BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Opersional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Iklim Komunikasi Organisasi
Iklim komunikasi orgnisasi merupakan situasi dalam lingkungan kerja disuatu organisasi secara keseluruhan. Iklim komunikasi organisasi
dibentuk dari interaksi anggota yang terdapat didalamnya dalam mempersepsi aturan, kebijakan dan nilai yang akan ada dalam organisasi
tersebut. Iklim komunikasi organisasi yang akan dilihat dari 6 faktor, yaitu: kepercayaan, pengambilan keputusan bersama, kejujuran,
keterbukaan dalam komunikasi ke bawah dan mendengarkan dalam komunikasi ke atas serta perhatian pada tujuan berkinerja tinggi.
Menurut Petersn dan Pace 1976, dalam pengujian inventaris iklim komunikasi dalam suatu organisasi, hasil perhitungan masing-masing nilai
gabungan indikator iklim komunikasi adalah sebagai berikut: 1.
Koefisien berkisar antar 0,8 - 0,97 dapat dikatakan memiliki iklim organisasi yang positif.
2. Koefisien kurang dari 0,79 dapat dikatakan memiliki iklim organisasi
yang negatif.
3.1.2. Pengukuran Variabel
Indikator yang digunakan untuk mengukur dari keenam variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan dari Peterson dan Pace
1976, sebagai berikut: 1.
Kepercayaan Kepercayaan yang dimaksud adalah bagaimana para anggota club
dapat mengembangkan dan mempertahankan hubungan. Indikator:
a. Kepercayaan: sejauhmana bentuk kepercayaan anggota kepada
organisasi sehingga anggota tersebut memiliki loyallitas yang tinggi terhadap organisasi.
b. Keyakinan: sejauhmana tingkat keyakinan anggota terhadap
organisasi dalam membangun hubungan dengan pihak manajemen organisasi.
c. Kredibilitas: sejuahmana kredibilitas yang ditunjukkan oleh
anggota kepada organisasi. 2.
Pembuatan keputusan bersama Pembutan keputusan bersama yang dimaksud adalah bagaimana
anggota berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai permasalahan yang dihadapi dan mencari jalan keluar. Sehingga semua anggota
organisasi diberikan kesmpatan untuk berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penetapan tujuan
Indikator: a.
Anggota ikut serta dalam pembuatan keputusan dalam mencari suatu pemecahan masalah dalam organisasi.
b. Pihak manajemen memperhatikan setiap keluhan dari setiap
anggota. c.
Pihak menajemen menanggapai setipa keluhan dari para anggota. 3.
Kejujuran Kejujuran yangdimaksud adlah bagimana anggota dapat atau mampu
mengtakan dan menyampaikan ide yang ada secara terbuka kepada manajemen atau sebaliknya. Sehingga tidak ada kesalahpahaman di
masing-masing anggota. a.
Penyelesaian konflik yang terjadi antara pihak manajemen dengan para anggota dalam organisasi.
b. Penyampaian ide secar aterbuka kepada anggota dalam
pelaksanaan kegiatan. c.
Penyampaian ide secara terbuka dari anggota kepada pihak manajemen
4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
Keterbukaan dalam komuniksi ke bawah yang dimaksud adalah bagaimana anggota mampu secara terbuka mengkoordinasi dan suatu
kegiatan atau anggota yang lainnya supaya inforamsi yang diterima dapat disebarluaskan dengan terbuka.
Indikator: a.
Penyebarluasan atau penyampaian informasi kepada seluruh anggota mulai dari tingkat ketua sampai anggota.
b. Pihak manajemen mengkomunikasikan setiap kebijakan yang
dikeluarkan yang menyangkut organisasi.. 5.
Mendengarkan dalam komunikasi ke atas Mendengarkan dalam komunikasi ke atasan yang dimaksud adalah
bagaimana anggota merasa bahwa inforamsi yang dimiliki dianggap penttng oleh manajemen, sehingga manajemen berkenan untuk
mendengarkan masukan dari anggota dengan pikiran yang terbuka. Indikator:
a. Tanggapan dari pihak manajemen mengenai informasi yang
disampaikan oleh anggota kepada pihak manajemen. b.
Penerimaan pihak manajemen atas gagasan yang disampaikan oleh anggota dalam kaitannya dengan pembuatan keputusan.
6. Perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi
Perhatian pada tujuan berkinerja tinggi yang dimaksud adalah bagaimana anggota menunjukkan komitmen pada organisasi untuk
menciptakan suasana organisasi yang nyaman. Sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai didukung oleh semua anggota organisasi
tersebut.
Indikator: a.
Komitmen anggota dalam pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen.
b. Komitmen anggota yang tinggi menhasilkan suasana organisasi
yang nyaman dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan organisasi.
c. Komitmen anggota yang tinggi menghasilkan keakraban yang baik
dalam pencapaian tujuan organisasi. Skala pengukuran yang digunakan adalah Likert. Skala ini hanya
mengelompokkan peristiwa dalam kategori tertentu. Angka yang digunakan tidak menunjukkan kedudukan suatu kategori terhadap ketegori
lain melainkan hanya sekedar kode saja. Dalam penelitian ini pertanyaan dengan jawaban penilaian berdasrakan pengurutan angka, sehingga angka
atau jawaban ”5” adalah nilai tertinggi dan pertanyaan dengan jawaban nilai kecil atau negatif diberi angka ”1”
Kode-kode berikut untuk menafsirkan simbol-simbol numerik pada kuesioner:
5 → Sangat baik, yang menunjukkan penilaian yang jujur, pernyataan
ini merupakan gambaran kondisi organisasi yang sebenarnya. 4
→ Baik, yang menunjukkan gambaran kondisi dalam organisasi lebih banyak benarnya daripada salahnya.
3 → Kurang baik, yang menunjukkan gambaran kondisi dalam
organisasi separuh benar dan separuh salah.
2 → Tidak baik, yang menunjukkan gambaran kondisi dalam organisasi
lebih banyak salahnya daripasa benarnya. 1
→ Sangat tidak baik, yang menunjukkan gambaran kondisi dalam organisasi. Pace Faules, 2006:158
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel