Perbedaan sikap negara-negara maju dengan negara-negara sedang

76 tanggung jawab lebih besar kepada negara-negara sedang berkembang untuk ikut serta mengurangi pemanasan global tersebut. Isu besar yang mengganjal adalah target jangka panjang penurunan emisi di atmosfer. Perdebatan keras antara kelompok negara yang ingin batas kenaikan suhu global tidak lebih dari 2 derajat Celcius dan kelompok yang bersikukuh batas kenaikan suhu global adalah 1,5 derajat. Negara miskin dan kepulauan bakal terkena dampak paling parah jika kenaikan suhu global terlalu tinggi Tempo, 7 Desember 2015. Pada pekan lalu terjadi perdebatan keras antara kelompok negara LMDC Like Minded Developing Countries, seperti India dan Cina, dan developed countries.

c. Sikap Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia bersikap tegas supaya laju pemanasan global sedikitnya 1,5 derajat pertahun. Delegasi Indonesia, kata Efransjah, perlu mempertimbangkan batas aman dengan dukungan tegas agar batas kenaikan suhu global yang disepakati berada di bawah dua derajat. Hal ini, ujarnya, untuk menghindari dampak perubahan iklim yang parah, khususnya bagi negara-negara kepulauan. Indonesia berada di tengah-tengah, tapi dalam konteks tertentu berpihak pada negara berkembang. Utusan Khusus Presiden Indonesia Bidang Perubahan Iklim Rahmat Witoelar menjelaskan posisi Indonesia adalah poros yang diterima semua pihak. Di kelompok G-77 dan Cina kelompok negara- negara berkembang, katanya, Indonesia juga menjadi kekuatan penting. “Indonesia dan negara-negara berkembang jelas tidak mau jika dituntut terlalu tinggi oleh negara maju,” katanya Tempo, 7 Desember 2015.

d. Kesepakatan penting dalam KTT perubahan iklim di Paris

Belum ada data yang berupa berita media massa yang menginformasikan kesepakatan penting dalam KTT perubahan iklim di Paris tahun 2015. Hal ini berarti anda harus mengumpulkan data tersebut dengan cara browsing pada media massa online di Indonesia.

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Peserta membaca artikel pada setiap kotak, kemudian mengerjakan kolom- kolom yang sesuai dengan permasalahannya 2. Bacalah setiap petunjuknya 77

E. Latihan Kasus Tugas

1. Analisis Permasalahan Hubungan Indonesia dengan Australia

Bacalah berita-berita tersebut, kemudian kerjakan Lembar Kerja LK yang menyertainya kotak 1 Kotak 1: Bacaan 1 Australia Tarik Duta Besar, Indonesia Ogah Balas RABU, 29 APRIL 2015 | 19:09 WIB dunia.tempo.co TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan kepada wartawan bahwa Indonesia tidak punya rencana menarik pulang duta besar dari Australia untuk merespons penarikan perwakilan diplomatik negeri tersebut. Ini kasus hukum, bukan kasus politik, sehingga kami tidak perlu memanggil pulang duta besar di Canberra, katanya. Pernyataan Retno itu perlu disampaikan menanggapi sikap Australia yang telah memanggil pulang duta besarnya untuk Indonesia setelah dua warga negaranya dieksekusi mati, Rabu dinihari, 29 April 2015, karena menyelundupkan narkoba. Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyebut eksekusi tersebut sebagai suatu kekejaman yang tidak perlu. Ia beralasan Chan dan Sukumaran telah menjalani masa rehabilitasi selama satu dekade di dalam penjara. Abbott tidak mengatakan apakah penarikan duta besarnya tersebut bersifat permanen. Ini adalah momen gelap bagi hubungan Australia-Indonesia, tapi saya yakin hubungan ini segera pulih kembali, ucapnya. Bacaan 2