Elemen-Elemen dalam Komunikasi Interpesonal

b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa. Menerima peran seks dewasa diakui masyarakat tidaklah mempunyai banyak kesulitan bagi anak laki-laki; mereka telah didorong dan diarahkan sejak awal masa kanak-kanak. Tetapi halnya berbeda bagi anak perempuan. Sebagai anak-anak, mereka diperbolehkan bahkan didorong untuk memainkan peran sederajat, sehingga usaha untuk mempelajari peran feminim dewasa yang diakui masyarakat dan menerima peran tersebut, seringkali merupakan tugas pokok yang memerlukan penyesuaian diri selama bertahun-tahun. c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlawan jenis. Adanya pertentangan dengan lawan jenis yang sering berkembang selama akhir masa kanank-kanak dan masa puber, maka mempelajari hubungan baru dengan lawan jenis berarti harus mulai dari nol dengan tujuan untuk mengetahui ihwal lawan jenis dan bagaimana harus bergaul dengan mereka. Sedangkan pengembangan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebayanya sesama jenis juga tidak mudah. d. Mencapai kemandirian emosional Bagi remaja yang sangat mendambakan kemandirian, usaha untuk mandiri secara emosional dari orang tua dan orang-orang deawasa lain merupakan tugas perkembangan yang mudah. Namun, kemandirian emosi tidaklah sama dengan kemandirian perilaku. Banyak remaja yang ingin mandiri, juga ingin dan membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari ketergantungan emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa lain. Hal ini menonjol pada remaja yang statusnya dalam kelomok sebaya hubungan yang akrab dengan anggota kelompok. e. Mencapai kemandirian ekonomi. Kemandirian ekonomis tidak dapat dicapai sebelum remaja memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja kalau remaja memilih pekerjaan yang memerlukan periode pelatihan yang lama, tidak ada jaminan untuk memperoleh kemandirian ekonomis bilamana mereka secara resmi menjadi dewasa nantinya. Secara ekonomis mereka masih harus tergantung selama beberapa tahun sampai pelatihan yang diperlukan untuk bekerja selesai dijalani. f. Mengembangkan konsep dan ketrampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat. Sekolah dan pendidikan tinggi menekankan perkembangan ketrampilan intelektual dan konsep yang terpenting bagi kecakapan sosial. Namun, hanya sedikit remaja yang mampu menggunakan ketrampilan dan konsep ini dalam situasi praktis. Mereka yang aktif dalam berbagai aktivitas ekstrakurikuler PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menguasai praktik demikian namun mereka yang tidak aktif, karena harus bekerja setelah sekolah atau karena tidak diterima oleh teman-temannya tidak memperoleh kesempatan ini. g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orangtua. Sekolah dan pendidikan tinggi juga mencoba untuk membentuk nilai-nilai yang sesuai dengan nilai-nilai dewasa; orang tua berperan banyak dalam perkembangan ini. Namun bila nilai-nilai dewasa bertentangan dengan nilai-nilai teman sebaya, maka remaja harus memilih yang terakhir bila mengharapkan dukungan kehidupan sosial mereka. h. Mengembangkan Perilaku Tanggung Jawab Sosial Yang Di Perlukan Untuk Memasuki Dunia Remaja. Erat hubungan dengan masalah perkembangan nilai-nilai yang selaras dengan dunia nilai orang dewasa yang akan dimasuki, adalah tugas perkembangan perilaku yang bertanggung jawab. Sebagian besar remaja ingin diterima oleh teman-teman sebaya, tetapi hal ini sering kali diperoleh dengan perilaku yang oleh orang dewasa dianggap tidak bertanggung jawab. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Bimbingan Pribadi-Sosial

Menurut Winkel Sri Hastuti 2006 menyatakan bahwa bimbingan pribadi-sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinya sendiri; dalam mengatur diri sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya; serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan pergaulan sosial. Kegunaan dari ragam bimbingan ini kiranya tidak perlu diuraikan dengan panjang lebar, karena setiap manusia sudah mengetahui dari pengalamannya sendiri apa akibatnya bila pergumulan batin tidak dapat terselesaikan, dan tarif penderitaan batin dialami bila timbul problem dalam pergaulan sosial yang pokok bukanlah, apakah timbul tantangan dan kesulitan yang menyangkut dirinya sendiri, melainkan bagaimanakah sikap dan tindakan dalam menghadapi kesulitan yang timbul. Siswa remaja berhadapan dengan dirinya yang lain daripada sebelumnya, misalnya timbul beberapa keinginan serta perasaan yang silih berganti dari yang sangat sedih ke sangat gembira; ingin membangun cita- cita, tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Bagi mereka pergaulan dengan anggota keluarga dapat menjadi problem; demikian pula pergaulan dengan teman lain jenis. Bimbingan pribadi-sosial yang diberikan dijenjang pendidikan menengah sebagian disalurkan melalui bimbingan kelompok dan sebagian

Dokumen yang terkait

pengaruh komunikasi interpersonal dan loneliness terhadap adiksi games online

26 127 115

Pengaruh pembelajaran konstektual terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa

10 55 173

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Pengaruh kecerdasan interpersonal dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII

0 0 9

View of Rancang Bangun Aplikasi Pembayaran Sekolah Menggunakan Java Dan MySQL Berbasis Client Server Di SMA Yos Sudarso Cilacap

0 1 14

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185