H. Landasan Teori
Inflamasi merupakan respon terhadap cedera jaringan dan infeksi. Saat proses inflamasi berlangsung, terjadi reaksi vascular di mana cairan, elemen-elemen
darah, sel darah putih leukosit, dan mediator kimia berkumpul pada tempat cedera jaringan atau infeksi. Proses inflamasi dimana tubuh berusaha untuk
menetralisir dan membasmi agen-agen yang berbahaya pada tempat cedera dan untuk mempersiapkan keadaan untuk memperbaiki jaringan. Berbagai mediator
kimia dilepaskan selama proses inflamasi Kee dan Hayes,1996.
Aktivitas protein siklooksigenase COX bertanggung jawab untuk pengeluaran produksi prostaglandin PG yang tinggi selama proses inflamasi dan
respon imum melalui metabolisme asam arakidonat. Respon imun berupa migrasi sel neotrofil ke daerah inflamasi merupakan fase seluler awal proses inflamasi.
Penurunan jumlah sel neutrofil yang secara langsung menghambat pelepasan asam arakidonat yang menyebabkan kurang tersedianya substart arakidonat bagi
jalur siklooksigenase,
yang pada
akhirnya akan
menekan jumlah
prostaglandinGomeset al., 2008. Kandungan flavonoid padatanaman Milk Thistle diduga bertanggung
jawab dalam memberi efek antiinflamasi. Flavonoid dapat berperan sebagai antioksidan dengan cara mengikat berbagai macam radikal bebas sehingga
mencegah kerusakan jaringan yang semakin parah akibat aktifitas radikal bebas dari RSO yang dihasilkan dari proses metabolisme oksigen sel radang. Flavonoid
juga menghambat
pelepasan asam
arakidonat dari
sel radang
sehinggamenyebabkan berkurangnyaketersedian substrat arakidonat, baik jalur siklooksigenase dan jalur lipooksigenase, untuk membentuk mediator
inflamasiKimet al.,2004.
Silymarin yang merupakan ekstrak bioaktif Milk Thistle mengandung flavonolignans seperti silychristin, isosilychristin, silydianinsilybin A dan B,
isosilybin A dan B. serta asam 35 lemak, flavonoid dan polifenol. Ekstrak tanaman ini menunjukan aktivitas hepatoprotektif pada tikus yang terinduksi
parasetamol Hadaruga et al.,2009. Penelitian yang dilakukan oleh Balian et al. 2006 pemberian peroral ekstrak etanol-air daun Milk Thistle menunjukan adanya
aktivitas antiinflamasi pada tikus yang terinduksi karagenin 1 secara subkutan.
I. Hipotesis
EkstrakMilk Thistlememberikan efek antiinflamasi topikal ditandai dengan berkurangnya jumlah sel netrofil dan ekspresi COX-2 pada mencit betina yang
telah diinduksi karagenin 3. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian tentang efek antiinflamasi ekstrak Milk Thistlesecara topikal pada mencit betina galur Swiss adalahjenis penelitian eksperimental murni dengan
menggunakan rancangan acak lengkap pola searah.
B. Variabel penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
a. Variabel utama
1 Variabel bebas : konsentrasi dari ekstrak Milk Thistle
2 Variabel tergantung : pengurangan sel-sel neutrofl dan ekspresi pada
COX-2 pada daerah subkutan yang diinduksi karagenin dan diberikan denganekstrak Milk Thistle
b. Variabel pengacau
1 Variabel pengacau terkendali
a Subyek uji
: mencit betina galur Swiss b
Umur subyek uji : 2-3 bulan 6
–8 minggu c
Berat badan subyek uji : 20
–30 gram d
Keadaan subyek uji : sehat
2 Variabel pengacau takterkendali : kondisi patofisiologis mencit
yang digunakan dalam penelitian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI