemampuan atau keterampilan dan ketertiban serta kesadaran hukum dari pelaksana penegak hukum tentang tugas dan tanggung jawabnya. Dalam melaksanakan tugasnya penegak hukum benar-benar melaksanakan asas persamaan hak di dalam hukum bagi setiap anggota masyarakat. g. Mencukupi kebutuhan personal, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan penegakan hukum. Meningkatkan kesejahteraan penegak hukum. Sehingga tidak ada hakim yang terlibat kasus korupsi. h. Memberikan pendidikan dan penyuluhan hukum baik formal maupun informal secara berkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya penegakan hukum di Indonesia sehingga masyarakat sadar hukum dan menaati peraturan yang berlaku. i. Menyediakan bantuan hukum bagi si miskin dan buta hukum. Melaksanakan asas proses yang tepat, cepat dan biaya ringan di semua tingkat peradilan. j. Pemberian sanksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang tidak menjalankan tugas dengan semestinya. k. Harus ada reformasi institusional di dalam tubuh lembaga penegak hukum. Bukan hanya reformasi di dalam tubuh Polri dan Kejaksaan RI tapi juga pada lembaga penegak hukum lain Komisi Pemberantasan Korupsi KPK dan Lembaga Perlindungan Saksi dan korban LPSK. Hal ini dikarenakan carut – marutnya hukum yang ada di Indonesia juga disebabkan karena adanya