28
F.  Rangkuman
Globalisasi  telah  dengan  begitu  hebatnya  menggempur  nilai-nilai  yang tertanam  dan menjadi  ciri  khas  bangsa Indonesia,  tidak  terkecuali  dengan  nilai-
nilai  nasionalisme  dan  juga  patriotisme.  Globalisasi  telah  menyerang  dari berbagai bidang. Bidang pendidikan, budaya, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Nilai-
nilai  nasionalisme  dan  patriotisme  sesungguhnya  bersumber  dari  nilai  sosio- kultural bangsa Indonesia sendiri, meskipun terkena pengaruh apapun tidak akan
bisa  berubah  secara  keseluruhan  seperti  halnya  lima  esensi  yang  ada  pada bangsa  Indonesia.  Adapun  lima  esensi  tersebut  adalah:  Pancasila,  UUD  1945,
rasa  cinta  tanah  air  dan  rela  berkorban,  rasa  persatuan  dan  kesatuan  bangsa dalam  wadah  negara  kesatuan  republik  Indonesia,  dan  wawasan  kebangsaan
yang bersumber dari wawasan nusantara dan ketahanan nasional.
G.  Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Umpan balik dan tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran ini adalah Anda mengerjakan tugas  untuk  mengamati  sikap  dan perilaku  yang menyimpang  dari
nilai-nilai  nasionalisme  dan  patriotisme  dan  berikan  solusi  untuk  mengatasi permasalahan tersebut.
29
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 ANALISIS PERMASALAHAN IMPLEMENTASI GOOD
GOVERNANCE DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA DI INDONESIA
Disusun Dr. Didik Sukriono, S.H., M.Hum.
A.  Tujuan
Setelah  mengikuti  kegiatan  pembelajaran  ini,  peserta  dapat  menganalisis permasalahan implementasi good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan
negara di Indonesia dengan baik.
B.  Indikator Pencapaian Kompetensi
Menganalisis permasalahan
implementasi good
governance dalam
penyelenggaraan pemerintahan negara di Indonesia.
C.  Uraian Materi
Analisis Permasalahan Implementasi Good Governance dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara di Indonesia
Konsep  good  governance  ini  munculnya  karena adanya  ketidakpuasan  pada kinerja  pemerintahan  yang  selama  ini  dipercaya  sebagai  penyelengggara  urusan
publik.  Pendekatan  penyelenggaraan  urusan  publik  yang  bersifat  sentralis,  non partisipatif  serta  tidak  akomodatif  terhadap  kepentingan  publik  pada  rezim-rezim
terdahulu,  harus  diakui  telah  menumbuhkan  rasa  tidak  percaya  dan  bahkan  antipati pada  rezim  yang  berkuasa.  Menurut  Edelman,  hal  seperti  ini  merupakan  era  anti
birokrasi, era anti pemerintah. Penerapan prinsip-prinsip good governance sangat penting dalam pelaksanaan
pelayanan  publik  untuk  meningkatkan  kinerja  aparatur  negara.  Hal  ini  disebabkan karena  pemerintah  merancang  konsep  prinsip-prinsip  good  governance  untuk
meningkatkan potensi perubahan dalam birokrasi agar mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik, di samping itu juga masyarakat masih menganggap pelayanan publik