1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam upaya pembangunan bangsa Indonesia yang diharapkan dapat menyediakan sumber daya manusia
SDM berkualitas. Pendidikan yang baik saat ini adalah pendidikan yang mampu menghasilkan SDM yang seimbang antara segi intelektual dengan segi moralitas
Suwija, 2012: 67. UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada
pasal 3,
menyebutkan bahwa
“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa ”. Hal ini
menjelaskan bahwa setiap program pendidikan disusun secara terpadu dan sistematis supaya dapat mendukung usaha membangun karakter yang baik dalam
masyarakat. Karakter dalam diri seseorang tidak didapat secara instan melainkan
merupakan sebuah proses berkesinambungan yang dapat dimulai dari pendidikan dasar. Sekolah dasar SD merupakan jenjang paling dasar pada pendidikan
formal di Indonesia yang memegang peranan penting dalam menanamkan karakter. Penanaman karakter di SD akan menjadi pondasi pada jenjang
pendidikan selanjutnya. Karakter dapat ditanamkan dalam diri siswa melalui pembelajaran yang mengembangkan kognitif, afektif, dan psikomotorik secara
utuh dan seimbang sekaligus dapat menanamkan nilai karakter. Narwati mengungkapkan bahwa pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai sebuah
proses penanaman nilai untuk membantu siswa menjadi cerdas dan baik yang
meliputi kognitif, afeksi dan psikomotorik 2011: 14. Oleh karena itu, pendidikan karakter dapat digunakan dalam membentuk karakter siswa karena
pembelajaran dilakukan secara utuh dan dapat menanamkan nilai karakter. Pendidikan karakter dapat diintegrasikan pada seluruh mata pelajaran yang
terdapat dalam kurikulum. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang ada di SD. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan
intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi KTSP, 2006: 371. Karakter
seseorang akan tampak dari bahasa yang digunakan. Pranowo mengungkapkan bahwa berbahasa secara baik, benar, dan santun dapat menjadi kebiasaan dan
dapat membentuk perilaku seseorang menjadi lebih baik 2009: 8. Pembiasaan penggunaan bahasa yang santun dalam pembelajaran bahasa dapat membangun
karakter santun dalam diri siswa. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan pada mata
pelajaran bahasa Indonesia. Menulis merupakan kemampuan puncak seseorang dikatakan terampil berbahasa, sehingga melibatkan proses berfikir, bersikap, dan
bertindak yang seimbang. Kecermatan dalam menggunakan ejaan dan tanda baca menjadi hal yang penting dalam keterampilan menulis. Karakter cermat menjadi
penting untuk dikembangkan, supaya siswa menjadi seseorang yang dapat menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Siswa juga dapat mengembangkan
karakter santun dalam keterampilan menulis. Zubaedi mengungkapkan bahwa karakter santun dapat diintegrasikan pada saat kegiatan bermain drama dan
berlatih membuat surat 2011:315. Kegiatan menulis surat yang terdapat dalam
keterampilan menulis akan dapat mengembangkan karakter santun dalam diri siswa.
Implementasi pengintegrasian pendidikan karakter dapat dilihat dari bahan ajar yang digunakan. Bahan ajar dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan
dan maksud dari pembelajaran Cunningsworth, 1995:7. Bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter akan mempermudah penanaman karakter
pada diri siswa karena memliki tujuan utama dalam membentuk karakter. Penggunaan bahan ajar yang berbasis aktivitas akan mempermudah guru dalam
mengembangkan karakter siswa. Bahan ajar yang berbasis aktivitas membuat siswa dihadapkan pada sesuatu yang konkrit, sehingga siswa dapat melakukan
serta merasakan pengetahuan baru yang didapat dengan sendirinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Niken Amri Amaniah, S.Pd
guru Bahasa Indonesia kelas IV SD N Langensari yang dilakukan pada tanggal 26 November 2012 dapat disimpulkan bahwa guru masih mengalami kesulitan
dalam mengintegrasikan pendidikan karakter pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini terjadi karena bahan ajar yang benar-benar terintegrasi dengan
pendidikan karakter masih jarang ditemukan terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk keterampilan menulis. Kesibukan guru mengajar merupakan
salah satu hal yang menjadi kendala dalam mengembangkan bahan ajar Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter.
Guru mengungkapkan bahwa karakter menghargai harus dikembangkan dalam diri siswa. Pada saat pembelajaran banyak siswa yang ribut dan bermain
sendiri ketika ada teman yang mengemukakan pendapat. Beberapa siswa juga sering mengejek teman yang menjawab keliru. Hal tersebut terjadi karena siswa
kurang memiliki sikap saling menghargai antara satu dengan yang lain. Guru juga mengungkapkan bahwa dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan
menulis siswa masih kurang cermat dalam menggunakan ejaan dan tanda baca. Hal ini dibuktikan dengan masih banyak siswa yang keliru dalam menggunakan
ejaan dan tanda baca. Berdasarkan pernyataan di atas, peneliti akan memberi satu solusi dengan
mengembangkan sebuah produk berupa bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran bahasa
Indonesia pada KD 4.4 menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan
ejaan huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll.. Karakter yang akan dikembangkan adalah kesantunan, cermat dan menghargai.
1.2 Rumusan Masalah