h. Menciptakan Makna
Inti  dari  komunikasi  Interpersonal  adalah  berbagai  makna  dan informasi  antara  dua  belah  pihak  Duck,  19994a,  1994b.  Seseorang
tidak hanya bertukar kalimat, tetapi juga saling berkomunikasi.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal
Lunandi 1989  menjelaskan  faktor-faktor
yang  mempengaruhi komunikasi antarpribadi, yaitu:
a. Citra Diri
Setiap  manusia  memiliki  gambaran  tertentu  mengenai  dirinya sendiri,  status  sosial,  kelebihan,  dan  kekurangan.  Gambaran  itu
menjadi  penentu  bagi  caranya  berbicara,  menjadi  penyaring  bagi  apa yang  dilihatnya,  penilaiannya  terhadap  segala  yang  berlangsung  di
sekitarnya.  Citra  diri  menentukan  persepsi  dan  ekspresi  seseorang. Citra diri yang lemah akan terlihat pada komunikasinya dengan orang
lain,  misalnya  sukar  berbicara  bebas,  sulit  menyatakan  isi  hati  dan pikiran.
Manusia  belajar  menciptakan  citra  diri  yang  dimiliki  melalui hubungan dengan orang lain, terutama lain yang penting bagi dirinya.
Melalui komunikasi  tanpa kata dari orang lain seseorang mengetahui apakah dirinya dicintai atau dibenci.
Sukses  komunikasi  interpersonal  banyak  tergantung  pada  kualitas citra diri yang dimiliki. Bila seseorang memiliki citra diri yang positif,
ia  akan  menjadi  lebih  terbuka  dan  menghargai  perbedaan  dengan orang lain sehingga komunikasi akan terasa lebih menyenangkan.
b. Citra Pihak Lain
Citra  pihak  lain  juga  menentukan  cara  dan  kemampuan  orang untuk  berkomunikasi.  Umumnya  orang  lain  memiliki  gambaran
tersendiri  tentang  diri  seseorang  dan  dengan  gambaran  tersebut mereka  berkomunikasi.  Citra  diri  dan  citra  pihak  lain  memiliki
perpaduan yang kuat untuk menentukan gaya dan ciri seseorang ketika berkomunikasi.  Misalnya,  seorang  ayah  memiliki  citra  anaknya
sebagai  manusia  ingusan  yang  tidak  tahu  apa-apa,  maka  ia  akan cenderung
bertingkah laku
otoriter, mengatur,
melarang, mengharuskan.
c. Lingkungan Fisik
Tingkah  laku  manusia  berbeda  dari  satu  tempat  ke  tempat  lain setiap  tempat  memiliki  norma  sendiri  yang  harus  dihormati.
Lingkungan  fisik  memberikan  batasan  manusia  untuk  berperilaku. Seseorang mungkin akan lebih banyak gaduh ketika berada di tempat
beribadah, lebih suka berteriak ketika berada di rumah sendiri. d.
Lingkungan Sosial Lingkungan sosial ikut berperan menentukan tingkah laku dan cara
berkomunikasi  seseorang.  Pakaian  yang  digunakan  seseorang  ketika berpesta  di  sebuah  hotel  berbintang  akan  berbeda  dengan  pakaian
yang  digunakan  menghadiri  pesta  pernikahan  pembantu  tetangganya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk  mencapai  komunikasi  yang  efektif,  seseorang  harus  memiliki kepekaan  terhadap  lingkungan  dimana  ia  berada,  membedakan
lingkungan yang satu dengan yang lainnya. e.
Kondisi Orang  tidak  selamanya  berada  pada  kondisi  puncak.  Secara  fisik
orang kadang-kadang merasa letih, lesu, ketika seeorang berada pada kondisi  yang  penuh  semangat,  ia  akan  punya  kecenderungan  untuk
cermat  dalam  memilih  kata-kata,  peka  terhadap  perasaan  pihak  lain yang  menerima  komunikasi.  Selain  kondisi  fisik,  kondisi  emosi  juga
menjadi  faktor  penentu.  Orang    yang  sedang  marah  cenderung bersikap  keras,  ucapannya  tajam,  persepsinya  cenderung  negatif  dan
kurang peduli pada maksud pihak lain. f.
Bahasa Tubuh Komunikasi  tidak hanya dikirimkan untuk mengirim  atau terkirim
melalui  medium  kata-kata  yang  diucapkan.  Badan  manusia  juga merupakan  medium  komunikasi.  Melalui  gerakan  tubuh,  gerakan
mata,  ekspresi  wajah,  kecepatan  dan  volume  suara  orang  lain menafsirkan  pesan  apa  yang  ingin  dikirimkan  lawan  bicara.  Agar
komuniksi yang dijalin menjadi lebih efektif. Maka harus diusahakan pesan  yang  dikirimkan  secara  verbal  haruslah  diikuti  gerakan
nonverbal  yang  tepat.  Jika  seseorang  mengatakan  bahwa  ia  senang bertemu  dengan  teman  lamanya.  Tetapi  ketika  berbicara  ia
menghindari  kontak  mata  yang  langsung.  Melihat-lihat  ke PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sekelilingnya  seakan-akan  mencari  orang  lain  orang  ini  mengirim pesan yang bertentangan.
Dari uraian di atas disampaikan bahwa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpesonal adalah citra diri, citra pihak lain, lingkungan
fisik, lingkungan sosial, kondisi dan bahasa tubuh.
4. Aspek-aspek Komunikasi Interpesonal
Maulana    Gumelar  2013  menyatakan  bahwa  kemampuan komunikasi interpesonal mempunyai aspek-aspek sebagai berikut:
a. Keterbukaan
Kualitas  keterbukaan  mengacu  pada  sedikitnya  tiga  aspek  dari komunikasi  interpersonal.  Pertama,  komunikator  interpersonal  yang
efektif  harus  terbuka  kepada  orang  diajaknya  berinteraksi.  Hal  ini tidak  mengharuskan  seseorang  membuka  semua  wirayat  hidupnya
kepada  orang  lain.  Komunikasi  interpersonal  harus  ada  kesediaan untuk  membuka  diri  tanpa  dipaksa  orang  lain  agar  komunikasi  dapat
berjalan baik. Aspek  keterbukaan  kedua  mengacu  pada  kesediaan  komunikator
untuk  bereaksi  secara  jujur  terhadap  stimulus  yang  datang.  Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan
peserta  percakapan  yang  menjemukan.  Seseorang  ingin  orang  lain bereaksi secara terbuka terhadap apa yang diucapkan.