10 Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif merupakan bagian penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar
atau tim pengembang seberapa baik program telah berfungsi dalam mencapai berbagai sasaran. Penilaian ini berguna untuk menentukan
kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat dihindari sebelum program terpakai secara luas.
11 Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan-tujuan utama pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi;
hasil ujian akhir unit, dan uji akhir untuk pelajaran tertentu. 12
Revisi perangkat pembelajaran Kegiatan revisi dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki
rancangan yang dibuat. Revisi dilakukan berdasarkan masukkan dan penilaian yang diperoleh dari kegiatan validasi perangkat pembelajaran
oleh pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas sehingga validasi ini lebih pada tujuan kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkannya
sebagai perangkat pembelajaran di sekolah.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter di SD masih jarang ditemui, akan tetapi peneliti menemukan
empat penelitian yang mengintegrasikan pendidikan karakter dalam bahan ajar pada jenjang SMP, SMA maupun perguruan tinggi. Keempat penelitian tersebut
antara lain :
Penelitian pertama yang dilakukan oleh Anastasia Tiur Rohani 2012 dengan judul Pendidikan Karakter yang Terintegrasi dalam Pembelajaran Menulis
Bahasa Indonesia untuk Siswa SMP Kelas VIII Semester 1 dan 2. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi 1 analisis data, 2 pengembangan produk, 3 validasi ahli, 4 revisi, 5 uji coba, 6 revisi akhir,
hingga menghasilkan produk akhir berupa buku ajar. Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini bahwa pendidikan karakter yang terintegrasi dengan materi
pembelajaran menulis Bahasa Indonesia siswa kelas VII perlu dikembangkan. Dari lima belas pernyataan, ada dua belas butir pernyataan yang memiliki
presentasi jawaban baik. Penelitian kedua dilakukan oleh Ajeng Christy Suryaningrum 2012 dalam
skripsinya yang berjudul Pengembangan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia Bermuatan Pendidikan Karakter Bangsa Kelas XI Semester I SMA Stella Duce
Bantul, Yogyakarta Tahun Ajaran 20112012 Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP.
Produk yang dikembangkan berupa materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XI, Semester I, bermuatan pendidikan
karakter bangsa. Langkah-langkah pengembangan materi pembelajaran bahasa Indonesia bermuatan pendidikan karakter bangsa, meliputi 1 analisis kebutuhan,
2 pembuatan produk, 3 uji coba, 4 penilaian, 5 revisi. Hasil penilaian yang diperoleh yaitu siswa 75, guru 80, dan dosen 90. Masing-masing hasil data
penelitian mendapat kualifikasi baik dari siswa dan guru, kualifikasi sangat baik dari dosen. Produk pengembangan materi dikatakan layak untuk dipergunakan
karena hasil data 65 dan kualifikasi diatas cukup.
Penelitian ketiga berupa jurnal yang berjudul “Prodigy: An Innovative
Approach for Character Development ” yang ditulis oleh Samsiah Mohd Jais,
Ab.Aziz Md. Yatim, dan Mohammed Aziz Shah Mohammad Arip. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa pembentukan dan pembangunan karakter yang sehat
di kalangan pelajar berkaitan erat dengan peranan yang dimainkan oleh kounselorguru di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan
prodigi, sebuah pendekatan yang mampu membantu guru untuk melakukan bimbingan dan konseling dalam pembangunan dan peningkatan tingkah laku
siswa. Prodigi mengintegrasikan komponen kognitif, afektif, dan tingkah laku dalam pembangunan karakter. Isi dari artikel ini adalah memperbincangkan modul
kursus yang berkaitan dengan pembangunan karakter dan manfaat menggunakan Prodigi dalam memupuk pembangunan karakter.
Penelitian keempat berupa jurnal yang berjudul Pengintegrasian Pendidikan Karakter dalam Bahasa Jerman
yang ditulis oleh Sulis Triyono. Pengintegrasian pendidikan karakter ke dalam pembelajaran Bahasa Jerman dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Pertama, menyusun silabus dan RPP pembelajaran Bahasa Jerman yang memuat nilai-nilai. Pengintegrasian nilai dilakukan dalam
keterampilan Bahasa Jerman yang meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kedua, menyusun materi dan bahan ajar yang terintegrasi
dengan pendidikan karakter dalam keterampilan Bahasa Jerman pada setiap perkuliahan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah adanya kontribusi
positif terhadap pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi. Pendidikan karakter telah teridentifikasi dapat memudahkan pendidik untuk mengukur tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh setiap peserta didik.
Penelitian relevan tersebut mencoba mengembangkan modul dan materi pembelajaran bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan karakter pada
jenjang SMP dan SMA maupun perguruan tinggi. Pada penelitian ini akan mengembangkan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter di SD
karena pengembangan bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan karakter di SD masih jarang dilakukan.
2.3 Kerangka Berfikir