Syarat-syarat Penerapan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban

15 Tanggung gugat pada dasarnya merupakan masalah pribadi dan bukan masalah yang menyangkut kelompok kerja, dan azas tanggung gugat ini telah menjadi ketentuan dalam laba dan bukan lagi suatu organisasi untuk mencari laba. Menurut Matz dan Usry 2000 : 325, konsep dasar akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai berikut : 1. Akuntansi pertanggungjawaban didasarkan atas penggolongan biaya yang dapat dikendalikan maupun yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen. 2. Titik awal dari sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban terletak pada bagian organisasi. 3. Setiap anggaran harus secara jelas menunjukkan biaya – biaya yang dapat dikendalikan oleh orang – orang yang bersangkutan. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa konsep dasar akuntansi pertanggungjawaban dapat dijadikan penunjang inisiatif dan kreativitas pekerja dalam melaksanakan pekerjaan dengan baik dan inti dari tanggung jawab adalah kewajiban yang khususnya timbul dari hubungan antara atasan dan bawahan.

2.2.4. Syarat-syarat Penerapan Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban

Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban dapat diterapkan dengan baik, apabila koordinasi antara syarat-syarat penerapan akuntansi pertanggungjawaban dilaksanakan dengan baik dan tepat. 16 Menurut Mulyadi 2001 ; 183. Syarat penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut : 1. Struktur organisasi yang menetapkan secara tegas wewenang dan tanggung jawab tiap tingkatan manajemen. 2. Anggaran biaya yang disusun tiap tingkatan manajemen. 3. Penggolongan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya suatu biaya oleh manajemen tertentu dalam organisasi. 4. Sistem akuntansi biaya yang disesuaikan dengan struktur organisasi. 5. Sistem pelaporan biaya kepada manajer yang bertanggung jawab Dari syarat penerapan akuntansi pertanggungjawaban dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Struktur Organisasi. Untuk dapat melaksanakan akuntansi pertanggungjawaban dengan baik, maka suatu badan usaha harus mempunyai struktur organisasi yang baik, yang dapat membagi secara tegas dan jelas antara wewenang dan tanggung jawab dan wewenang yang timbul sebagai akibat adanya pendelegasian dari suatu tingkatan manajemen yang lebih tinggi ke tingkatan yang lebih rendah. Untuk dapat diminta pertanggungjawaban maka manajemen tingkat yang lebih rendah harus mengetahui dengan jelas wewenang yang didelegasikan kepadanya. Struktur organisasi yaitu pengelompokan yang wajar dari fungsi- fungsi untuk dapat melaksanakan tugas-tugas secara efektif. Penetapan- penetapan hubungan yang wajar di kelompok yang bersangkutan dan dalam 17 badan usaha secara keseluruhan dan menjamin adanya unsur-unsur pengendalian yang wajar. 2. Anggaran Biaya. Syarat akuntansi pertanggungjawaban dalam kaitannya dengan anggaran adalah untuk menilai prestasi kerja bagian-bagian yang diberi wewenang untuk melaksanakan tugas dari pekerjaannya. Untuk pengendalian biaya, anggaran biaya harus disusun dengan tingkatan manajemen dalam organisasi. Tiap-tiap manajer harus mengajukan rancangan anggaran biaya-biaya yang berbeda di bawah pertanggungjawabannya masing-masing. 3. Penggolongan Biaya. Penggolongan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya biaya oleh manajemen tertentu dalam organisasi. Di dalam akuntansi pertanggungjawaban, tiap-tiap manajer dimintai pertanggungjawaban mengenai realisasi anggarannya atas biaya yang menjadi tanggungjawab masing-masing bagiannya. Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu bagian dapat dikendalikan oleh manajer bagian tersebut, hanya biaya yang terkendali saja yang harus dipertanggungjawabkan oleh bagian tersebut. Oleh karena itu pemisahan biaya ke dalam biaya terkendali dan biaya tidak terkendali perlu dilakukan dalam akuntansi pertanggungjawaban. 4. Sistem Akuntansi Biaya. Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem pengumpulan biaya untuk kepentingan pengendalian biaya yaitu dengan cara menggolongkan, 18 mencatat, dan meringkas biaya-biaya dalam hubungannya dengan tingkat- tingkat manajemen yang bertanggungjawab. 5. Sistem Pelaporan. Sistem pelaporan atau pertanggungjawaban disajikan dalam bentuk laporan tertulis atau disebut performance report. Biaya-biaya diakumulasikan dan dilaporkan menurut tingkatan-tingkatan yang ada. Sistem pelaporan dalam akuntansi pertanggungjawaban atau responsibility accounting menjelaskan bahwa laporan pertanggungjawaban biaya yang disajikan untuk memungkinkan setiap manajer untuk melakukan pengendalian biaya Cost Management. Menurut Mas’ud Machfoed. Z 2000 : 83, syarat-syarat penerapan akuntansi pertanggungjawaban adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan sudah menyusun struktur organisasi yang formal untuk menilai tiap pusat pertanggungjawaban dalam menentukan penanggung jawab dari pusat pertanggungjawaban tersebut. 2. Perusahaan sudah menggunakan anggaran sebagai alat pengukur pelaksanaan. 3. Biaya bisa dipisahkan antara biaya – biaya yang bisa dikendalikan oleh pusat pertanggungjawaban dan yang tidak bisa dikendalikan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan sistem akuntansi pertanggungjawaban perlu ditekankan tanggung jawab yang jelas bagi tiap – tiap pusat pertanggungjawaban. Dengan adanya tanggung jawab yang jelas maka dapat dinilai baik buruknya hasil prestasi dan efisien tidaknya masing – masing unit pertanggungjawaban. 19

2.2.5. Pusat-pusat Pelaporan Pertanggungjawaban