ketidaksetaraan ini, komunikasi interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan bahwa kedua pihak
sama-sama bernilai dan berharga. Masing-masing orang mempunyai sesuatu yang terpenting untuk disumbangkan.
Suatu hubungan interpersonal yang ditandai oleh kesetaraan, ketidaksependapatan dan konflik lebih dilihat sebagai upaya untuk
memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada daripada sebagai kesempatan
untuk menjauhkan pihak lain. Kesetaraan tidak mengharuskan kita menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan
nonverbal pihak lain. Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain, atau menurut Carl Rogers, kesetaraan meminta seseorang untuk
memberikan “penghargaan positif tak bersyarat” kepada orang lain.
5. Elemen-Elemen dalam Komunikasi Interpesonal
DeVito, 1990 proses komunikasi interpesonal akan terjadi dengan memiliki syarat-syarat terpenuhinya unsur-unsur dalam komunikasi
interpesonal. Komunikasi interpersonal memiliki unsur-unsur tersebut antara lain:
a. Pengirim dan penerima pesan
Komunikasi interpersonal sedikitnya melibatkan dua orang, setiap orang merasakan dan mengirim pesan fungsi pengiriman. Lalu
diterima dan dipahami fungsi penerima. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pengkodean dan pemecahan kode
Pengkodean yaitu proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang atau disusun terlebih dahulu dengan mengunakan kata-kata.
Pengkodean adalah proses memproduksi pesan. Pemecahan kode adalah proses dimana komunikasi menetapkan makna dan lambang
yang disampaikan komunikator adanya. Pemecahan kode adalah tindakan menginterpretasikan kode.
Proses komunikasi interpersonal melibatkan dua orang dalam situasi
interaksi, komunikator
menjadi suatu
pesan lalu
menyampaikan pada komunikan, dan komunikan mengawas sandi pesan tersebut. Sampai disitu komunikator menjadi encoder dan
komunikan menjadi decoder. Jika komunikator sedang berbicara, ia akan menjadi encoder dan yang sedang mendengarkan menjadi
decoder. Ketika komunikasi memberi tanggapan dan berbicara pada komunikator, maka komunikasi ini akan menjadi encoder dan
komunikasi menjadi decoder. Tanggapan komunikasikan yang disampaikan kepada komunikator itu dinamakan umpan balik atau
arus balik. c.
Pesan Agar
komunikasi interpesonal
tetap ada,
pesan yang
mengekspresikan pikiran dan perasaan seseorang harus dikirim dan diterima. Komunikasi interpersonal tidak selalu secara verbal.
seseorang dapat berkomunikasi melalui gerakan, sentuhan sama seperti komunikasi secara verbal.
Umpan balik memberi tahu komunikator efek apa yang diberikannya kepada komunikan. Umpan balik dapat berasal dari diri
sendiri sebagaimana dia mendengar apa yang sudah dia katakan atau orang lain baik secara verbal maupun nonverbal. Proses komunikasi
interpersonal umpan balik memiliki peran penting karena pengirim dan penerima secara terus-menerus dan bergantian memberi umpan
balik dalam berbagai bentuk baik verbal maupun norverbal. Situasi interpersonal umpan balik lebih sering diterima secara langsung
setelah pesan disampaikan. d.
Gangguan Gangguan ada
lah segala sesuatu yang mengganggu “kejernihan” pesan dalam proses komunikasi, sehingga sering kali pesan yang
disampikan berbeda dengan pesan yang diterima. e.
Efek Proses komunikasi selalu memiliki berbagai akibat, baik pada salah
satu pelaku atau keduanya. Efek dari kegiatan komunikasi mencakup 3 aspek yaitu; 1 aspek kognitif, menyangkut kesadaran dan
pengetahuan, misalnya memperoleh pengetahuan atau belajar bagaima menganalisis. 2 aspek afektif, menyangkut sikap, kepercayaan,
emosi, dan perasaan, misalnya perasaan sedih, gembira. 3 aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konatif dan psikomotor, menyangkut perilaku atau tindakan berbuat seperti apa yang disarankan.
f. Channel komunikasi
Channel komunikasi adalah media yang dilalui oleh pesan. Channel berfungsi sebagai jembatan antara pengirim dan penerima
pesan. Contoh: berbicara dan mendengar, mencium, melihat, mengeluarkan bau, dan bahkan menyentuh untuk berkomunikasi. Hal-
hal yang dapat dikatakan sebagai channel adalah tatap muka, telepon, surat, dan lain-lain.
g. Konteks
Cara kita berkomunikasi setiap saat berbeda dipengaruhi oleh konteks. Konteks adalah situasi yang ada hubungannya dengan
kejadian. Tiga dimensi konteks komunikasi adalah fisik, sosial psikologis, dan temporal. DeVito pada tahun 1995 menambahkan dua
elemen komunikasi interpesonal, yaitu: kompetensi dan etika.
B. Komunikasi Interpersonal Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa latin adolescere
yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Pada zaman primitif dan pada zaman
purbakala memandang masa puber dan masa remaja tidak berbeda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI